Matahari sudah lama tenggelam, langit pun berwarna hitam gelap dihiasi kerlap kerlip bintang kecil, Naruto menyadari itu dan melihat ke Sasuke.
"Apa kerjaanmu masih belum selesai?"
Pria berkulit eksotik dan bermata biru cerah itu berseru dari bilik meja karyawan panjang yang memiliki sekat-sekat kaca dekat pintu keluar, ia sedikit mencondongkan tubuhnya untuk berbicara dengan karyawan lain yang berada disudut yang berbeda.
Tersisa dua orang yang masih berada dalam ruangan kantor itu, mereka adalah Naruto dan satu lagi rekan kerjanya, Sasuke, yang memiliki kulit putih bersih dengan mata hitam.
Berbeda dengan Naruto yang bersikap lebih santai, Sasuke terlihat jauh lebih sibuk, ia bahkan hanya sedikit punya waktu untuk merespon Naruto.
"Kalau kau sudah selesai dengan pekerjaanmu pulang duluan saja, Uzumaki-san, aku rasa aku akan pulang larut malam, pekerjaanku masih banyak."
Onyx itu nampak sibuk dengan layar komputer yang menyala, jari-jari tangannya juga nampak sibuk dengan keyboard dan mouse, bahkan ketika berbicara wajahnya tidak memandang Naruto sama sekali.
Naruto menghembuskan nafas melihat kesibukan rekan kerjanya itu, "Jika aku pulang maka kau akan sendirian?"
"Pulanglah, kau pasti lelah," bujuk Sasuke, ia takut merepotkan Naruto.
"Aku akan menemanimu," ujar Naruto menolak tawaran Sasuke, karena takut rekannya itu kenapa-napa kalau ditinggal sendirian.
Setelah itu Sasuke tak lagi menghiraukan Naruto karena terlalu fokus pada pekerjaannya, Naruto mengangkat kakinya keatas meja dan menonton Youtube, ia menonton acara lawak dalam negri.
Kesalahan Naruto adalah ia tidak memakai headset ketika sedang menonton sehingga suara dari laptop Naruto sangat mengganggu Sasuke, apalagi ini malam hari, tentu volumenya terdengar jadi lebih besar dan jernih. Naruto juga cekikikan sembari menonton.
"Umm, Uzumaki-san, kalau kamu sudah selesai dengan pekerjaanmu, maka kamu bisa pulang lebih dulu please..." bujuk Sasuke sekali lagi.
Kemudian Naruto menatap Sasuke dan bertanya, "Kau tidak papa kutinggal sendirian?"
Sasuke menggeleng, "Hn, pergilah."
"Baik," Naruto berdiri saat itu juga, ia merapikan sedikit peralatan kantor yang berantakan diatas meja, "Aku akan pergi, ya."
Naruto menyampirkan jas kerja yang tergantung disandaran kursi pada lengan bawahnya, kemudian berjalan menuju pintu keluar. Ia mengecek jam tangan sebelum menarik hendel pintu dan memandang ke Sasuke lagi.
"Jangan bermalam di kantor, oke?"
"Hn." Sasuke mengangguk, namun karena kesibukan ia menatap laptop kembali.
Beberapa detik setelah Naruto keluar ruangan suasana menjadi hening, Sasuke baru sadar ketika di malam hari suasana kantor ternyata lumayan mencekam, bunyi jam dinding terdengar sangat nyaring, bahkan bunyi jantungnya sendiripun terdengar jelas.
Apakah ia takut?
Tidak, Sasuke bukan penakut. Lagian yang namanya hantu itu tidak ada, kalaupun ada hantu itu tidak akan bisa menyakitinya karena mereka hidup didimensi yang berbeda.
"Apa kau lelah?"
Sasuke menengok ke belakang, ia seperti mendengar seseorang berbicara.
"Pulanglah."
Sasuke menatap ke depan lagi, suara itu nampak berasal dari depan.
"Kau menganggu."
Sasuke langsung berdiri, jantungnya langsung berdetak kencang dan wajahnya cemas. Suara misterius itu bersalah dari berbagai arah.
"Maafkan aku." Sasuke buru-buru merapikan berkas-berkas dimejanya dan berojigi, "Aku akan pulang..." Sasuke berkata pelan dan lemah, keringat dingin hampir saja jatuh dari pelipisnya.
Pemuda raven itu memakai jasnya dan hendak beranjak pulang, namun listrik padam dan membuat suasana menjadi gelap, menyulitkan Sasuke untuk melangkah.
"Jangan... mempersulitku."
Cuma perasaan Sasuke atau kenyataan, ruangan kantor itu nampaknya berhantu, dan disudut mata Sasuke ia seolah melihat bayangan seseorang mendekat kearahnya.
Terdengar langkah kaki yang semakin membuat jantung Sasuke berdebar. Ingin berteriak, tapi siapa yang mendengarnya, Naruto sudah pergi dari tadi, mungkin sekarang si blonde itu sudah sampai lantai bawah dan memacu mobilnya keluar gedung perkantoran.
Tidak...
Ini tidak mungkin nyata...
"Hantu itu tidak ada!"
Hening, suasana sempat hening setelah Sasuke berteriak. Namun suara langkah kaki kembali terdengar.
Tanpa memandang kanan-kiri ia bergegas berjalan lalu meraih gagang pintu dan membukanya.
Sasuke terkejut ketika mendapati seseorang berdiri di depan pintu ruangan kantor, entah bagaimana lampu ruangan kantor Sasuke pun menyala kembali.
Terlihat Naruto yang tersenyum cengengesan, "Ahahah, ponselku ketinggalan."
Sasuke yang sedikit mendapat keberanian melirik sudut ruangan tempat bayangan tadi muncul, ternyata tidak ada apa-apa. Sasuke pun menatap Naruto kembali.
"Ada apa?" Pemuda blonde yang melihat sikap temannya agak aneh bertanya, tidak biasanya Sasuke terlihat gugup dan gemetar.
Sasuke langsung memeluk Naruto, tidak menyangka jika si pirang itu menyadari kegelisahannya. Ia takut pada hantu walau ia tidak mempercayainya.
Naruto bingung atas sikap Sasuke yang tiba-tiba, namun ia tak mau melewatkan kesempatan, ia perlahan memeluk Sasuke juga.
"Jangan pergi..." bisik Sasuke.
'Ada apa ini... kenapa ia tiba-tiba bersikap manja, apa aku sedang berulang tahun?' bisikan hati Naruto.
Sasuke kemudian meminta Naruto untuk menemaninya lembur, mereka duduk berdampingan di meja kerja Sasuke sambil bergandengan tangan.
Sasuke menggandeng lengan Naruto begitu kuat seakan tidak ingin kehilangannya.
"Apa ini namanya, apa kita sedang berkencan, Uchiha-san?"
Naruto bertanya halus pada Sasuke, tidak ingin menyakiti hatinya, namun disaat bersamaan Naruto juga butuh confession.
Sasuke tersenyum manis sambil membaringkan kepalanya ke bahu Naruto.
"Tentu saja, apa lagi?"
Sasuke mempererat gandengan tangan mereka, kemudian ia melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda.
Esok hari para karyawan masuk ke ruangan kantor untuk bekerja, namun mereka menemukan Naruto dan Sasuke yang tertidur pulas di kursi sambil bergandengan tangan.
Tidur mereka pulas sekali sampai-sampai tidak menyadari seluruh ruangan telah dipenuhi karyawan kantor.
_________________
End.
KAMU SEDANG MEMBACA
So Nice Night | (NARUSASU)
Romance[Drabble] : Akibat lembur sampai tengah malam, fisik dan pikiran yang lelah membuat Sasuke berimajinasi terlalu tinggi di dalam sebuah gedung perkantoran. • Omegaverse x NaruSasu •