2.7K 105 27
                                    

Tidak disarankan untuk membaca ini.
Tanggung sendiri akibatnya.
Jangan paksakan diri membaca sampai akhir.
Begitulah peringatannya.
Sekian.

·
·
·
·
·
·
·
·

Wajah tampan Yoo Joonghyuk yang biasanya selalu terpasang ekspresi serius ataupun tanpa ekspresi, sekarang sedang dihiasi dengan rona merah tipis tapi alami seiring dengan guncangan yang cukup cepat dari Kim Dokja yang wajahnya juga sama meronanya dengan wajah Yoo Joonghyuk.

"Kim Dokja... Nghh♥.."
Yoo Joonghyuk merasakan lebih dari dua aliran benih mengalir keluar dari celah antara pelirnya Kim Dokja dengan bolnya ke paha dalamnya yang sudah terdapat beberapa tanda merah samar.

"Kim Dokja. Singkirkan tanganmu dari pelirku!"

Senyuman penuh kelicikan tersemat di bibir Kim Dokja seiring dengan tangan satunya yang merasakan tekstur salah satu dada berotot Yoo Joonghyuk dengan gemas.

"Ugh... Kim Dokja... Ungghh..."

"Suamiku satu-satunya yang paling aku cinta dan paling tampan.
Bagaimana kalau kita coba melakukan ini di langit?"

[Di langit...., katanya?!]
Pelir raksasanya Yoo Joonghyuk menyemburkan benihnya bertepatan dengan selesainya pikiran penuh keterkejutannya serta gerakan cepat dari salah satu tangan Kim Dokja yang begitu terampil memanjakan pelir raksasanya.

Wajah Yoo Joonghyuk menjadi bertambah tampan setiap kali aku mendorong pinggulku. Ah, benar, aku harus menumpahkan benih cintaku sebanyak-banyaknya ke dalam rektum Yoo Joonghyuk.

Meskipun Kim Dokja lebih sering dilukiskan/digambarkan sebagai pria yang berperan sebagai pihak penerima oleh rata-rata orang di bumi lain,
tepatnya orang dari golongan penyuka pria pemberi yang tampan dan lebih besar badannya daripada pria penerima yang (biasanya) manis dan menggemaskan yang mirip dengan wanita,
namun sebenarnya di dunia yang Kim Dokja tempati justru kebalikannya.

Alasannya ataupun penyebabnya tentu saja sederhana.

Itu semua karena pria tampan disini sangat menyukai sensasi yang tercipta ketika prostat mereka berulang kali kena ✨sentuhan✨.

Yoo Joonghyuk gagal berkedip ketika mendadak Kim Dokja memeluk erat pinggangnya sebelum terbang ke atas melalui jendela besar yang terbuka ataupun tertutup sesuai dengan apa yang diperintahkan pemiliknya,
walau dalam hati memerintahkannya,
jendela tersebut akan tetap merespon dengan mudah.

Semenjak Kim Dokja menyatakan cintanya dengan suara datar sebulan yang lalu, hati dan pikiran Yoo Joonghyuk tidak pernah lolos dari serangan cinta yang berlimpah-limpah dari Kim Dokja.

"Aku tidak pernah lagi mendengar kabar Yoo Mia. Apakah adikmu satu-satunya itu masih berlatih di ruang dimensi itu?"
Hal yang sudah lama ingin dia tanyakan akhirnya bisa ditanyakan juga pada Yoo Joonghyuk.

Sayap besar sehitam bulu burung gagak mengepak santai dengan menimbulkan suara yang amat pelan,
mengalihkan sejenak dari hal yang sebentar lagi akan dilakukan.

"Ya. Dia bahkan berencana untuk memiliki pasangan yang banyak."
Helaan napas berat keluar seiring dengan munculnya ekspresi tak berdayanya.

" ... ! "

Sebuah jari nakal masuk ke dalam rektumnya yang masih menampung sebagian benih Kim Dokja.
{Karena sebagiannya lagi sudah keluar dengan sendirinya akibat terlalu banyak.}

"Berpegangan padaku, atau kau juga bisa menyerahkan padaku sepenuhnya."
Kata Kim Dokja dengan kalem.

Sekarang adalah waktu yang tepat untuk mencoba kekuatan baruku.

KesintinganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang