first sight. [heewon]

958 37 1
                                    

Genre: fluff

"Jungwon kemari, noona-mu sudah menunggu!"
"IYA MAHH BENTAR"
"lama banget"
"Sabar, anak sabar disayang kak Geonu"
"Gajelas bawa Geonu segala"
"Shut shut shut, kakak kan mau datang ke acara ulang tahun kak Unu jadi harus menjaga moood stabil, ntar klo moodnya senggol bacok putus loh"
"Heh mulutnya dijaga"

Kemudian mereka medatangi acara ulang tahun Geonu,
Sweet twenty

Saat di panggung ia bersalaman dengan kekasihnya, sedangkan yang disebelahnya hanya menatap datar, merasa tak nyaman, Karina kakak Jungwon bertanya
"Sayang, ini siapa?"
"Ah, dia kembaranku sayang, sudah tak usah takut. Memang seperti itu orangnya, judes haha" yang dibicarakan muak capek dikatai sebagai orang yang judes.
Nyatanya, ia hanya iri terhadapp kakaknya yang mendapat kasih sayang lebih.

Heeseung turun dari panggung setelah Karina dan adiknya turun,

Jungwon sang adik Karina yang melihat itu mengikuti heeseung, ternyata tujuan heeseung adalah balkon atas. Ia segera bersembunyi agar tidak ketahauan, namun Heeseung lebih dulu menyapanya.

"Hai?" sapanya
"H-halo?" ujar jungwon dengan takut
"Kau takut denganku? tak apa, kau bukan orang yang pertama takut kepadaku."

"Ah tidak, hanya saja kau hanya mengintimidasi"
"-Oh iya selamat ulang tahun, kak" lanjut Jungwon

"Haha, terima kasih. Kau orang pertama yang mengucapkanku"

"Benarkah? Kalau gitu ayo keluar dari sini. Aku traktir sebagai hadiah ulang tahunmu kak"

"Tak mau"
"Ayolahhhh" katanya sambil memanyunkan bibir,
dan Heeseung lemah.
Lemah akan sikap clingy pria tersebut.

"Iya iya, sebelumnya kita belum perkenalan"
"Jungwon, adik kak karina"
"Heeseung, kembaran Geonu"

Geonu dan Heeseung adalah seorang kembar tidak identik, dan pada tanggal 17 Desember mereka merayakan ulang tahunnya.

Namun di keluarganya Heeseung bagaikan angin, yang berlalu lalang namun tak ada yang menyadari, begitu dia saat berada di rumahnya, tak ada yang menyadari keadaannya.
Sejujurnya, ikut ke ulang tahun Geonu saja ia sudah sangat bersyukur. Karena nyatanya, tak ada yang mengingat bahwa dia ulang tahunnya, tak ada yang mengucapkan kata 'selamat ulang tahun' seorang-pun. Entahlah memang lupa atau ia sudah dianggap mati.

"Ah kak heeseung, besok kita ke dufan yu?"
"Haa buat apa?"
"Kado"
"A-ah tidak usah repot-repot Jungwon"
"Ayolahh. Temani aku, tiket sedang diskon kalau bawa pasangan"
"Tapi we are same gender, apakah bisa diterima"
"Tenang sudah lgbtq free kok, lagian mereka sepertinya tidak peduli"

"Mau yaaa hyungg pleaseeee"
Lemah, lagi-lagi Heeseung lemah kalo udah gini.

Ia tidak bisa menolak,
"Baiklah, besok ku akan menjemput mu"
"Tak usah"
"Gapapa itung itung bales budi"
"Terserah hyung deh"

Keeseokan harinya...

"Hyungg, naik roller coaster"
"Hyung, ayo naik bianglala"
"Hyunggg-"
"-hyunggg"

Kata hyung di lontarkan banyak sekali oleh Jungwon, yang dipanggil senang sekali, karena ini kali pertama ia dipanggil dengan hyung.

Kegiatan terakhir mereka bersinggah di tempat gelato, Jungwon memesan gelato rasa manga sedangkan Heeseung memesan gelato rasa keju.

Mereka makan di pinggiran taman sambil memandang sunset yang sudah mulai pudar.

"Jungwon" panggil Heeseung.
"Hmm"
"Terima kasih" lirihnya, sontak Jungwon menoleh padanya, "untuk apa?"

endlesslyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang