part 5

2 1 0
                                    


  "ANJIR, INI DIMANA WOYY" teriak cyella heboh setelah jatuh dan tercebur kolam yang tidak terlalu dalam.

Claretta berdiri dari duduknya dan berjalan menghampiri cyella yang kesulitan bangun, cuman esya yang tidak terlihat dimata mereka.

Setelah selesai membantu cyella, claretta pun mencari disekitar nya dan menyadari ini ditaman belakang kerajaan magia, namun dimana esya berada? Pikir nya.

  "Esya kemana rett?" Tanya cyella yang sedikit kedinginan, claretta menaikkan bahunya tidak tahu dan berjalan masuk diikuti cyella disampingnya.

  "Kenapa gua doang yang mendarat nya di kolam sih" gerutu cyella kesal, sekarang ia kedinginan dan butuh pakaian yang nyaman dan hangat.

  "Yaudah ayo ke kamar kita dulu" ajak claretta kasihan melihat wajah dan pakaian cyella yang sudah basah.

Diperjalanan menuju kamar mereka, dari arah depan datang seseorang yang berlari tergesa-gesa menghampiri mereka.

  "Pangeran devan?" Guman claretta melihat seseorang yang datang menghampiri nya dan cyella.

Cyella yang melihat kedatangan devan pun menyembunyikan dirinya dibelakang claretta, jelas ia malu lah dengan pakaian nya yang mungkin sedikit tembus pandang ditambah wajah nya mengigil sedikit.

  "Yella kenapa?" Tanya Devan khawatir melihat keadaan cyella yang basah dimatanya, ia tadi sedang berada di ruang istirahat bersama david dan dikejutkan kedatangan tiba tiba esya yang muncul duduk dipangkuan david, dan devan beranggapan bahwa cyella dan claretta pasti ada disekitar kerajaan makannya ia langsung berlari mencari keberadaan mereka berdua.

  "Jatuh dari kolam" jawab claretta santai, devan berjalan dan melepaskan mantel yang selalu berada dipundaknya dan memakaikannya ke cyella.

Sontak cyella menatap Devan yang juga menatap nya balik, tatapan hangat dari devan membuat hati cyella bergetar sedikit, "udah kali tatapan nya" suara claretta menyadarkan kedua manusia yang sedang mabuk cinta mungkin?.

  "Apaan sih rett" ketus cyella lalu berdeham menatap devan, "makasih" ucapnya singkat lalu berjalan duluan.

  "Dia malu memang gitu van" entah sejak kapan claretta berani memanggil nama tanpa kata pangeran.

Devan hanya mengangguk dan berjalan di belakang cyella, claretta menatap kedua nya sinis, ia ditinggal sendirian?.

Tapi kalo dipikir-pikir, claretta pengen juga di sambut seperti devan atau david gitu, tapi sepertinya kulkas sibuk mungkin atau tidak tahu akan kedatangan nya, tapi claretta bukan siapa-siapa nya yang minta disambut bukan? Ia hanya orang yang akan menyelamatkan kerajaan ini.

  "Gua gila" guman claretta dan menyusul cyella dan devan berada.

Di ruang istirahat, terlihat esya dan david yang duduk jauhan ditambah muka esya sedikit merah.

  "Apa yang terjadi?" Tanya claretta pada keduanya, namun tidak ada jawaban, oh ayolah claretta menginginkan kekuatan bisa membaca pikiran seseorang sekarang biar tahu kejadian apa yang sebenarnya terjadi.

Belum semenit claretta mengatakan ingin membaca pikiran, ia terkejut karena mendengar suara pikiran david tiba-tiba.

  "Ini jantung bisa diem gak sih, tapi aku gak bisa melupakan kejadian saat esya muncul di pangkuan ku" pikir david gelisah sendiri.

Claretta menatap sipit pada keduanya dan menopang dagu berpura-pura berpikir, "pasti terjadi sesuatu kan?" Namun lagi-lagi tidak ada jawaban.

  "Gua tahu, pasti esya gak sengaja duduk di pangkuan lo kan?" Tanya claretta tepat sasaran membuat mereka bungkam dan menatap claretta bingung, bagaimana claretta bisa tahu? Pikir nya.

Mission Or Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang