pertemuan

1 2 0
                                    

Haii sebelum baca bisa vote gak? Itu pencet bintang di pojok bawah kiri. Tengkyuu

***

Matahari terasa panas dan menyengat. Meski masih pagi, suhu di udara sudah melebihi batas normal. Di sebuah jalan trotoar perkomplekan rumah, terlihat seorang pemuda yang berjalan dengan lambat. Menggenggam tas persegi panjang di tangannya dengan erat. Matanya menatap jalan dengan malas.

Namanya  Algama. Usianya baru menginjak 18 tahun dan duduk di bangku sma kelas 2. Salah satu murid terpintar di sekolahnya. Saat ini, matanya menatap jalan dengan bosan. Matahari terik tidak banyak mengganggunya.

Ketika melewati sebuah lapangan rumput di pinggir komplek, mata Algama melirik bosan ke kiri dan melihat seorang gadis usang duduk polos di atas rumput. Rambutnya sepanjang atas pinggang dengan volume rambut yang tebal. Namun rambut itu terlihat tidak terurus dan beberapa helai tersampir di depan wajahnya.
Bajunya lusuh dengan banyak kain tambalan.

Ia sedang duduk di rumput dengan setangkai bunga Dandelion di tangannya. Dengan lembut, gadis itu menghembus bunga di tangannya. Helaian demi helaian berhamburan dari kepala tangkai bunga dandelion itu. Menyebar di bawa angin, terbang melintasi cakrawala. Menyebar satu per satu melewati wajah gadis itu. Pemandangan ini sungguh indah.

Semua itu jatuh di mata algama. Ia tertegun di tempat. Terpesona akan pemandangan di depan matanya.

Deg!

Tiba-tiba, debaran tak dikenal muncul dari dalam hatinya semakin keras dan keras. Matahari yang tadinya sangat panas, kini terasa sejuk. Debaran di hatinya terdengar semakin jelas. Algama bahkan merasa jantungnya akan melompat keluar dari dalam tubuhnya.

Matanya kini hanya tertuju pada gadis di depannya. Seluruh cahaya seolah-olah terpusat pada gadis itu. Setiap helai dandelion yang melintasinya menambah keindahan. Algama merasakan cinta pada pandangan pertama. Adegan di depannya sukses menjadi panah yang menembus jantungnya membuatnya merasakan perasaan asing yang nyaman.

Gadis yang awalnya sibuk dengan dandelion di tanganya mulai sadar dengan kehadiran orang lain di sekitarnya. Dengan cepat dia menoleh dan menatap Algama yang masih berdiri seperti batu.

Algama yang ditatap, terkejut dan terdiam. Keduanya jatuh pada suasana hening sepoi-sepoi. Kecanggungan ini membuat Algama tersipu. Semakin lama, merah di pipinya semakin kontras dan menjalar ke lehernya. Akhirnya karena tidak tahan lagi, kepalanya meletus dan berlari dengan malu.

Gadis yang terkejut dengan gerakan tiba-tiba Algama ikut berdiri dan berjalan cepat. Namun Algama sudah terlanjur sprint sekuat tenaga. Gadis itu berhenti dan murung. Dia berpikir Algama tidak ingin berteman dengannya karena dia seorang gelandangan kotor. Dengan sedih, gadis itu memutar badannya dan kembali dengan kepala tertunduk.

Di sisi lain, Algama yang berlari keras tidak sadar dengan kesedihan gadis itu. Hingga ia sampai ke sekolahnya, dan memulai sekolah dengan jantung yang di penuhi asmara.

---------------

Jangan lupa vote dan komen yee
Tengkyuuu😝😝😊😔😳

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang