Senyum menawan terbit dari bibir merah muda seorang pemuda yang tengah asik bermain voli.
Setelah berhasil mencetak skor pemuda itu bertos dengan teman-teman setimnya.
"5 kosong gimana nih?" Goda teman setimnya.
Seorang siswi yang tengah memungut bola basket, menatap kearah lapangan sebelah tempat beberapa murid laki-laki yang sedang asik berdebat.
"Gaada skill mah bilang gak usah sok nantangin"
Mereka tertawa bersama, setelah mencetak poin 5 secara berturut-turut dan dalam waktu singkat membuat mereka sombong.
Ya, gadis itu mengenal salah satu dari mereka. Bukan salah satu dari mereka melainkan beberapa dari mereka.
Laki-laki jakung yang asik tertawa itu ia mengenalnya. Mereka satu SMP. Dulu dia tidak seperti yang sekarang, terlihat lebih nerd dari pada yang sekarang. Rambut jambul dengan jalan kutu adalah ciri khasnya.
Dia menyebutnya laki-laki mesum. Itu semua karena dirinya yang tidak sengaja memergoki laki-laki itu sedang menonton video yang tidak tidak di belakang toilet.
Flashback*
"Woi dateng juga lo"
"Thanks ya"
"Sini-sini deketan gue"
laki-laki dengan jalan kutu di kedua sisi rambutnya itu mendekat kearah kakak tingkatnya yang tadi memanggilnya
"Gue ada vidio bagus, coba tonton" kata kakak kelasnya sambil menyerahkan ponselnya
"Vidio apa?" Tanya laki-laki itu
"Bagus pokoknya, tonton aja dulu" kata kakak kelasnya. Saling bertukar senyum dengan teman-temannya.
Laki-laki itu memplay video yang ditujukan oleh kakak kelasnya.
Vidio apa nih? Pikirnya
Sedangkan seorang gadis baru keluar dari toilet, saat mendengar ada suara aneh ia mengintip ke belakang toilet, ada segerombol murid laki-laki.
Ia langsung menutup mulutnya dan melotot ketika mendengar suara dari ponsel itu. Entah apa yang ditonton ia tidak tau, karena posisinya para murid itu membelakanginya. Mereka bergerombol, ia tidak dapat melihat siapa saja yang ada disana, karena sebagian tertupi oleh tubuh murid lainnya.
"Gila mereka?! Nonton kaya gitu disekolah" gumamnya lirih lalu segera menjauh dari toilet.
rn*
Ia bergidik saat mengingat hal itu. Dan saat laki-laki itu tersenyum kearahnya ia langsung pergi.
**
Marchelino Hartanto, pria jakung dengan wajah tampan bak dewa dan hati malaikat. Maksudnya baik kepada semua orang.
"Sel bawa korek gak?" Tanya seorang murid saat memasuki ruang kelas marchel.
Marsel mengeluarkan korek dari tasnya lalu memberikanya kepada temannya itu.
"Ayo ikut, bawa rokok gak?" Tanyanya
Marchel menggeleng
"Ikut aja ayo, gue bawa" katanya sambil menunjukkan bungkus rokoknya
"Nanti deh gue" kata Marsel.
"Gue tunggu ditempat biasa ya" katanya diangguki oleh Marsel
"Lo kenapa gak ikut?" Tanya odo, salah satu teman Marsel