Terik yang memanggang hari
Sekarang telah resmi jadi punggawa dua gadis belia
Sepeda lusuh di kayuh,tapi sungguh
kobar api dalam pandang, tak sedikitpun meruntuh"Buat buka puasa" janji mereka pada dahaga yang di amini dada
Nyala api itu pun turut serta,
Tika langkah harap menapaki rumah makan di ujung jalan iniGulai dan rendang sudah serupa lubang hitam
Tenggelamkan mereka dalam kagum akan hidangan"Kangkungnya bu," tawarnya terserurat
pada perempuan gincu tebal
berkipas kardus air mineralTiga jari yang terangkat,disambut tarian kepala yang menyayat
Rupanya tiga ribu rupiah teramatlah mahal buat secuil rasa iba"Tak apa,kita rebus saja buat malam ini,masalah besok,lain lagi" lirihnya
Nyala api masih saja benderang
Sewujud genderang bagi dua bocah yang enggan jadi arang
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Menyesak Dan Terlepas
Poetrykegelisahan adalah udara yang kerap sesaki jagad raya dada.ini adalah kumpulan kata buat sekedar melampiaskan keresahan