flash back part

8 4 1
                                    

flash back

Suasan stasiun sangat ramai, langit pagi ini begitu cerah dengan warnanya yang kebiruan, awan berwana putih yang mengitarinya, dan sinar matahari yang sinarnya begitu cerah dan menghangatkan. seorang gadis berjalan di lobby utama stasiun dengan sebuah koper dan beberapa buku ditangannya.

Terlihat seorang laki-laki bertubuh tegap dengan scraff diwajahnya berjalan dengan ponsel ditelinganya. terlalu sibuk sehingga tidak sadar bahwa ada seorang gadis di depannya.

Brakkkkk

"Awshh"

Gadis itu jatuh terduduk, buku²nya sudah berceceran dilantai.

"Liat²dong mas kalo jalan" gadis itu berbicara dengan nada ketus.

"Mbak nya yang harus hati-hati kalo jalan" balasnya dengan santai.

"Heh disini mas nya yang salah, pagi-pagi udah bikin emosi aja" gerutunya.

"terserah" laki-laki itu hendak pergi meninggalkannya, namun ia tahan enak banget main pergi gitu aja.

"Heh mas bantuin saya dulu!" gadis itu mencekal pergelangan tangannya dengan posisii masih terduduk dilantai.

1Detik,2detik,3detik

Matanya menatap netra hitam legam dan tajam itu.

"Ck, nyusahin" laki-laki itu membantunya membereskan buku²nya itu.

Dih nih cowonya siapa sih, ahklakes banget ewww tapi ganteng si. Gadis itu membatin.

Dering ponsel terdengar dari saku celana gadis itu, dengan cepat ia segera mengambilnya dan mengangkat panggilan telepon yang ternyata dari ayahnya.

"Halo yah"

"Iya-iya Ziva kesana sekarang" dengan gerakan cepat ia mengambil semua bukunya dan jangan lupakan kopernya. Kemudia dia berlari menuju pintu utama stasiun.

"Woi mbak!! Ini bukunya ketinggalan"

"Ck, bodoh" Laki-laki itu menggenggam satu buku berwarnya merah muda dengan sampul bertuliskan "Diary". Sebenarnya ingin ia buang, namun urung entah apa yang membuatnya terasa ingin menjaganya.

Ia kembali melanjutkan jalannya untuk menemui seseorang.

💫💫💫💫

"Lo sejak kapan disini" tanya Ziva gugup

"Lo nggak liat, gue baru masuk tadi?"

"Ohhh" Ziva menjawab dan langsung mengalihkan pandangannya ke depan.

"Lo yang hampir nabrak gue di deket minimarket itu kan?" Ziva bertanya sambil membalikan badan untuk berhadapan dengan Arli.

"Kapan?nggak inget tuh gue" Arli menjawab dengan angkuhnya, bagaimana ia tidak ingat saat kejadian hampir membuat orang celaka.

"Cih, dasar"

Flasback on

Seorang gadis dengan santainya duduk didepan minimarket dengan tangan memegang es cream vanila dan stroberry. Matanya menatap langit berwarna biru cerah sampai lupa bahwa es cream nya sudah meleleh.

"Kakak canci, es cim nya itu meleleh" terdengar suara anak kecil perempuan berusia sekitar 4-5 thn. Jari telunjuknya mengarah pada es cream yang dipegang Ziva.

"Eh!?" dengan segera Ziva mengambil beberapa lembar tisu didalam tas nya.

"Hai adek cantik, makasih ya udah ngingetin" Ucap Ziva lembut, Ziva emang menyukai anak kecil, tak jarang ia kerumah tetangga sebelahnya hanya untuk bermain dengan anak kecil itu. Tapi sayang sekarang ia tak dapat bermain lagi dengan anak kecil itu.

ARLI REGGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang