EREBOS - MATTHEO RIDDLE [18+] ✓

3. PAIN

PAIN

~

⚠️ Sedikit spicy, dan kata-kata kasar⚠️

♡

"It's all your fault, you always envy!" Air mataku mengalir tanpa henti, tangan ku menutup mulutku menahan isakkan.

Aku berlari kekamarku, mengunci pintu. Tidak membiarkan siapapun masuk. Aku menangis dalam diam.

"I wish you were dead!"

"I HATE YOU!"

"KELUAR KAU ANAK SIALAN!"

Aku menutup telingaku, memejamkan mataku. Aku tercekik akan rasa bersalah. Aku berharap suara-suara itu hilang, aku harap bisik-bisikkan yang mengatakan aku lah yang bersalah, hilang.

"Stop please, i'm sorry." Lirihku tak berdaya disela isak tangis ku.

Pintu kamarku di dobrak dengan paksa. "Anak tidak berguna!" Bentaknya.

Aku memeluk kedua lututku sambil menangis. "I'm sorry..."

Aku memejamkan mataku, hingga terdengar suara.

"MAURA!" Aku terbangun dan terkejut aku berada di kamar asramaku. "You okay?" Pansy menggenggam tanganku erat, ada kecemasan di wajahnya.

Aku terengah-engah, berusaha bernafas dengan tenang. "I'm okay."

Pansy tersenyum lega, dan aku membalas senyumannya.

"Aku datang kesini untuk mengajakmu makan malam, dan saat aku datang, aku melihatmu sedang menangis dalam tidur mu. Apakah semuanya baik-baik saja?" Pansy menangkup wajah ku dengan kedua tangannya.

Aku menggenggam tangannya. "I'm okay, Sangat okay."

"Ayo kita makan malam." Pansy menarik ku.

Mimpi itu selalu datang, aku tidak tau bagaimana bisa berhenti.

Rasa sakit menggerogoti ku, kesedihan, rasa bersalah menyelimuti ku.

Malam dan kegelapan yang selalu menyembunyikan ku, yang selalu menyembuhkan ku.

Pain.

Bahkan saat semua orang begitu takut akan kegelapan, aku justru selalu mencintainya.

Lamunan ku buyar saat aku merasa sepasang mata memperhatikan ku.

Aku mendongak dan bertemu mata milik Mattheo Riddle. Aku menjatuhkan pantat ku disebelah Theodore, dan Mattheo berada didepan ku.

Aku berusaha mati-matian berhenti memikirkan apa yang telah dilakukan beberapa hari lalu.

Fuck.