Off (27 tahun) dan Gun (24 tahun) adalah pasangan yang sedang menunggu kelahiran anak pertana mereka kedunia. Menurut hasil USG terakhir, Gun diperkirakan akan melahirkan pada akhir pekan ini jika sesuai jadwal.
Gun sendiri adalah seorang mantan guru disalah satu sekolah dasar di Bangkok dan Off adalah seorang karyawan swasta disebuah perusahaan.
Off tadinya sudah berencana akan mengambil cuti pekan ini karena perkiraan bahwa Gun akan melahirkan. Namun, karena kantor memberikannya tugas dinas mendadak sehingga mau tidak mau dia harus berangkat bersama beberapa rekannya ke Jepang.
"Tenang saja, dia akan lahir akhir pekan ini bukan? Mungkin saja kau sudah pulang saat dia lahir." Ucap Gun menenangkan hati Off yang gelisah dengan penugasan ini.
"Tapi Gun, Jepang itu jauh. Aku tidak akan bisa pulang dalam waktu yang cepat jika terjadi sesuatu padamu." Ucap Off cemas.
"Kita berdua sudah ikut kelas melahirkan kan? Aku tiak akan kenapa-kenapa. Percayalah padaku, Off." Ucap Gun kembali sambil membenarkan dasi Off sebelum suaminya ini berangkat meninggalkannya selama satu minggu.
Fyi, Gun dan Off memang tinggal berdua saja di Bangkok. Kedua orangtua Off sudah meninggal beberapa tahun lalu akibat kecelakaan mobil saat keduanya sedang melakukan perjalanan wisata bersama beberapa teman masa kecil kedua orangtua Off.
Sedangkan orangtua Gun yang tersisa hanya ibu yang sudah sakit-sakitan dan adik kecilnya yang berusia 20 tahun, Pim yang kini mengurus ibu mereka.
Off pada akhirnya memutuskan untuk tetap berangkat bertugas dan meninggalkan Gun sendirian.
"Berjanjilah, jika perutmu mulas atau terjadi sesuatu segera telfon dokter New aku, atau Pim. Oke!!" Ucap Off kembali menasehati sebelum dirinya pergi.
"Baweell...iya sayang iya." Ucap Gun sambil mendorong Off agar masuk kedalam mobilnya.
"Aku berangkat ya sayang." Ucap Off sambil mengecup kening Gun satu kali.
"Berhati-hatilah. Kami menunggu papii pulang." Ucap Gun sambil mengarahkan tangan Off agar mengelus perut buncitnya yang sudah sangat turun.
Duuk.
"Dia menendang." Ucap Off.
Gun tersenyum.
"Itu salam sayang dari Nirin untukmu." Ucap Gun.
"Papii juga menyanyangimu, sayang." Ucap Off sambil mengecup perut Gun.
"Aku juga menyanyangimu, sayang." Ucap Off sambil kembali mencium bibir Gun.
Gun mengangguk. Dia juga sama, sama besarnya mencintai Off.
"Aku jalan ya." Ucap Off sambil menutup pintu mobilnya.
"Byeee..." Gun melambaikan tangannya.
"Ingat pesanku tadi, Gun." Ucap Off kembali.
Gun mengangguk,
Kemudian, Off melajukan mobilnya meninggalkan kediamannya. Meninggalkan dua cinta terbesarnya saat ini. Dari kaca spion, Off melihat pria mungil dengan perut besarnya itu melambaikan tangannya pada Gun.
Dia kini hanya berharap pada satu hal, bahwa Nirin masih berkenan memberikannya kesempatan untuk Off menyaksikan kelahirannya nanti diakhir pekan.
Namun sayangnya, manusia memang bisa berencana apapun tetapi akhirnya Tuhan juga yang menentukan.
Tiga hari pasca kepergian Off, Bangkok diguyur hujan terus menerus hingga menyebabkan banjir dimana-mana bahkan dibeberapa titik perumahan besar di ibukota termasuk perumahan tempat tinggal Gun.
KAMU SEDANG MEMBACA
OffGun Birth Story (MPREG)
Fanfiction(COMPLETED) 🤰Kisah ini hanya Oneshoot. 🤰Berisi kumpulan cerita tentang Offgun dan pengalaman (fiksi) keduanya untuk menyambut kelahiran anak mereka. 🤰Bergenre M-Preg (yang gak suka boleh menyingkir ya. Jangan salah lapak). 😊 🤰Jangan lupa vote...