1

10.7K 1.3K 555
                                    

"Lo kenapa, sih? Ini hampir hangus!"

Sofia tersentak ketika Mela mendorongnya menjauh, gadis itu terkejut saat melihat ikan yang dia goreng sudah benar-benar coklat bahkan hampir gosong.

Mela mengangkat ikan itu dan segera mematikan kompor.

"Tumben banget sih, Fia, lo kenapa?" Mela adalah teman satu kamar di kos Sofia. Mereka sudah mengenal sejak sekolah menengah atas, satu kampus, satu kampung halaman namun beda jurusan kuliah.

Sofia memijat pelipisnya. "Nggak, hari ini rada nggak fokus aja."

Mela hanya menghela nafas. "Yaiyalah, tubuh lo juga perlu istirahat. Ini semua lo kerjain. Udah di dalam kampus padet, di luar kampus lo juga ngambil sampingan. Gue aja yang liat lo capek, Fia, apalagi lo."

Sofia hanya mengangkat dua bahunya. Seribu kali pun Mela mengatakan hal itu padanya, dia tidak akan mampu menjelaskan secara mendetail bahwa kehidupannya yang menuntut demikian.

"Udah sana, lo makan dulu, di lemari gue ada kerupuk, sana lo makan." ucap gadis itu mengusir Sofia dari dapur itu.

Sofia menurut, segera ke kamar untuk makan. Dapur memang terpisah dari kamar. Sofia merantau ke kota karena mendapatkan beasiswa dari kampus. Memiliki keuangan yang tidak terlalu bagus, Sofia menyewa kos-kosan yang sesuai kantongnya, itu pun bagi dua dengan Mela.

Sofia sebenarnya ingin berterimakasih pada Mela, sebenarnya gadis itu bisa tinggal di rumah keluarganya yang ada di kota itu atau menyewa kos yang lebih bagus, tapi demi Sofia, gadis itu menemaninya.

Sofia makan dalam keadaan tak berminat. Jujur saja kedatangan Reksa sangat mengganggunya.

Reksa adalah mantan pacarnya semasa SMA. Mereka beda dua tahun. Dulu, Sofia tidak berminat sekalipun untuk memiliki seorang kekasih, hanya saja, lagi dan lagi kehidupannya membuatnya mengambil keputusan lain.

Reksa adalah gambaran kebalikan dari kehidupannya. Pria itu punya segalanya. Entah bagaimana bisa dia jatuh cinta pada Sofia, gadis itu memang cantik, namun banyak gadis cantik yang lebih darinya menyukai laki-laki itu.

Reksa meminta Sofia menjadi pacarnya saat gadis itu bekerja menjadi sebagai guru les dari adiknya.

Ya, pertemuan mereka menjadi lebih intens sejak Sofia menjadi guru les adik laki-laki dari Reksa.

Saat itu, Sofia merasa serba salah jika menolak pria itu. Dia takut kehilangan pekerjaannya dan Reksa melakukan sesuatu pada dirinya, mengingat Reksa memang di kenal sebagai sosok keras kepala dan pendendam.

Akhirnya mereka berpacaran. Sofia tak menyangka hubungan mereka terjalin bertahun-tahun bahkan sampai Reksa berkuliah.

Selama itu juga, Sofia tau bahwa Reksa sosok yang benar-benar dominan dan posesif. Pria itu melakukan apapun untuk memenuhi keinginannya dan dia juga akan melakukan segalanya cara untuk membalaskan dendam jika merasa tersakiti. Dia egois serta pendendam.

Sofia selalu mencoba memahami pria itu, hanya saja. Satu kejadian membuat Sofia kecewa dengan laki-laki itu, membuatnya benar-benar ingin lepas dari Reksa karena dia lelah. Dan tepat saat itu juga Reksa di paksa kedua orang tuanya untuk melanjutkan kuliahnya ke luar negeri, membuat Sofia bisa pergi.

Namun pada nyatanya pria itu kembali lagi, pria itu bahkan bekerja di kampusnya. Entah apa yang ada dalam pikiran Reksa. Sofia mulai kebingungan sekaligus dilema.

Dan juga dia takut. Sekali lagi, Reksa mampu melakukan apapun.

***

Sofia membeku di tempat saat membaca surat di tangannya. "Nggak ada pemateri yang lain?" tanyanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sofia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang