After marriage

1 0 0
                                    

Mohon maaf bestie editan ku ga bagus.

***

5 Menit selesai ijab qobul

"Cape..." Keluhku yang baru saja duduk setelah salam-salaman dengan tamu-tamu.

"Duduk sayang..." Balas suamiku sambil mengelus kepalaku.

"Ini lagi duduk, emang lu liat gua lagi terbang!"

"Astaghfirullah, galak amat"

"Lagi aneh..." Jutekku.

Baiklah sebelum memulai cerita, perkenalkan kami berdua adalah pasangan terprik abad ini. Namaku Diandra dan disampingku adalah Alden yang 5 menit tadi baru sah menjadi suamiku, iuh.

Kami berdua itu nikah muda ga karena perjodohan kaya di wattpad atau nikah kontrak. Kita itu nikah karena keinginan kita waktu itu, bisa dibilang kegilaan yang ga sengaja sih.

"Dia, Nikah yu..." Ajak Alden tiba-tiba waktu itu.

"Lah serius ngab?" Tanyaku heran.

" Iya dong kan kita cocok nih, lu ga bisa naik motor kalo gua bisa, sedangkan gua ga bisa masak tapi lu bisa. Jadi nanti konsep nikah kita NWB" Jelas Alden.

"NWB?..."

"Iya Nwb"

"Apaantuh?" Tanyaku bingung dengan konsep NWB.

"Nikah with benefit..." Balas Alden.

" Nikah with benefit? Sinting lu ye, dimana-mana mah Friend with benefit ini nikah with benefit" Balasku tak habis pikir dengan ide Alden.

" Kalau temen nanti disangkanya gua Friendzone sama lu, masa Casanova Friendzone sih Casanova itu Friendly dong. Jadi biar ga di sebut zinah juga kita langsung nikah aja" Ucap Alden yang membuatku tambah kesal.

"Najis tau ga..."

"Yaudah nanti gua ga anterin pulang, ga anterin ke gramed. biar lu naik gojek aja terus di culik sama amang-amang gojek" Ancam Alden padaku.

"Ngancem?" Ku naikan satu alisku mendengar ucapannya.

" Kalau iya kenapa?"

" SOK LU "

" Lah biarin. Jadi mau apa ga?" Tanya Alden sekali lagi.

" Terserah deh..."

"Gua anggap itu dengan jawaban Iya. Yaudah gitu aja, bye..."

" Lah maksa..." Aku hanya memandang kepergian Alden.

Aku dan Alden adalah teman dari SMP, ralat sebenarnya kami sudah pacaran pas kuliah semester 3. Kami ga tetanggaan dan ortu kami juga ga temenan , ga kaya di wattpad deket karena tetanggaan atau ortunya temenan. Rumahku dan Alden beda arah, sedangkan ortu kami ga pernah berteman dekat.

Ya, kira-kira karena kejadian itu yang akhirnya aku kini berada di pelaminan bersamanya.

"Mikirin apaan yang?" Tanya Alden bisik-bisik di telingaku.

"Ih, jiji deh Den..." Protesku dan mengusap kupingku yang geli karena bisikan Alden.

"Gitu amat sih sama suami...."

"Ya abisnya lu prik..." Jutek ku.

"Lu juga prik...,"

" Fuck you...," Sinisku dengan memberi jari tengah padanya.

"Ehh Diandra, jangan galak-galak sama suami," Ka Relin yang baru datang memicingkan matanya ke arahku.

" Pffttt..." Alden menahan tawa melihat sang istri di marahin oleh kakak iparnya.

***

Acara pernikahan sudah selesai di gelar dan para tamu undangan juga sudah pada pulang.  Aku kembali ke kamar hotel dan membersihkan diriku. Selesai membersihkan diri tiba-tiba saja pintu kamar terbuka dan menampilkan sosok Alden dengan senyum sumringahnya.

"Cape ga bby," Anjingku i mean suamiku tiba-tiba berdiri di belakangku sambil memijat Kedua bahuku dengan lembut.

" Cape lah gila, gua diri nih hampir.....1....2...3...ahh pokoknya lama lah. Masa ga cape sih!" gerutuku kesal padanya.

" Huftt, galak banget ya bini gua," Balas Alden dengan wajah takut.

" Apa!?g terima?" Sinisku padanya.

"Engga bbyy engga,"

"Btw, kita ga ada sesi malam pertamanya nih?" Alden mengedipkan kedua mata genitnya kepada Diandra.

"Ga ada!" Galakku lagi padanya.

" Yailah...kan aku mau nyoba,"

" Nyoba apa!?, Aku ngantuk mau tidur," Balasku memotong ucapannya. Ku rebahkan diriku di atas kasur

" Ayang ih....." Rengeknya mendengar balasanku.

Ngrokkk....

"Anjir dia malah tidur beneran," ucap Alden ketika mendengar suara ngorok Diandra. Akhirnya Alden pun menyusul Diandra ke alam mimpi. Ena ena nya di alam mimpi aja ye.

Continue

Suamiku idola kaum hawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang