Author note :
Setelah baca, wajib baca bagian notes akhir.Vienna, 1971
Sebuah alunan melodi violin Chopin Nocturne op.9 No 2, sangat terdengar hangat ditelinga Joan. Saat kedua mata dan telinganya melihat pemandangan yang begitu menakjubkan dari bawah panggung pertunjukan.
Tepat di sana wanitanya berdiri sembari memainkan permainan Violin yang luar biasa. Tak dapat Joan mungkiri jika ia jatuh hati untuk pertama kalinya karena melihat pertunjukan Darline.
Kekasihnya sekarang.
Namun, pertunjukan kali ini berbeda. Di saat dahulu kedua netra kembar nan indah itu menatapnya hangat, kini yang ada hanya kekosongan yang sulit Joan terima.
Meski alunan itu masih terasa sama, tetapi perasaan dan ingatan Darline tak lagi sama untuknya.Perih rasanya saat sang kekasih melupakan dirinya dengan sejuta kenangan di dalamnya karena perjalanan suatu malam, yang tak pernah Joan duga akan terjadi menimpa dirinya dan Darline.
Tercetak senyum getir, saat ia mengingat kejadian satu bulan lalu yang ia sesali hingga saat ini. Bukti penyesalan tanpa sebab itu Joan tanggung sendirian.
"Jikalau Tuhan menakdirkanmu untuk ku, maka seberapa pun jauh kau menolak maka aku akan mendekat, Darline," gumam Joan dengan pelan, yang tak berhenti menatap kekasihnya di kursi penonton.
Perjalanan yang ia kiranya indah itu ternyata berbanding terbalik saat ia dan Darline telah melewati sebuah jembatan di daerah Milanno, yang terkenal kental dengan hal mistis.
Namun siapa sangka melewati jembatan itu membawa aura buruk pada kekasihnya sendiri, sehingga membuat Darline harus kehilangan kesadaran hingga jiwanya yang terancam oleh hal yang tak kasat mata.
Meski pada kenyataannya, Darline dapat diselamatkan sekarang. Namun hal pahit lainnya juga ikut menyertai hubungan mereka. Karena selepas Darline melewati fase pengusiran dari hal yang tak kasat mata itu, ia harus menerima dengan lapang dada bahwa kekasihnya melupakan ingatan dua tahun terakhirnya.
⏳🔙⏳
Nampak sekali Joan hanya bisa mengintip dari celah jendela kamar kekasihnya sendiri, sudah tiga hari setelah kejadian itu, Darline sama sekali tidak mau di temui siapa pun, terkhusus dirinya sendiri.
Sakit rasanya saat sang kekasih tak mau bertemu bahkan mengingatnya lagi. Namun apa daya saat cinta itu lebih besar dari rasa sakitnya sekarang.
Dilihatnya Darline tengah tertidur lemas di atas kasurnya, raut ceria itu seperti ditarik entah kemana membuat Joan rindu senyumnya yang candu.
Telinganya mendengar suara dari dalam kamar kekasihnya, suara isak tangis kecil yang berdampak pada sesak di dadanya sendiri.
"Ibu, kenapa aku ingin terus menangis? Siapa yang aku sedihkan?" tanya Darline dengan tangisnya.
Sedangkan wanita paruh baya itu hanya bisa melihat ke celah jendela dan memandang Joan yang berdiri sejak tadi di sana.
Mata sayu itu tahu, bahwa sang putri melupakan seseorang yang seharusnya ia tidak lupakan di dalam hidupnya.
"Darline, meski kenyataan itu kau elak, tetapi alam bawah sadar mu tidak akan pernah berbohong. Mungkin perasaan yang kau anggap asing itu menjadi tanda bahwa sebenarnya kau menginginkan itu."
YOU ARE READING
Falling In Love Again
Romance[ ONESHOOT/ CERPEN ] Kisah di mana sepasang kekasih yang harus melewati rintangan saat salah satunya harus kehilangan ingatan dua tahun terakhirnya. Notes : Cerita ini di buat karena terinspirasi dari kisah nyata seseorang yang di ubah sedemikian ru...