Penentuan

10 1 0
                                    

happy reading
jangan lupa vote hihi

**

Tidak ada musuh paling berbahaya
selain diri sendiri.
jika kamu kuat, kamu hebat.
jika kamu lemah, kamu kalah.

**

Mereka ber 6 berlari ke arah kelas kecuali Gavin yang sedang memopong Alnaka, Alnaka sudah baikan sedari tadi, hanya, untuk berlari masih cukup pusing tapi ia ingin tetap mengikuti ujian semester ini, sehingga Gavin perlu memopongnya. Berbeda dengan 4 orang lainnya yaitu Alana, Lulu, Camelia, Radit. Mereka lari tergesa gesa, dan nafasnya yang memburu, juga keringatnya yang mengalir diseluruh tubuh, ya mereka berlari mengejar waktu.

Brak ! suara itu berasal dari pintu yang cukup terdorong keras oleh Alana karena remnya blong alias Alana kebablasan dalam berlari sehingga tidak sengaja menubruk pintu kelas.

Alana : "t-tunggu bu.. jangan dulu dimulai" ucapnya kepada guru pengawas ujian sambil mengatur nafasnya yang tersenggal senggal.

"tenang saja, ujian di undur 5 menit lagi, ini semua perintah bu Elena"

"HUFTTTTT" Mereka semua menghembuskan nafas lega.

Radit : "untung ada bu Elena"

Camelia : "bener! kalo ga kita ga bisa ikut ujian ini"

Tanpa basa basi guru pengawas itu mempersilahkan mereka duduk. Dengan sigap mereka langsung duduk dikursi yang sudah ditentukan.

Gavin : "lo yakin ka mau tetap ikut ujian? lo kuat? kalo darahnya keluar lagi dari kepala lo bilang aja ke kita" tanyanya kepada Alnaka dengan raut wajah yang iba.

Alnaka : "yaelah vin, gausah pasang wajah iba gitu, lo remehin akang tamvan ini? gue yakin gue kuat" yakinnya.

Alnaka : "btw thank ya buat kalian udah bantu gue" ucapnya tersenyum tipis.

**

Waktu yang ditunggu tunggu akhirnya tiba, Ujian akhirnya dimulai. Dengan perasaan campur aduk, mereka semua memasang hati teguh bahwa mereka semua pasti bisa.

"kerjakan sendiri sendiri ya tanpa bantuan orang lain! good luck kalian semua" ucap guru pengawas.

Sesaat mereka melihat soalnya mata mereka membulat sempurna, hampir 75% soal yang tertera pada lembar ujian sama dengan yang diajarkan oleh Elena. Hal ini menumbuhkan semangat sekaligus antusias dari para murid.

Gavin : "gila gilaaa soalnya mirip banget sama yang bu Elena ajarin, makasih bu Elena ay loaf yu" ucapnya dalam hati sambil masih melihat soal soal dikertas ujian.

Mereka Ber 6 saling melirik satu sama lain seolah mengerti isi dari hati masing masing.

Mereka mulai mengerjakan soal ujian. Baru kali ini mereka dapat mengerjakan ujian dengan mudah seolah ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Satu persatu soal selesai dengan cara pengerjaannya. Tibalah pada soal ke 20 soal yang paling ditakuti semua murid terutama 6 murid ini, Gavin-Alnaka-Alana-Lulu-Camelia-Radit. Karna disoal ini awal mula munculnya soal mtk, seperti ini dari no 1-19 soal IPA, dari soal 20-40 soal Matematika.

Bayang bayang ledekan dan bullyan saat gagal dalam ujian tahun kemarin tiba tiba melintas dalam kepala mereka sesaat setelah mereka melihat soal no 20 ini. Ketegangan mulai tumbuh dalam hati mereka, keringat dingin bermunculan, Dinding besar yang menutupi seakan datang kembali. Mereka menutup mata dan mengepal tangan dengan niat untuk menenggelamkan rasa tegang yang sedari tadi muncul.

'gak semua hal dapat diselesaikan dengan cara mundur, semangat' bayang bayang ketakutan seketika hilang setelah sekilas bayang bayang belajar tambahan bersama bu Elena melintas, susah payahnya belajar, perjuangan dalam belajar.

WorthyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang