02. Raja singa

8 0 0
                                    

"Jangan cari kebahagiaan lewat orang lain, karena bahagia itu model sifatnya sementara dan lama - lama akan menjadi ketergantungan. Maka ciptakanlah kebahagiaan itu dari diri kamu sendiri, bagaimana caranya? hanya diri kamu sendiri yang tau."
- Aurora Savana Mahardika

Kini aldelardo dan teman - temanya sedang menuju ke kantin untuk mengisi cacing cacing di perut mereka yang sedang meronta meronta ingin di puaskan, teriakan para kaum hawa sangat menggema ketika para badboy sekaligus most wanted sekolah itu berja...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kini aldelardo dan teman - temanya sedang menuju ke kantin untuk mengisi cacing cacing di perut mereka yang sedang meronta meronta ingin di puaskan, teriakan para kaum hawa sangat menggema ketika para badboy sekaligus most wanted sekolah itu berjalan, seperti biasa felix dan adriano di belakang sambil menggoda cewe cewe, lalu di susul dengan arion yang memasukam tangan ke dalam saku celana nya dan adrian si dingin di samping kanan kiri sang ketua, yang terdepan jelas adalah Al, sang ketua dengan bandana di atas kepalanya dan jalan di depan memimpin teman - temanya serta ber wajah seram, tapi maskulin menambah kesan jiwa seorang pemimpin yang tak terbantahkan.

"WOI pak boss, tunggu gua woi woi" teriak salah satu anggota dari anak hector tersebut hingga membuat kelima orang yang tengah berjalan santai memberhentikan langkah mereka.

"ada apa ji, ente lari lari begitu kya di kejar zombi aja, santai aja santai, tarik napas, terus jangan di buang ji" ujar felix yang sangat konyol, lalu arion pun memukul kepala felix dengan tangan nya hingga membuat laki laki itu meringis akibat pukulan temanya itu.

"ada apa?" tanya Al kepada oji yang tadi sempat melirik sekilas ke felix karna pukulan dari orion

"semua anak hector disuru ke lapangan boss sama BK, disana juga ada kepala sekolah karna kita ketauan mukulin si bima" ucap oji dengan napas yang menggebu gebu karna habis berlari dari lantai 4 ke lantai 1, kalian bayangkan saja cape nya seperti apa. Al dan ke empat teman nya yang mendengar pun kaget, siapa yang berani cepu ke sekolah kalau mereka habis mukulin si bajingan bima tadi.

"brengsek, pasti itu cewe yang udah laporin kita ke BK" Tangan aldeladro langsung mengepal, dan mata nya pun memerah tanda dia sedang menahan amarah.

"udah tenang, tenang kita ke lapangan aja sekarang" ujar arion

"onde mandeee pakdee amboiii bagaimana ini, masa kena siraman rohani dari bu gempal lagi" ucap felix yang sedang khawatir akan janjinya terhadap mama nya, karna jika ada bu gempal maka dia akan mengadu dan pasti dia akan kena omelan siram rohani ibu nya yang galak itu.

"biar gua aja yang kesana sendiri, lo pada ga perlu nanggung, cuma gua yang pukulin si bima tadi, biar gua yang nanggung hukuman kalian" ucap al, kepada teman temanya

"apa gunanya kita disini, kalau jadi panjangan doang? kita keluarga, kalau satu kena ya semua kena ga usah sok berlaga mau lindungin, nyata nya aja kita semua salah karna ga pisahin lo sama bima tadi" ucap adrian yang sedari tadi diam memperhatikan tindakan ketua dan teman teman nya, lalu felix, arion, adriano dan oji pun mengangguk menyetujui ucapan dari sang panglima hector tersebut

"setujuuu" ucap mereka kompak dan merangkul ketua mereka di selingi dengan ketawa, dan berjalan bersama menuju lapangan. Al yang di rangkul dan di sanggah seperti itu pun hanya bisa pasrah dan di dalam hatinya dia merasa bangga kepada teman temanya karna memiliki jiwa persahabatan dan kekeluargaan yang dapat merangkul satu sama lain.

Ruangan kepala sekolah

"Kalian lagi kalian lagi, apa tidak capek kalian ribut terus, TERUTAMA KAMU AL apa kamu tidak bisa berbuat baik sehari saja? saya sudah pusing dengan kelakuan kalian semua, mau jadi apa kalian kalau sudah gede nanti? MAU JADI BERANDAL KALIAN SEMUA? APAKAH KALIAN GAMAU PUNYA MASA DEPAN HAH?, kalian itu di sekolahkan disini untuk menuntut ilmu bukan untuk ajang mengadu otot" Marah pa budi sang kepsek sekolah tersebut dengan wajah yang memerah sambil menunjuk nunjuk anak HECTOR.

al yang mendengar itu pun hanya mendengus dia  pun langsung menatap cuek kepala sekolanya tersebut dan membuka suaranya "bapa tau apa emang kalau kami tidak punya masa depan?, bapa emang bisa meramal masa depan? dan bapa gabisa dengan mudah menyudutkan kami semua pa, bapa harus mendengarkan penjelasan kami semua disini, bukan mendengarkan satu sisi saja itu namanya hanya berat sebelah pak".

"benar tu pak kata temen saya, bapa gabisa namanya hanya mendengarkan satu sisi aja apalagi bapa dengerin perkataan si busuk ini" ucap felix dengan menatap dan menunjuk nunjukan jarinya kepada bima, dan ucapanya pun di benarkan oleh inti HECTOR yang lain

"Kalian itu ya kalau dibilangin bukanya diam malah membantah, saya cape lama lama meladeni kalian semua, sekarang kalian minta maaf sama bima, dan segera bersihkan halaman sekolah dan semua toilet pria di sekolah cepat" balas pa budi dengan memijat mijat kan ujung hidungnya karna merasa pusing menghadapi tingkah laku anak anak tersebut

"weesss gabisa gitu dong bapa budi yang terhormat, kami gamau kalau minta maaf dengan si bimbul bimbul itu pak, lagian masa iya kami aja yang dapat hukuman masa dia engga, ga adil kali bapa ini" sergah adriano cepat karna tak terima harus melakukan hukuman tersebut

"DIAM kamu adriano, kalian mau saling berdamai apa bapa tambahkan hukumanya dan akan bapa panggil orang tua kalian semua HAH?!!" Lantang pa budi dengan emosi, Adrian yang sedari tadi diam diri pun akhirnya membuka suara dan melangkah maju ke depan untuk mendekati bima "Gua sama temen temen gua minta maaf" ucap nya dengan wajah yang tetap dingin dan sembari mengulurkan tangan nya, anak anak HECTOR terutama sang ketua pun tak percaya apa yang di lakukan oleh adrian tersebut.

"Gw juga minta maaf" ucap bima sembari membalas uluran tangan adrian tersebut, lalu mereka segera melepaskan uluran tangan perminta maafan tersebut.

"kalau gini kan enak, tidak ada lagi  yang namanya ribut ribut, sudah sekarang kalian semua pergi jalankan hukuman dari bapa" balas pa budi yang lalu duduk di kursi kebesaranya

"lah pak masa iya kita dihukum juga sih kan udah minta maaf" ucap arion

"jadi kamu mau saya panggil orang tua kamu arion?"

"EH JANGAN LAH PAK ENAK AJA"

"ya kalau kamu gamau sana laksanain tugas dari saya, teman teman kamu saja ga ada yang protes kamu protes aja, badan gede tapi protes mulu kaya cewe" ucap pa budi memandang arion

"yallah pak saya di zolimi mulu kalau sama bapak, padahal drtd saya diem pak" balas arion yang tak terima di bilang cewe oleh pa budi

"udah sana sana kalian pergi dari ruangan saya sekarang, sebelum saya tambahin hukuman kalian saya pusing ketemu kalian terus" ucap pa budi, Al dan teman temanya bersama bima pun pergi meninggalkan ruangan pa budi.

🌷🖇✧♡.°⑅

haloo gimanaa sampe sini ceritanya? seru gakk? hehehe, jangan lupa komen dan vote nya yaa!!! kalau kalian ada kritik dan saran tlong komenn yaa!! tapi aku minta ber kritik lah yang berbobot dan tolong menggunakan bahasa yang sopan, aku terima kritikan tapi tidak untuk menjelakan karya aku yaa terimakasihh🥰
😋😋😋.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE HECTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang