Jean membiarkan Jessie berjalan lebih dulu darinya. Mata sang lelaki sangat serius memperhatikan Jessie yang berjalan dahulu. Gadisnya sendiri sedikit salah tingkah karena diawasi calon suaminya.
Sesekali beberapa lelaki menyapa Jessie dengan sangat ramah membuat Jean memberikan tatapan tajam pada mereka.
Jessie terkikik geli melihatnya. Jean yang seperti ini tidak pernah ia duga.
"Ehem.. cie.." Donna berdiri didepan pintu mencegah Jessie.
"Apa?"
"Oh God! Lucu bangetttttt!" Donna mencubit pipi Jessie yang merona.
"Lo kenapa sih?" Jessie hanya berusaha melepaskan cubitan Donna.
"Gapapa" ucap Donna sambil tersenyum mengoda saat melihat Jean berada dibelakang.
"Jeannnnnn!" Donna memanggil Jean agar mendekat.
"Apa lo?!"
"Galak bener, heran deh"
Jean hanya melewati mereka walaupun tadi tangannya sempat menyentuh jemari lentik Jessie.
"Hmm.. galak banget ya Jes?" Donna sedikit mengerutu karena Jean.
"Iya tuh"
"Di iyain pula.." Donna merangkul tubuh Jessie yang lebih pendek darinya.
Jessie tersenyum canggung. Ia takut jika Donna salah paham dengannya. Padahal, Donna sudah tau semuanya. Hanya saja mereka memilih untuk diam dan membiarkan dua manusia populer itu membangun kisah mereka seperti yang mereka mau.
■■■
Team Cheers berlatih seperti biasa setelah pulang sekolah. Waktu mereka hanya 2 jam sebelum team basket datang. Namun anehnya, hari ini Team basket datang sebelum waktunya.
Jessie mengerutkan dahinya melihat Jean dan anak-anak lainnya datang dengan membawa bola kesayangan mereka.
"Kita cuma dateng Jess.. tenang.. gak ganggu kok" teriak Sony yang menyadari bahwa Jessie yang sudah meneteng tangannya dipinggang.
"Lo ngapain? Kan belum jamnya?" Teriak Rianna.
"Cuma ngliatin doanggggg" Jian membalasnya.
Sementara si ketua cheers dan basket hanya saling menatap dan tersenyum kecil.
"Udah guys! Ayoo fokus!" Jessie mulai mengembalikan fokus mereka.
"Siap kapten!" Teriak
Jean kini tak hentinya memandangi Jessie yang sedang sibuk menjadi kapten cheers. Ada perasaan kagum pada dirinya saat Jessie mengatur teamnya yang tidak sedikit itu.
Ada 10 adik kelas Jessie yang ikut dan 3 kakak kelas yang masih mengawasi pekerjaan Jessie. Apalagi tambah empat lelaki tampan yang seangkatan dengan Jessie.
Empat lelaki dan nam sahabat Jessie itu adalah team inti Cheers. Semua murni dipilih oleh Jessie yang ditunjuk sebagai capten.
Diseberang sana, Jean terus melihat bagaimana Jessie yang dilempar dan ditangkap oleh empat lelaki yang siap menjaga Jessie.
"Gue rasa orang paling beruntung tuh empat curut" ucap Haresh dengan nada kesalnya.
Yaps. Selain keempat lelaki itu tampan, badannya yang bagus dan terlihat sangat kuat itu selalu berhasil menjadi favorit semua siswa.
Dengan sigap, Samuel mengendong Jessie. Sam yang selalu berhasil menjadi sandaran Jessie yang kokoh. Yuqi yang siap sedia membuka lengannya untuk menangkap Jessie dalam pelukannya. Dan Ben yang selalu menjadi tempat Jessie bersandar ketika lelah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss Me
Short StoryNomin GS ‼️ Fluffy~ Kapten Cheers dan Kapten Basket dari Neo Internasional School dikenal banyak orang bukan karena kedekatan mereka tapi karena mereka tidak pernah akur satu sama lain. Namun anehnya takdir berkata lain tentang kisah mereka.. (Nomin...