Chapter 1

259 15 3
                                    

Pagi ini aku terbangun dan tidak mendengar suara apapun dari handphone milik ku, padahal seingatku, aku sudah memasangnya untuk pagi ini, mata ku begitu berat untuk dibuka, aku ingin mengambil handphone dan melihat sudah jam berapa sekarang tetapi ada sesuatu yang mengganjal diperutku, ketika aku menunduk ternyata ada sebuah tangan besar yang memelukku erat dari belakang, akupun tersenyum dan mengetahui jelas siapa orang yang berada di belakangku ini, aku mengelus tangannya dan berusaha untuk membalikkan badanku dan menghadapnya, ketika sudah berhasil aku hanya bisa tersenyum setelah mengetahui bahwa dia telah terbangun dan ikut menatap lembut kedalam mataku, rambutnya yang hitam lebat serta berantakan karena baru bangun tidur ini membuat tangan ku langsung menyentuh rambutnya dan merapikannya, dia hanya diam sambil terus metatap ku serta mempererat pelukannya padaku. Lalu aku kembali menatapnya dan mengatakan

"Lepaskan tanganmu, aku ingin segera ke kamar mandi"

Kalian mau tau apa yang dia lakukan setelah aku mengatakan itu, dia justru mendekatkan kepalanya ke leherku dan menyerukannya seolah mengatakan jika dia tidak ingin aku pergi dan tetap menemaninya.

"Ck.. ayo cepat, kau juga harus segera bersiap-siap pergi, jangan seperti ini, kau ingin kita terlambat bersama?"

"Ayolah jangan seperti ini, apa kau lupa jika pagi ini ada pertemuan penting dengan klien.. hmm?"

Akhirnya dia pun mendongak melihat ku dengan mata yang seolah dia tidak ingin melakukan hal itu serta dengan lengkungan bibirnya yang sedikit kebawah, ingat hanya sedikit tapi aku bisa melihatnya.

Aku hanya bisa tersenyum melihatnya seperti itu, kapan lagi aku bisa melihatnya seperti ini jika bukan bersamaku, aku mengelus pipinya dan dia pun menikmatinya sambil memejamkan matanya.

"Ayo! Keburu telat ini, atau kau ingin aku pergi sendiri dan meninggalkan mu disini sendiri?" Aku mulai kesal.

Dengan kesal dia pun beranjak dari tempat tidur tanpa melihat ke arahku lagi, hmmm sepertinya hari ini aku akan mendapat masalah. Tapikan itu juga dia yang memulai, siapa suruh santai-santai seperti itu, bahkan sudah ku ingatkan saja masih tidak mau beranjak dari kasur. Giliran di ancam dengan hal sepele saja dia langsung memasang wajah datar dan tidak enak dilihat. Padahal apa salahnya aku berangkat sendiri, toh juga nanti kita pasti bertemu di kantor juga, ish.. melihatnya yang seperti itu membuat ku kesal saja, aku pun langsung beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi bawah untuk segera bersiap-siap kekantor bersamanya.

Setelah aku menyelesaikan kegiatan ku dikamar mandi, aku segera kembali ke kamar, ketika aku membuka pintu, mataku langsung disuguhkan dengan pemandangan yang menggemaskan. Dia terlihat sedang memasang dasi tetapi tidak rapi dan itu membuatnya kesal sendiri dan menarik kembali dasinya lalu melemparnya ke atas kasur dengan wajah yang datar dan sangat menyebalkan.

Aku menghampirinya, membalik badannya dan mengusap lembut dadanya, memberitahunya untuk sedikit lebih tenang, aku mengambil dasinya dan memasangkannya dengan lembut seperti yang aku lakukan setiap harinya. Dia hanya  menatap ku datar dan tangannya tetap berada disisinya, padahal setiap kali aku membantu mengikat dasinya, dia akan selalu melingkarkan kedua tangannya di pinggangku dan sedikit merapatkan badannya kepadaku. Tapi kali ini tidak, sepertinya dia benar-benar kesal denganku.

Setelah aku membantu memasangkan dasinya, aku juga membantunya untuk memakaikan jasnya, setelah selesai aku langsung berbalik badan ingin menuju meja rias ku untuk berhias sedikit, sebelum aku berjalan menuju meja rias ku, aku mendengar dia mengatakan sesuatu.

"Aku tunggu di mobil"

Setelah mengatakan itu, ia pun langsung pergi meninggalkan aku yang menarik napas dalam karena sikapnya yang seperti itu. Aku segera berias dan mengambil tas ku lalu turun kebawah menuju mobilnya, ketika aku masuk ke mobil, aku melihatnya memejamkan matanya sambil meletakkan kedua tangannya di atas dadanya.

Diperjalanan pagi ini, hanya diisi dengan kesunyian karna dia fokus menyetir dan aku mengalihkan pandanganku ke jalanan disebelah kiri ku, begitu seterusnya sampai depan kantor, lalu dia keluar begitu saja meninggalkan ku yang masih didalam mobil, aku hanya bisa menarik napas kembali dan berdoa semoga pekerjaan ku hari ini bisa selesai tanpa ada hambatan apapun.

DUNIA SEKRETARIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang