cahaya

799 91 15
                                    

Saat pulang sekolah, law menunggu supirnya datang, law melihat Zoro pergi ke arah nya sambil melambaikan tangannya

"Law!" Panggil zoro

"Zoro-ya" balas law

"Kau menunggu jemputan?" Tanya zoro

"Iya, kau sendiri?" Balas law

"Aku sebenarnya ingin berjalan sendiri, tapi ayah bilang dia akan menjemput, aku menolak tapi dia mengancam akan membakar pedangku" jawab Zoro

"Itu karena ayahmu yakin bahwa dirimu tidak akan sampai di rumah tepat waktu" balas law

"Ehh, itu karena jalannya bergerak sendiri" ucap Zoro

"Hei, aku dengar kau juga bisa menggunakan pedang, apakah kau mau bertarung dengan ku kapan-kapan?" Ajak Zoro

"Aku tidak bisa, pedang itu, aku tidak akan pernah menggunakan nya lagi" ucap law sambil menunduk

Zoro diam selama beberapa detik

"Menyedihkan ya, apakah kau kehilangan orang yang kau sayangi karena pedang itu?" Tanya zoro, law terkejut mendengarnya

"Atau mungkin, itu adalah pedang dari orang yang telah mengkhianati mu?" Tanya Zoro lagi

"Kau tidak perlu tau, kau bukan siapa-siapa bagiku, tidak perlu ikut campur" jawab law kasar

"Ohh begitu ya, kukira kita teman, jika kau ingin curhat atau meminta bantuan, kau bisa mengandalkan ku juga!" Ucap Zoro sambil menunjuk dirinya sendiri dengan bangga

"Sambil menunggu, apakah kau mau mendengar latihan pedangku?" Tanya Zoro, law menunduk lagi

Sebenarnya law juga menyukai pedang, tapi pedang membuatnya kehilangan orang yang dia sayangi, sejak itulah dia berhenti menggunakan pedang

"Tentu" jawab law

"Yosh, aku awalnya melakukan hal kecil seperti push up, lalu aku mulai menggunakan pedang kayu dan mencoba mengayunkannya dengan benar, aku mencoba untuk mengangkat pedang asli, tapi itu berat, jadi aku mulai latihan mengangkat beban seberat mungkin, dan pada akhirnya aku bisa menggunakan pedang asli, dan menurut ku menggunakan 2 atau 1 pedang sangatlah membosankan, jadi aku menggunakan 3 pedang, aku menamainya santoryu, aku juga menggabungkan nya dengan makanan favorit ku, yaitu onigiri, tapi aku tidak tau akan sekeren itu" ucap Zoro dengan bangga di kalimat akhir

"Itu terdengar hebat tapi juga terdengar gila" ucap law mengkritik

"Banyak yang mengatakannya, tapi itu akhirnya sangat keren, mungkin lain kali aku harus mencoba menggunakan 9 pedang" ucap Zoro dengan binar

"Kurasa jangan" balas law

"Bagaimana dengan latihan pedangmu sebelumnya?" Tanya zoro

"Aku.... Sebenarnya tidak menggunakan latihan umum, aku hanya mengayunkan pedang ku dengan acak" jawab law

"Ehh, jika begitu tidak akan kuat lho, terkadang akan menyebabkan kekalahan karena cara memegang pedang tidak benar atau karena teknik pertahanan dan penyerangan tidak tepat, itu mungkin akan melukaimu dan kau akan mati" ucap Zoro dengan wajah santai tanpa dosa

"Itu karena, keluarga ku tidak memiliki cukup uang untuk membayar Dojo" ucap law

"Begitu ya, sekarang Dojo memang mahal, aku saja berlatih dengan ayahku, ayahku juga ahli pedang" ucap Zoro

"Aku dengar kau menantang Taka no me?" Tanya law

"Iya, tapi pada akhirnya aku kalah, jadi aku memutuskan untuk menggandakan latihanku agar menjadi lebih kuat" jawab Zoro

"Kau bodoh, apakah kau tidak peduli akan nyawamu?" Tanya law kesal

"jika aku kalah aku lebih baik mati, karena itu hanya akan melukai harga diriku"

"Aku itu, selalu mengikuti ambisiku" lanjut zoro sambil tersenyum pada law

Mata law melebar, zoro memiliki tekad yang kuat, dia bahkan tidak takut mati, pantas saja pendekar pedang terhebat didunia mempercayainya untuk mengalahkan nya suatu hari nanti

"Impian tetaplah impian, jika tidak dapat terwujud maka kita akan merasa hampa, kosong, dan malu, jika seseorang meninggalkan impiannya karena takut akan kematian, seseorang itu sangatlah pengecut" ucap Zoro

"Ikuti kata hatimu dan temukan kebahagiaan" lanjut zoro

Law terharu, selama ini, dia selalu menjadi orang yang penakut, dia takut akan kematian, takut akan kematian orang lain, takut akan kritikan orang lain, takut dengan segalanya hingga tidak menemukan kebahagiaan nya sendiri, tubuhnya selalu menolak kata hatinya sendiri, 'mustahil' itulah yang selalu ada di pikirannya

Perlahan air matanya jatuh tanpa disadari, tangannya mengepal karena marah akan dirinya sendiri, malu pada diri nya sendiri

"Zoro-ya" panggil law dengan serak

Zoro menoleh dengan bingung

"Aku ingin....."

"Aku ingin........" Law tercekat isakan nya sendiri, lalu law mendongakkan kepalanya untuk melihat zoro

"Aku ingin berlatih pedang bersamamu!" Ucap law sambil menangis sedih

Zoro terdiam melihat air mata law yang mengalir deras, lalu kemudian Zoro tersenyum

"Ya! Buktikan padaku law! Berjanjilah! Bahwa kau akan selalu menemukan kebahagiaan mu!" Ucap Zoro dengan semangat

"Aku berjanji!" Balas law

Zoro memeluk law, law terkejut

'apa ini, aku tidak bisa menahan diriku, ini terlalu hangat dan nyaman' batin law sambil memeluk Zoro kembali

TBC

Jatuh Cinta [ law x zoro ] lawzoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang