1.LAMARAN

0 0 0
                                    

Nana menatap jam di dinding untuk ke sekian kalinya, takut takut ia terlambat menghadiri acara yang akan dia datangi, tangannya cekatan menyiapkan alat makan untuk ia dan keluarganya, walau memiliki banyak pembantu, jika Nana mampu ia tidak akan menyuruh orang lain mengerjakan nya.
"Na, udah siap semua kan?, panggil abi gih suruh turun." Ucap umi Nan yang atang dari dapur dengan seorang pembantu yang membawa lauk pauk.
"Siap mi" Balas Nana, bergegas ia pergi ke lantai 3 tempat abinya berada.
"Abi, nyonya besar bilang ayo turun, makanannya udah siap" Ucap Nana setelah mengetuk pintu kamar abinya.
Abi keluar
"Iya abi juga udah siap kok, yuk turun bareng" Ajak sangat abi yang di balas anggukan oleh Nana.
Setelah duduk di kursi masing masing mereka mulai menikmati makanan yang berada di atas meja dengan rasa syukur yang berlimpah.
"Na, nanti jangan pulang malem malem ya, ada tamu soalnya" Ucap sang umi di tengah tengah makan.
"Tamu siapa mi? " Tanya Nana.
"Ada yang mau nge khitbah kamu" Jawab umi membuat Nana menghembuakan nafas lelah.
"Umi gak bilang kalo Nana punya 3 lamaran yang belum Nana jawab? "
"Udah nak, tapi dia kekeh tetep pengen ngelamar kamu"
"Ya udah deh mi, gak papa nanti Nana pulang cepet" Balas Nana, sebenarnya 3 lamaran tadi sudah di tolak semua oleh Nana tapi pihak lelaki tetap meminta Nana untuk mempertimbangkan lagi jawabannya yang jujur benar benar membuat Nana bingung harus apa.
"Ya udah abi umi Nana jalan dulu ya, takut telat" Ucap Nana setelah menghabiskan makanannya.
  💍💍💍💍💍💍💍💍💍💍💍💍💍💍

Like and vote yaa
Nantiin kelanjutan kisahnya☺

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALWAYS WITHOUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang