FF Aegis Orta - Agares x Raphael (TAMAT)

Agares x Raphael

Pemilik surai putih memasuki sebuah rumah, melepaskan dasi nya lalu melihat sekeliling. Aneh, biasanya tidak se hening ini. Tanpa mempedulikan hal itu, ia menutup pintu dan mulai berjalan ke dalam suatu kamar. Setelah itu, ia menutup pintu kamar nya dan mengubah wujud nya menjadi manusia bernama Nel Hativa. Namanya Raphael, seorang malaikat pencabut nyawa yang tinggal bersama dua iblis bangsawan, satu iblis bawahan dan seorang manusia ahli ramuan.

Pemilik rumah ini adalah mantan raja iblis yang ia bantu, bernama Agares. Lalu ada seorang mantan ratu iblis yang melarikan diri ke dunia manusia setelah kerajaan nya dan suami nya di serang, bernama Sytry. Decarabia, pelayan setia yang melayani Agares sejak awal. Dan seorang manusia berkemampuan membuat ramuan/alchemist yang dirawat oleh Agares, bernama Diov.

Sudah lama mereka tinggal bersama, karena beberapa 'alasan' Raphael atau panggil saja Nel, tinggal di rumah Agares untuk sementara waktu.

Melihat sekeliling dengan wajah tanpa ekspresi seperti biasa, ia memilih untuk tidur dan tidak mempedulikan mengapa orang orang di rumah menghilang. Memejamkan mata, dan kemudian tertidur.

....

Ada yang aneh. Saat terbangun, Nel tidak bisa melihat apa apa. Tangan dan kaki nya tidak dapat digerakkan karena terkunci oleh sesuatu seperti besi dengan posisi berbaring. Dan anehnya, ia tidak bisa kembali ke dalam wujud malaikat nya. Masih tetap tenang, ia berusaha untuk melepaskan diri. Namun sia sia, sudah sekitar sepuluh menit ia mencoba, tetap saja segel di tangan dan kaki nya tidak bisa terbuka. Menghembuskan nafas nya, memilih untuk menunggu.

Tidak lama kemudian suara langkah kaki terdengar mendekati nya, dalam sekali merasakan ia tau bahwa pemilik aura itu adalah-

"Agares. Apa yang kau lakukan?" Ucap Nel dengan nada datar. Sosok yang mendekati nya terhenti tepat di hadapan nya dan terkekeh.

"Hebat sekali, padahal kekuatan mu sudah ku ambil. Tapi tetap kau bisa merasakan aura ku" Ucap Agares tersenyum. Tangan nya terulur, mengelus pipi sang surai putih.

"Aku bertanya, apa mau mu? Apa akhirnya kau juga akan mengkhianati ku?" Suara tawa terdengar tepat disaat Nel menyelesaikan kalimat nya.

"Tidak tidak, aku tidak mungkin mengkhianati orang yang ku cintai, sayang~" Nel terdiam.

"Kenapa diam? Apa kau terkejut karena aku menyatakan cinta padamu? Ahaha~"

"Cukup bercanda nya–" Rahang Nel dicengkeram kuat, dipaksa mendongak menatap wajah pemilik Surai pirang.

"Aku tidak bercanda Nel. Aku serius mencintai mu. Tapi, kau malah meninggalkan ku terus untuk pekerjaan bodoh mu, jangan meninggalkan ku..seperti dirinya"

"..."

"Aku bahkan tidak menerima mu menjadi kekasih ku. Itu artinya kita bukan sepasang kekasih, kau tidak memiliki hak untuk mengatur diriku."

"Tidak sayang, aku tidak peduli soal hak atau apapun. Aku akan tetap membuat mu menjadi milik ku, apapun caranya. Aku mencintaimu, Raphael" Kecupan di pipi diterima oleh Nel sebelum suara langkah kaki menjauh darinya. Ia hanya bisa diam sambil mencari cara untuk keluar dari penjara sang mantan raja iblis.

...

Sebuah tangan lembut mengelus pipi Raphael, membangunkan dari tidur. Ia membuka mata, dan penutup mulutnya sudah tersingkirkan entah kemana sehingga ia bisa melihat langsung wajah dari pemilik Surai pirang yang menyekap nya. Tangan nya masih terikat di belakang tubuhnya dan kaki nya terikat di kaki kursi, sudah ada di kursi dengan posisi duduk entah sejak kapan.

Agares tersenyum dan mengucapkan, "Selamat pagi sayang."

Nel terdiam, tidak berniat menjawab.

Tanpa mempedulikan Nel menjawab atau tidak, Agares menyuapi Nel sesendok bubur.