Hi! Gue Fazel Wijaya.Gue anak SMA an dengan tinggi sekitar 163 cm dan badan putih dengan wajah yang dibilang orang orang cute.Gue ga ngelambai ya btw wkwkwk.
Singkat cerita gue ketahuan kalau gay dan diusir sama orang rumah.
*********************************************Gue berjalan cukup lemas ga tau arah, waktu itu udah malam banget dan gue ga bawa uang sepeser pun.Gue ngegerutu terus terusan sambil sumpah serapah supaya bisa balas dendam dan nundukin ayah tiri gue dan 2 kakak tiri gue juga.
Disela sela gue ngegerutu tiba tiba badan gue lemes banget dan akhirnya semuanya gelap.
*********************************************
Gue perlahan lahan membuka mata dan ngelihat kesana kemari.Kayaknya gue ada di rumah orang.Tapi ini kayak bukan rumah, auranya bikin merinding banget dan ga ada lampu listrik cuma cahaya lilin yang kelihatan.
"Enggggh" gue melenguh karena posisi gue mau bangun tapi tiba tiba pusing banget.
"Sudah bangun kamu?" Tanya orang yang gue ga lihat mukanya karena cahaya cuma remang remang.
"Gue dimana" gue ga jawab pertanyaan orang itu.
"Kamu ada di tempat saya, saya kasihan perhatikan kamu tadi sampai akhirnya kamu ga sadarkan diri" jelas dia panjang lebar lalu duduk di hadapan gue.
Dia nyalain lilin dan akhirnya kelihatan wajahnya.Gila, dia bener bener rupawan.Alis tebal dengan rahang kokoh, juga hidungnya yang mancung, tampangnya juga dewasa tapi ga kayak bapak bapak.Gue cukup salah fokus dengan pakaiannya yang kelihatan kayak dukun.
"Oh gitu ya, makasih banyak mas"
Dia ngulurin tangan seolah ingin kenalan dan gue balas uluran tangannya.
"Danar" ucap dia singkat.
"Fazel" balas gue.
Setelah ngelepas jabatan tangan tadi, Danar ngelihatin gue intens.
Gue ngeperlihatin raut wajah bingung sampai akhirnya Danar deketin wajahnya ke wajah gue.
"Kamu mau balas dendam?" Tanya Danar yang bikin gue bingung dan ga bisa berkata kata.
"Kamu gausah heran, tadi saya ngelihat sekilas peristiwa kamu saat bawa kamu kesini." Tutur Danar seolah tau pikiran gue.
"J-jadi lo tau kalau-"
"Iya saya tau.Dan kamu gausah panik kayak gitu.Pelanggan saya yang makai banyak yang nargetin sesama jenis" jelas Danar lagi
"Hah?pelanggan?maksudnya?" Gue masih belum paham dengan ucapannya.
"Coba lihat sekelilingmu" ucap Danar sambil nunjukin dagunya
Gue lalu menatap kesana kemari dan akhirnya terkejut.Ini bukan rumah biasa, tapi lebih mirip tempat praktek dukun yang kayak di film film!
"Sekarang saya tanya lagi dan kamu gausah berpikir cemas.Kamu mau balas dendam atau tidak?" Tanya Danar lagi dengan tatapan serius banget ke gue.
Tanpa pikir panjang gue langsung nge iyain ucapan Danar.
"Y-ya gue mau balas dendam!"
"Letakkan kedua telapak tanganmu ke bahu saya"
Gue langsung nurutin ucapan Danar dan telapak tangan gue serasa panas dan dingin di kedua sisi yang berbeda.
"Kamu tahan dulu" ucap Danar seolah tau apa yang gue rasakan.
Gue mejemin mata karena rasanya bener bener behhhh, yang satu dinginnya bener bener serasa bikin aliran darah beku yang satunya lagi panasnya kayak omongan tetangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Gay
RandomTidak diperuntukkan bagi anak anak🔞 Banyak kata kata vulgar🔞 Bocil dilarang mendekat🔞 Homophobic jauh jauh! Membaca=Setuju