Hiiiii wellcome back xixi
Semua part mengandung adult 21+
Jadi bijaklah memilih bacaanAxela merebahkan tubuhnya dikasur kingsize nya, ia baru saja pulang dari fotoshoot diluar kota. Ia menjadi Brand Ambbassador dari sebuah perusahaan retail fashion, sebagai BA axela harus ikut untuk fotoshoot produk baru yang akan launching, dimana fotoshootnya bertema outdoor.
Edgar juga ikut karena edgar telah menjadi fotografer pribadi Axela. Oh iya axela dan edgar sudah tinggal bersama, kadang mereka nginap di kamar edgar begitu juga sebaliknya.
Sementara itu edgar Masih didapur, mencari beberapa cemilan di kulkas.
"Xel ga mandi? " tanya edgar
"Ga.. capek mau istirahat !!" Teriak axela
" ga mandi juga aku tetap cantik " sahutnya lagi
Edgar hanya geleng kepala, lalu dia berjalan masuk ke kamar xela, menggendong xela ala bridal style ke kamar mandi.
"Turunin edgar, masih capek" sambil berontak dipangkuan edgar.
"Mandi ga ? Atau aku mandiin?" Sambil menurunkan axela tepat di pintu kamar mandi.
"Aku bisa mandi sendiri!" Jawab xela dengan kesal.
Axela lalu mandi dikamar mandi, setelah semua benar benar bersih badannya terasa lebih fresh? Xela baru sadar kalau dirinya lupa bawa handuk.
"Mana edgar dikamar lagi" gerutunya.
"Kenapa xel? Lama banget mandinya"
"Uda siap kali" sahut axela
"Terus ngapai masih disitu? " tanya edgar lagi.
"Edgarrrrr.. handuk ga ada gimana mau keluar? Kamu masih disitu!!" Teriak axela.
"Santai aja, kan aku juga udah liat kok dalemnya gimana " sahut edgar terkekeh.
Sementara axel harus menahan malu untuk keluar dari kamar mandi. Entah kenapa axel merasa sangat malu padahal ini bukan pertama kalinya bahkan bercumbu juga sudah sering mereka lakukan.
"Woah shittt..." teriak edgar yang tadinya rebahan langsung duduk melihat Axela berjalan menuju lemari pakaiannya tanpa sehelai busana.
Kulit putih mulus alexa mampu menaikkan junior edgar yang sedari tadi tenang di bawah sana.
Axela terus berjalan tanpa menghiraukan edgar. Toh mereka juga udah saling tau batin xela.
"Ur so pretty gurl" kata edgar memeluk axela dari belakang.
Axela menggeliat di dekapannya. Entah mengapa ia merasa nyaman di pelukan edgar.
" edgar aku mau pakai baju dulu" kata xela berusaha melepas tangan edgar yang melilit di pinggulnya. Bukan edgar namanya kalau belum melakukan permainan favoritnya yaitu menjelajahi tiap sudut bagian tubuh xela.
Edgar menjilat leher axela dengan dan menciumnya dengan lembut.
"Nggghh.... " erangan axela berhasil keluar membuat edgar semakin liar.
Edgar menuntun xela ke tempat tidur tanpa melepaskan ciumannya, tangannya yang kekar satu meremas payudara xela, satunya lagi menahan pinggul xela.
"Mari bercinta" ajak edgar. Belum sempat menjawab edgar sudah menyerangnya, kedua payudaranya tampak lecek karena sesekali edgar menggigitnya, memberikan banyak tanda di sana.
Setelah puas bermain diatas edgar lalu berdiri sebentar melepas semua pakainnya lalu memasuki xela dengan pelan pelan.
"Milikmu masih sempit xela..." erangnya
"Arghhhhh" desah xela merasakan miliknya telah dipenuhi oleh edgar.
Setelah itu edgar memiringkan badannya agar ia bisa menyusu pada xela,
" ini sungguh nikmat" erang axela.
Edgar mengusap lembut rambut axela tanpa melepas penyatuan mereka. Setelah cukup lama berpelukan edgar melepaskan penyatuan mereka. Lalu kembali memeluk xela yang sudah ia tutupi dengan selimut.
Edgar merasa sangat tenang dalam suasana seperti ini.
Tak lama smartphone xela berbunyi terus, panggilan masuk nomor yang tidak dikenal,
Edgar sangat penasaran siapa itu, tapi ia urungkan kembali niatnya karena ia masih menghargai privasi axela.
Axela sudah tertidur
" bisa bisanya kamu tidur tanpa pakaian xel" gumam edgar lalu memeluk kembali tubuh gadis mungil itu yang sudah menjadi candunya.
Axela hanya menggumam melanjutkan mimpi yang sudah berjalan sedari tadi.Wkwkwk kurang yaa,??
Beso lagi yaaa
Btw ada juga story 1 lagi judulnya PRIMADONA
jangan lupa mampir ya hehe..
KAMU SEDANG MEMBACA
Slice Of Heaven
RomanceBijaklah dalam memilih bacaan !! 21+ 🔞 Terdapat beberapa bagian adegan dewasa!!! Cinta itu layaknya sebuah persahabatan yang bergairah. Awalnya, sangat indah, seringkali panas dan kejam, tapi tetap saja bercahaya dan gemerlap.