"TUUT... TUUT.... TUUT....." nada deringnya tidak akan berhenti sampai majikannya bangun.
-10 menit berlalu alarm tetap berbunyi-Hari ini tepat hari Sabtu, kamar itu tertutup rapat sejak 3 hari lalu.
Tepat saat itu hujan deras dari sore hingga malam, tidak ada tanda tanda kehidupan di jalan raya. Tidak seperti biasanya, jalanan yang selalu macet dan tidak memberi ruang untuk salip-menyalip, tapi kenapa malam ini sangat sepi.
Seharusnya dia menurut saat disuruh pulang tadi siang, apa yang ia lihat seharusnya tidak terjadi di hadapannya. Apa yang harus ia lakukan jika sudah tahu? Apa ia harus menangis? Atau marah? Kenapa dadanya sesak dan tidak bisa berbuat apa-apa?Tepat diseberang gedung terlihat sepasang kekasih sedang menikmati aksinya beradu saliva di tengah malam dingin di bawah payung hitam. Mereka tidak sadar jika ada sepasang mata yang sedang mengawasi dengan perasaan campur aduk, entah sejak kapan dia berdiri disana dengan mata berkaca-kaca. Namun, saat salah satu dari mereka menoleh dia sudah hilang dari tempatnya tadi. Dan mereka pun melanjutkan aksinya yang sempat terhenti sambil berjalan menuju mobil dan mennancap gas, lalu seperkian detik ikut hilang dari jalan itu di ikuti hujan yang mulai reda.
KAMU SEDANG MEMBACA
NONSUCH
Teen FictionSiapa sih yang nggak terpesona sama gadis cantik, multitalent, dan juara kelas. masa remajanya di penuhi prestasi yang sangat mustahil di raih seorang siswi seumurannya. tidak hanya dikelilingi kaum adam, bahkan kaum hawa sering mendekatinya, yea me...