Pagi ini cuaca sangat cerah,aku bangun dari ranjangku dan meraih handuk yang kuletakkan di atas bangku belajar.
Sesekali aku melihat ke arah kaca di sana aku bisa melihat mata sembab yang menandakan kepedihan ,selesai mandi dan semuanya beres aku langsung keluar rumah tanpa pamitan dan langsung ke gudang untuk mengambil sepeda lamaku.selama di perjalan pikiranku hanya tertuju pada kejadian semalam,tak terasa air mata sudah mengucur di pipiku.Setelah sampai di gerbang sekolah aku langsung memarkirkan sepeda dan berjalan lemas ke arah kelas ku, teman temanku mungkin merasa aneh dengan sifatku hari ini.
"Ziva apa yang sedang terjadi dengan mu" Tanya Lauren.
"Aku gak apa apa" balasku.
Akhirnya pelajaran terakhir pun selesai,aku langsung berjalan ke arah sepedaku dan mengayuhnya dengan hati hati,saat sudah sampai di depan pintu rumahku, aku mendengar teriakan bahkan makian yang tak pantas keluar dari mulut ke dua oarang tua.
Aku mengurungkan niat masuk ke rumah itu dan langsung mengayuh sepeda sekencang mungkin dengan harapan supaya angin bisa membawa beban pikiranku,Tiba tiba aku langsung terhenti di taman bermain yang pernah aku mainin bersama keluarga ku tak terasa air mata kembali membasahi pipiku,aku duduk sebentar di ayunan itu.Saat di taman bermain ziva bertemu teman nya, " sedang apa kamu di sini ziva?" tanya Lauren, " aku sedang menenangkan pikiran ku:)" balas ziva, " kau masih SMP kayak nya sudah banyak pikiran saja ziva" lauren, " ya aku sedang banyak pikiran saja laurenn", " hmm okey okey"Lauren.
Lauren "apa kita bisa jadi sahabat ziva?",
"tentu saja bisa" balas ziva, "oke hari ini kita bersahabat yaa", " iyaa laurenn" balas ziva."oke karena kita sahabat aku mau kamu curhat kepada ku kenapa kau banyak sekali pikiran?" Lauren, " emm...anuu..emm laurenn..akan ku ceritakan saat di sekolah aja yaa" balas ku, " emm... baiklah kalau itu mau muu" jawab lauren.
Beberpa menit kemudian aku ingin pulang kerumah karena merasa lapar.
" Lauren pulang dulu ya", " kenapa kau ingin pulang padahal kita baru juga ngobrol" jawab lauren, " aku takut ayah ku menunggu ku pulang" balas ziva, " Ooo... baiklah kalau begitu, hati - hati di jalan ya jangan kencang - kencang bawa sepeda nya di jalan, oke? " Lauren, " iya laurenn, okei aku balik dulu yaa, sampai jumpa di sekolah".Setelah sampai di rumah aku langsung membuka kulkas dan menemukan snack kesukanku dan memakannya dengan tenang. Tiba - tiba ayah berbicara dengan ku
"Ziva keputsan ayah sudah bulat, Jika kamu tetap tidak menyetujui perceraian itu maka akan sia-sia" Mendengar hal tersebut membuatku semakin kesal dan sedih.
"Iya bercerailah dengan cepat! lebih cepat lebih bagus" Ujarku dengan nada tinggi.
Sebenarnya kejadian seperti ini baru terjadi semenjak kakak ku meninggal. Sebelum kaka ku meninggal semuanya baik-baik saja. Saling berbagi kehangatan tapi itu bukan untuk ku tapi semuanya hanya untuk kakak ku.
Aku sedih saat mendengar kakak ku meninggal karena kecelakaan saat pulang dari kampus, walaupun aku tidak di sayang oleh keluarga ku, terutama ayah dan ibu ku tapi aku punya kakak yang sayang pada ku tapi...sekarang dia telah meninggal kan ku sangat jauh.
Aku langsung berhenti menulis dan merebahkan diri di rajangku dan tidur. Keesokannya aku bangun dari tidur dan menjalankan rutinitas pagi ku aku turun dari tangga dan langsung di beri pelukan hangat dari ibuku, aku langsung terheran heran.
"Mulai sekarang kami akan menyayangimu seutuhnya " Kata ibuku dengan lembut
" hah?, apa yang membuat ibu untuk menyayangi ku bu?, sedangkan selama ini ibu dan ayah tidak PERNAH menyayangi ku" balas ku, " iya ziva, ibu minta maaf kepada mu karena sudah membiarkan mu dan besar tanpa kasih sayang dari kami, maaf ziva ibu minta maaf" jawab ibu ku, "apa kalian benar - benar akan menyayangi ku?" jawab ziva, "ya kami akan menyayangi mu selamanya" balas ibu ku, aku membalas perkataan ibu ku dengan tersenyum kepada ibu ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Keluarga
Short StoryPagi ini cuaca sangat cerah,aku bangun dari ranjangku dan meraih handuk yang kuletakkan di atas bangku belajar. Sesekali aku melihat ke arah kaca di sana aku bisa melihat mata sembab yang menandakan kepedihan. ig : ghaniaparsa_