Bagian 3 KEYLA FIETRY Menyukai sesuatu bahkan sampai terobsesi karnany

0 0 0
                                    


“M..maaf  kak”

“ Sebenarnya aku nggak bisa berenang” kupejamkan mataku saat kurasakan atmosfer berubah menjadi hening dan panas.

“ Hahaha…”

“hmm elu lupa ya? Jangan membantah perkataan senior!.  Udah dikasih mudah. Nolak lagi.” sekejap kurasakan kakiku bergetar. Mana Keyla yang kuat itu hah. Jangan takut . Aku berusaha menarik diriku yang semula dan melawan tatapan mata garang itu.

“ Aku memang tidak bisa kak”  semuanya memojokkanku. Situasi bahkan mulutku sendiri tidak bisa di ajak kompromi. Aku terlanjur masuk ke dalam mulut sang hiu lapar. Aku membuka mataku perlahan memandang dalam tiap pasang mata dihadapanku.

Ya benar, aku telah melakukan sesuatu yang benar. Cobalah memohon, setidaknya kau mungkin selamat Keyla.

“ Demi semua ketek yang ada. Mana mungkin ada anak jaman sekarang nggak bisa renang hah” sudah kuduga.

Terdengar helaan nafas entah siapa pelakunya.

 “Biarin aja kenapa sih. Dia bilang nggak bisa ya nggak bisa Ray. Kalau terjadi sesuatu elo mau tanggung jawab.”

“Eh Rie. Nggak boleh gitu dong. Gue yang udah repot ngebawa dia kesini”

“ Cewek elo bawa ke kolam renang. Bakalan disebut apa lu sama pak BP.” Oh God, terima kasih Engkau telah menyelamatkanku. Jantungku yang tadinya melantunkan melodi gemuruhnya tak karuan perlahan menjadi tenang.

Kurasakan pergelangan tanganku ditarik oleh Kak Harry. Dia  Menyeretku paksa ke luar gudang. mau tak mau aku pun mengikuti alur tarikan ini tanpa berkutik atau mengoceh sedikitpun. Tak berkutikpun merupakan sesuatu yang bisa saja benar.Toh  Yang jelas aku sudah berada di sebuah taman di belakang aula.

“ Untuk sementara lo diam aja. Duduk disini. Jarang loh ada cewek yang bisa berduaan sama cowok kayak gue. Cuma cewek cakep aja.”  Tingkat kepercayaan diri yang bahkan tak bisa dipercaya . pemandangan yang tertangkap dimataku hanyalah sisi Bad boy dari seorang siswa dan itu sudah sangat biasa bagi kalangan anak SMA. Baiklah dia yang menyelamatkanku, setidaknya aku harus menghargainya.

“ Makasih ya kak.” Aku bercuap  dengan tampang yang kubuat setulus mungkin, sebab kalau urusannya semakin panjang,aku akan merepotkan diri sendiri . walaupun aku telah membuat kesan jelek dimata seniorku, setidaknya aku tidak memperburuk situsasi. Biarlah aku dikenal sebagai “Anak yang lupa membawa pakaian olah raga”

“Bwahahahahahaha…”

Tawanya meledak dengan sempurna, apa ada yang salah diwajahku. Dengan melihat reaksinya, aku merasa terpuruk seakan-akan bukan hanya dia yang tertawa. Layaknya kodok-kodokpun ikut menertawakanku. Harga diriku hilang diterpa angin dalam waktu sepersekian detik.

“Halah… nggak usah nutup-nutupin tuh muka. Lagian gue ketawa karena muka lo lucu banget. Ternyata elo juga punya ekspresi” Oh god aku yakin wajahku memerah sekarang. Bahkan udang rebus tak semerah wajahku. Aku mencoba menetralkan wajahku agar terlihat sealami mungkin.  Sungguh malu

“ Sebenarnya bukan apa-apa sih. Dulunya gue pernah digituin juga sama senior. Jadi gue tau rasanya. Nggak tega aja.”  Setedik kemudian aku membeku. Berusaha mencerna ucapannya dan mencari maksud lain dari perkataanya. Kurasa dia orang yang baik, dan itu kesan pertamaku terhadapnya.

Duduk berdiam dirihanya sekedar untuk berbincang akan menjadi hal membosankan bagiku. Namun, kali ini berbeda. Entah topik apa yang kami bicarakan. Semuanya terasa menarik bagiku. Wajahnya,  kepribadiannya sungguh membuatku terkagum-kagum. Dan untuk yang pertama kalinya aku berbincang cukup akrab dengan seorang lelaki yang notabenya adalah  senior baruku. Aneh bukan? Sebenarnya tidak juga. Haha

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OUR LOVELY YOUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang