"Lo tau nggak cewek yang katanya imut itu bentar lagi bakal keluar epic loh." Kata cowok berambut abu-abu sambil mengecek ponselnya.
Orang yang diajak bicara masih diam memasang ekspresi rumit. Dia menghela napas tak mau melanjutkan obrolan tidak penting itu.
Dirinya beranjak dan hendak pergi dari tempat nongkrong mereka.
"Oi boss! Kenapa Lo ngambek?" Kata zilong menyeringai. Pasalnya dia tau tentang apa yang dirasa oleh Chou kepada Angela cuma zilong yang selalu menjadi orang kepercayaan Chou saat ini.
"Berisik jigong gw mau cabut." Katanya lalu melesat pergi dari tempat itu.
"Aelah bilang aja Lo cemburu." Gumam zilong membuat martis menyerngit.
"Loh? Lo ngomong apa jangan-jangan kalian ada rahasia ya, kok ga cerita sama gue sih?! Sebenarnya kalian nganggep gue temen gak sih." Martis jengkel karena merasa tidak dipercayai oleh kedua temannya termasuk Chou.
"Ya temen sih tapi Lo kadang suka ember, jadi Chou gak mungkinkan ceritain masalahnya ke elo, bisa-bisa se land of dawn tau lagi gara-gara Lo."
"Sialan."
Zilong pun tidak menggubris dan hendak pergi juga dari tempat itu. Martis yang melihat itupun menghalanginya. "Mau kemana Lo? Temenin gw kenapa." Martis pun sebal karena zilong pun ikut-ikutan pergi seperti Chou.
"Pulang besok sekolah Lo mau terlambat? Lagian ini udah malem banget gak baik buat cewek." Kata zilong sambil menahan tawanya.
"Memangnya Lo cewek Zil? Bukannya Lo punya batang." Martis mengoreksi. Dia kini memandang zilong tajam. "Gue cek sekarang!" Kata martis berusaha memegang barang milik zilong.
Zilong mencoba menghindari tangan martis, yang mencoba meraba-raba tubuhnya. "Yaelah sangean banget sih lo tis, gue itu cowo suka Lo sama gue mau homoan sama gue?" Kata zilong sambil mengedipkan matanya.
"Njir." Martis sok muntah di depan zilong. Zilong hanya terkikik geli.
"Gue masih suka sama cewek ya Zil asal Lo tau!"
Zilong pun menyeringai, "mana cewek Lo ga ada tuh." Kata zilong mulai memancing emosi martis.
"Lagi otw orangnya, sana loh pergi aja bikin orang naik darah aja." Usir martis membuat zilong cepat-cepat pergi dari tempat itu.
***
Angela yang sedang belajar di kelas support pun menghentikan aktivitasnya saat ponsel miliknya berbunyi.
Rupannya itu adalah pesan dari kakak kelasnya dari tier legend. Angela segera membuka pesannya lalu menyerngit heran.
'ada apa ya kak Aamon menyuruhku ke gudang belakang?' batin Angela bertanya-tanya. Dia tidak berpikiran buruk mengenai kakak kelasnya itu.
Ya Angela akan pergi ke gudang belakang untuk menemui Aamon.
"Angela mau kemana?" Tanya floryn saat jam istirahat telah tiba. Floryn menghampiri cewek berpita hijau itu hendak mengajaknya ke kantin.
"Aduh Flo maaf ya aku ga bisa ke kantin sekarang, aku ada urusan bentar." Jawab Angela merasa tidak enak dengan floryn.
Floryn hanya mengangguk. "Oh tidak apa-apa ko Angela nanti aku ajak Lolita aja." Dia tersenyum manis lalu pamit menghampiri meja Lolita.
Angela menghela napas lalu pergi dari kelas.
Sesampainya di gudang, Angela menengok kanan kiri karena tidak ada orang sama sekali. Angela mulai bingung apakah ia sedang dikerjai?
"Kak?" Panggil Angela berharap Aamon ada di sekitarnya.
"Aku udah sampe kakak mau ngomong apa ya?" Angela masih berbicara walau tidak ada orang di sana.
"Ka-k"
Sreeekkkk
"Aaaa!!!" Jerit Angela sambil menutup kedua matanya kaget. Aamon tiba-tiba muncul begitu saja di depannya. Datang dan menghilang tanpa terlihat.
Aamon terkekeh melihat raut muka Angela yang masih syok. "Udah gitu doang kaget lemah banget sih." Ejeknya sambil menatap Angela.
Cewek itu cemberut. "Ih kakak itu udah bikin kaget ga minta maaf!" Protes Angela.
"Harus ya minta maaf?" Tanya Aamon , matanya masih setia menatap manik milik Angela.
"Terserah kakak aja deh." Akhirnya Angela yang mengalah. Aamon di depannya hanya tersenyum.
"Sebenarnya ada yang mau gue bicarain sama Lo Angela." Kata Aamon mulai serius. Angela sedikit was was dengan apa yang akan dikatakan oleh Aamon nanti.
"Emm bicarain apa kak?"
"Lo kan udah keluar epic karena gue, gimana kalo bayarnya Lo jadi pacar gue aja?" Kata Aamon, Angela sedikit kaget dengan permintaan kakak kelasnya itu. Mengingat teman sebangkunya sangat menyukai sosok pria di hadapannya ini.
Angela berpikir sejenak, harus bagaimana caranya agar dia bisa menolak cowok di depannya ini.
'aduh Angela aku harus ngapain?' batinnya berteriak bingung.
"Maaf kak aku ga bisa." Tolak Angela sopan. Dia benar-benar tidak mau membuat Aamon marah. Aamon yang mendengarnya hanya diam. Sedetik kemudian dia mulai memegang tangan Angela dengan erat.
Angela yang panik berusaha melepaskan cengkraman itu. "Kakak mau apa sakit kak!" Angela berkata linu.
"Inget ya Angela semua itu gak geratis, jadi kalo Lo gak mau jadi pacar gue, boleh dong gue yang pertama?" Bisik Aamon tepat di telinga Angela. Angela mulai merinding dan ketakutan.
"Ja.. jangan kak." Pinta Angela, wajahnya sudah pucat karena ketakutan. Aamon yang melihat itu hanya menyeringai.
"Jadi?" Ulang Aamon kembali.
"Aku mau kok jadi pacar kakak!" Angela pasrah dengan apa yang diucapkannya. Dia benar-benar merasa bersalah dengan sahabatnya floryn.
' floryn maaf orang yang kamu suka udah jadi milik aku.' batin Angela sedih karena floryn benar-benar mencintai sosok cowok di depannya ini.
Aamon melepaskan kunciannya lalu membiarkan Angela pergi dari hadapannya. Ya itu adalah cara Aamon agar bisa mendapatkan Angela. Karena dia sangat menyukai apa yang ada dalam diri cewek berpita hijau itu.
***
Se you next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOU benci Angela
Teen Fiction"sasimo." teriak Chou saat Angela jalan melewatinya. Angela berhenti sejenak dan menoleh kearah Chou. cowok itu tersenyum miring saat cewek itu menatapnya dalam. "salah aku apa ya kak? kok kakak selalu gangguin aku kayak gini." balas Angela sebisa m...