Setelah 2 hari mile dan apo Menginap di vila orang tua mile,mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing
Mile meminta Apo untuk tinggal bersama nya di apartemen milik mile ,tapi apo tidak mau meninggalkan rumah peninggalan orang tua nya
"Kau tinggal bersama na"-mile merengek meminta Apo untuk tinggal bersama nya
"Aku tidak bisa mile"-apo
"Kenapa"-mile
"Karena rumah ini adalah peninggalan orang tua ku"-apo
Mile menunduk sedih karena kekasihk nya menolak untuk tinggal bersama,mile memutuskan untuk pergi dari rumah apo
"Ya sudah kalau begitu aku pemit pulang "-mile dengan wajah sedih,dan berbalik untuk pergi dari rumah apo
"Jangan marah na"-apo sambil memeluk mile dari belakang
"Hmm, baiklah aku pergi ya"-mile
"Hati-hati di jalan ,jangan ngebut ok"-apo sambil melambaikan tangannya
"Ya,sampai jumpa besok"-mile membalas lambaian tangan
.....
SKIP KANTOR
Apo dan mile sekarang seruangan ya
Seperti biasa sekarang apo dan mile sedang bekerja layaknya sekertaris dan bos
Apo bergulat dengan kertas-kertas yang ada di depan nya sambil meminum teh , dengan mata yang fokus pada komputer nya
Matanya menyipit ketika ia salah mengetik dan bibirnya tidak diam berguman tak jelas
Setengah mati mile melihat kekasihnya itu yang menurutnya gemas
Gak takut diabetes nih p'mile
"Aduh ,gemes banget calon istriku" guman mile dengan senyuman ,kek orang gila
Gila karena cinta~
Apo merasa kesal karena dari tadi salah terus
Mile yang melihat nya merasa semakin gemas
"Hallo kakakku tersayang"-jeff,Jeff adalah adik mile
Mile yang mendengar suara Jeff, tiba² senyum nya hilang entah kemana
"Ada apa kau kemari"-mile
Apo yang mendengar ada orang yang masuk hanya melihat sekilas dan fokus kembali pada komputer nya
Jeff yang melihat ada seseorang di dalam ruangan kakaknya bertanya
"Kak,dia siapa"-jeff sambil menunjuk ke arah apo
"Dia sekertaris sekaligus pacarku "-mile dengan bangga
"Wah, apakah kakak ipar ku "-jeff senang akhirnya Mile punya Kekasih
"Iya dia kakak ipar mu"-mile ,apo yang mendengar itu semua hanya diam dan terus fokus pada komputer dan tidak peduli omongan dua orang itu
