059

8.3K 340 0
                                        

╔═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╗
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓐𝓵𝓵
╚═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╝

Zara terbangun dari pinsannya saat merasakan sakit di perut dan area kewanitaannya.

Ia membuka mata dan melihat semua orang sudah berada di kamarnya sekarang.

"Maaf." Lirih Farhan membuat Zara tersadar akan kejadian tadi.

Rasanya Zara sangat ingin menangis sekarang tapi ketika melihat ada Dara di sampingnya, ia urungkan niatnya.

"Maafin Bunda karena menerima tawaran Ayah kamu untuk memindahkan kamu ke London sayang, Bunda benar-benar ga tau semua akan menjadi seperti ini." Lirih Dara memeluk Zara di iringi isak tangis.

Kacau sudah! Kini Bundanya sudah tau semua kejadian itu.

"Han!" Panggil Renza ingin menunjukkan sebuah video yang di temukan Nathan dan Daren di sana.

Tanpa ragu Renza mengklik play hingga video itu mulai menyala. Ternyata itu video kejadian pelecehan Zara!

Renza lupa mengecilkan volumenya membuat semua orang dapat mendengar suara tangis dan jeritan Zara.

Mendengar itu Zara segera menutup kedua telinganya menggunakan telapak tangannya rapat-rapat, "Ga! Ga! Ga mungkin, arghhhh!"

"Jangan! Jangan!"

"Ga mungkin! Semua itu bohong! Jahat!" Racau Zara semakin menjadi.

Ia mulai memukul-mukul kepalanya sendiri membuat Dara menangis histeris, "Hentikan video itu!" Tegas Dara lalu memeluk anak gadisnya.

"Tenang sayang, ada Bunda di sini." Bisik Zara memeluk Zara.

Mereka yang menyaksikan juga tak kuasa menahan tangisnya.

Jantung Farhan seolah berhenti berdetak saat melihat video itu di tambah tadi dia menyaksikan langsung bagaimana gadisnya menangis, mangaduh kesakitan.

Ia berlari keluar menghampiri kembali Zafran yang kini sudah di ikat di sebuah kursi.

"BERENGSEK LO! KENAPA LO LAKUIN ITU KE ZARA? LO GA PUNYA HATI, HAH!"

"Kalo iya, kenapa?"

Plak!

"BIADAB LO!"

"Cukup, Han. Kalo kita bunuh dia, kita akan kehilangan peluang untuk mecahkan semua masalah ini." Lerai Renza.

"GUE UDAH MUAK! LO LIAT KAN? DIA UDAH RUSAK PEREMPUAN YANG GUE CINTAI! GUE GA TERIMA!"

"LO LIAT GIMANA BUNDANYA NANGIS HISTERIS MENYAKSIKAN ANAKNYA DI SIKSA GITU! DIMANA HATI LO, BINATANG!"

Farhan menendang wajah Zafran namun laki-laki itu hanya tertawa geli, "Ayahnya sendiri yang menyerahkan ke gue, kenapa gue yang di salahin?"

Merasa kesal, Farhan mencekik Zafran, "TANGAN KOTOR LO, GA PANTAS SENTUH BERLIAN! KENAPA HARUS ZARA? GA ADA PEREMPUAN LAIN APA?"

FARHAN [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang