Prologue

16 1 2
                                    

"Ck, ke sini!"

"Jangan marah-marah terus, jelek," ejek yang termuda—Minjeong.

Jungeun merotasikan kedua bola matanya. Jemarinya sibuk berkutat pada sebilah kunci dan pintu. "Ibu sedang sakit, kenapa kau terus bermain?"

"Hei? Aku tidak bermain. Aku. Pergi. Kerja. Kelompok. Sudah ribuan kali aku mengatakannya, kenapa kau tak percaya padaku." Ia berdecak tak suka.

Pintu berhasil dibuka. Berbekalkan sinar dari rembulan, Jungeun meraba sekitar untuk mencari tombol lampu. Langkah Minjeong terhenti kala tungkainya menginjak genangan cairan lengket.

"Kak, kau tidak membersihkan lantai, ya?"

"Rumah selalu rapih saat kita pergi, Bodoh. Jangan menuduh sembarangan," ucapnya seraya terus mencari tombol lampu.

Lampu menyala. Jungeun menyipitkan matanya kala menangkap sinar menyilaukan itu. Dilihatnya, Minjeong tengah terdiam dengan mulutnya yang ditutup oleh tangannya.

"Ada apa? Kau keracunan?"

Ia menggeleng cepat. Jemarinya yang bergetar menunjuk ke arah belakang sang Kakak. Jungeun pun menoleh dan mendapati ibunya yang tergeletak di lantai dengan tubuh yang bersimbah darah.

"... Ah, sialan."



.

.

.

Kim Jungeun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Jungeun

Kim Minjeongㅤㅤ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Minjeong

.

.

.


“We need to know.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Grandma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang