1.

33 6 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

TRINGGGGGG

Bel tanda masuk berbunyi. Ratusan siswa-siswi SMA Wasteria bergegas memasuki kelas masing-masing. Wasteria terletak di dekat salah satu wilayah di Jakarta pusat. Gedungnya berlantai tiga, lengkap dengan lapangan luas dan fasilitas pendidikan yang lengkap. Tidak heran jika SMA wasteria menjadi salah satu kebanggan Jakarta Pusat, karena siswa-siswinya yang berprestasi.

Suasana di kelas XI MIPA 1 di lantai dua terdengar masih ramai. Guru masih belum datang ke kelas itu, rencananya jam pertama adalah pelajaran kimia. Lumayan untuk mengasah otak yang kaku di pagi hari! Tapi, ini bencana buruk bagi kelas XI MIPA 1.

"WEH WEH BU MAY DATANG COY"

Teriakan itu seketika membuat seluruh penghuni kelas 2IPA1 berlari terbirit-birit ke bangku mereka. Sembari duduk, mereka segera membuka buku. Niatnya berpura-pura membaca supaya dikatakan kelas paling rajin. Bu May, itu nama guru kimia mereka dan terkenal dengan pribadi yang baik hati. Hal itu membuat otak licik XI MIPA 1 menjadikannya kesempatan bagus. Jangankan tidak memperhatikan kelas, siswa tidur saja ia hiraukan.

Bunyi high heels Bu May terdengar semakin dekat, membuat hampir seluruh penghuni XI MIPA 1 menahan napas. Bu May masuk dengan buku di tangannya, diikuti dengan seorang gadis berambut pendek dan berkacamata tebal.

Melihat ada gadis "asing" di antara mereka, apalagi dengan tubuh tinggi dan proposi yang bagus. Para lelaki tertarik dengannya, bahkan sudah ada yang melemparkan seringaiannya.

"Raihan, jangan seperti tidak pernah melihat perempuan cantik saja. Lagian ibuk lebih cantik," Bu May mengedipkan matanya kepada Raihan. Sementara Raihan sudah ber-akting layaknya di terima cinta oleh sang kekasih.

Kelas mendadak sangat ricuh karena ucapan dari Bu May tadi, bahkan mereka sudah teriak-teriak bak kesetanan.

"Oi diam ajg. Dengar ibuk, tuh!"

Suara dari salah satu siswi menggema di dalam kelas itu, bahkan tidak ada yang berani membuka suara sekarang. Hanya kalimat tegas, membuat Bu May juga tidak bisa mengucapkan sepatah kata. Namanya Cia, emang paling galak di kelas XI MIPA 1.

"diim ijigi dingir ibik tih-"

"BACOT"

Cia melempar buku kimia tepat kearah kepala Gifari. Bingo, kepalanya sudah condong  ke belakang beberapa senti, memar merah bahkan sudah menampakkan diri disekitar kepalanya. Kembali akan kesadarannya, Gifari lalu di menyodorkan jari tengahnya ke arah Cia, tidak mau lebih lagi mengganggu si harimau XI MIPA 1.

"Jangan ampe mulut lo gue kasih bon cabe, masih mau ngelihat matahari terbit ga lo?!"

"Huuuuu"

"Huuuuuu"

AlstromeriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang