Mobil hitam terlihat di kejauhan, mengarah ketempat mereka. Lalu berhenti tepat didepan mereka.
"Maaf, aku terlambat. Tadi ada sedikit masalah dijalan." kaca mobil turun perlahan. Menampilkan wajah lelaki berusia sekitar 30 tahun.
"Ah, tidak apa-apa, Ijichi-san. Terima kasih telah menjemput kami.." sambut Fushi ramah.
Ijichi keluar dari mobil dan melihat sesuatu diantara mereka. "Maaf, Yuuji. Yang anda gendong itu siapa?" Tanyanya.
Yang di tanya terlihat berpikir sekilas lalu menjawab "Kami tidak tahu, tapi sepertinya dia membutuhkan pertolongan. Tadi dia habis di telan oleh kutukan tingkat 2..", jelasnya.
"Ehh.. Maaf? Ditelan?" Ijichi balas tanya dengan tampang tak percaya.
"Aaa.. kami juga tidak tahu persis bagaimana kejadiannya, tapi ku rasa dia sebaiknya di bawa dulu ke Ieiri-san agar kita juga tahu keadaannya sekarang." Sambung Yuuji.
"Baiklah, kalau begitu sebaliknya kita harus bergegas. Semoga saja ia masih hidup." Ijichi langsung membalikkan badannya dan membukakan pintu mobil untuk mereka.SKIP»»---->
[Ryuu (or Y/N) POV]
"JANGAN TEMUI AKU LAGI!!"
.
"HAHH?? Kau pikir kami akan menolong anak monster sepertimu?? Menjijikkan!"
.
"ENYAHLAH IBLIS! MONSTER SEPERTIMU TIDAK BERHAK HIDUP!"
.
.
.Suara dengungan bodoh memenuhi kepalaku.
Badan ku terasa sakit sekali, sangat susah di garakkan.Aku di mana?
"Halo.." hening.
"H.. halo.. permisi..?" tetap tak ada sahutan.
Lalu sebuah tangan muncul hendak menggapaiku.
Aku menyambut tangan tersebut, dan..[All POV]
Wanita berambut cokelat itu sedang melakukan operasi kepada pasien —anak remaja yang mereka temui tadi. Sementara itu, 3 murid tadi sedang menunggu hasil pemeriksaan dan operasi yang sedang berlangsung. Mereka hanya berharap agar orang itu baik-baik saja.
Seorang pria paruh baya berambut putih datang ke tempat mereka bertiga berada, di ruang tunggu. Dibelakangnya turut seorang pria kurus memakai kacamata yang mengantar perjalanan mereka tadi, pak Ijichi-san.
"Bagaimana keadaannya?" tanya pria berambut putih tersebut.
"Sedang dioperasi, sensei. Belum ada kabar lain dari Ieiri-san." Balas salah satu dari mereka.
"Baiklah, lalu siapa yang menemukannya tadi, bagaimana keadaannya saat itu?" ia melanjutkan pertanyaan interogasi kepada murid-muridnya tersebut.
"Awalnya kami diberitahu oleh seorang anak kecil yang terjebak disana. Tampaknya ia tak sengaja memasuki gedung itu. Entah apa yang terjadi, sepertinya dia mencoba menolong anak kecil itu. Mungkin dia tak bisa melawannya karena kutukan tersebut adalah kutukan tingkat 2." jelas Fushi secara singkat.
"Menolong? Dengan apa?" pria itu masih penasaran.
"Entah lah. Kami tidak menemukan apapun yang bisa menjadi senjata ataupun bekas senjata untuk melawan kutukan tersebut. Mungkin dia menyerang tanpa senjata." Fushiguro kembali menjelaskan.
"Tidak menyerang dengan senjata, ya?" pria tersebut menyingrai tipis, menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya. "Baiklah anak-anak, terimakasih atas kerja kerasnya hari ini. Kalian bisa pulang ke asrama kalian."ucapnya mengakhiri.
"Demo¹, Gojou-sensei. Kami ingin mengetahui keadaannya. Biarlah kami menunggu dulu." Pinta Itadori. Dia yang paling tampak kekhawatirannya terhadap orang yang mereka temui tadi. Ia merasa bersalah karena takut orang itu tak bisa selamat.
"Hahaha, baiklah. Tetapi kalian lebih baik bersihkan diri dulu. Nanti aku akan sampaikan hasilnya kepada kalian. Tenang saja." ia lalu memasuki ruangan tempat operaai sedang berlangsung, bersama Ijichi yang mengikutinya dari belakang.
"Hai², sensei" mereka menjawab serempak.
✧༺♥༻✧
"Dia sepertinya mencoba melawan kutukan tingkat 2 hanya dengan sebilah pisau kecil. Sayangnya itu tak berpengaruh apapun terhadap kutukan." jelas wanita tersebut. Ia masih melakukan operasi kecil terhadap anak remaja tersebut.
"Ooh. Tapi kata anak-anak, dia terlihat tak memakai senjata apapun." timpalnya heran.
"Um, entahlah. Aku juga bingung. Bagaimanapun, mana mungkin seseorang bisa melawan kutukan tingkat 3 keatas tanpa senjata terkutuk? Kecuali jika dia bisa memakai energi kutukan. Tapi tak ada tanda-tanda dia memakai energi kutukan." Ieiri tampak bingung dengan apa yang terjadi. Ia lalu melanjutkan operasinya.
"Apa yang kau temukan?"
"Hanya sobekan yang lumayan dalam di perutnya. Lalu.." ia terdiam sebentar.
"Lalu ada beberapa baian tubuhnya yang sebelumnya sudah diperban banyak. Akan tetapi, bagian dadanya tak bjsa terbuka." lanjutnya.
"Aku sudah mencoba dengan berbagai cara, tapi itu tak mampu membukanya. Kecuali dengan energi kutukan yang lumayan besar. Tapi itu bisa membuat tubuhnya menjadi semakin hancur." Ieiri menambahkan.
"Ini akan sedikit sulit. Kalau begitu, lanjutkan saja menutup lukanya. Biar—" seketika ia terhenti.
Ieiri langsung melihat kearah Gojou menatap. Ia pun ikutan terkejut dengan apa yang terjadi.
"Ukhh.." suaranya nyaris tak terdengar, tapi ia duduk dengan luka perut yang masih menganga.
"AKHH!" remaja tersebut berteriak kesakitan begitu melihat luka di perutnya masih terbuka. Ia terbatuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya. Dengan cepat ia menutup dan mengelap darah dari mulutnya dengan tangan.
"Chotto matte³! Bagaimana kau bisa terbangun?! Tidurlah kembali, biar aku melanjutkan menutup lukamu!" Ieiri ikutan panik melihat remaja itu tiba-tiba terbangun ditengah operasi.
Yang dipinta menatap Ieiri-san, lalu menurutinya.
Ia kembali berbaring sambil menahan sakit. "Kau mau dibius? Biar tak sakit saat aku menjahit lukamu." Ieiri bertanya pendapat anak itu, tetapi dia menggeleng."Ara, baiklah kalau begitu." Ieiri lalu melanjutkan operasi menjahitnya.
Gojou dan Ijichi hanya terdiam melihat anak itu. Mereka semua merasa ada sesuatu yang berbeda dari anak itu. Bagaimana ia masih bisa bertahan dan hidup setelah dimakan kutukan tingkat 2, dan bahkan terbangun saat lukanya masih terbuka dan mengaliri darah segar.
Note : ¹Demo = tapi; ²Hai = ya, baik, siap; ³Chotto matte = tunggu sebentar.
‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙
Hai guys... pa kabar?
Moga baek selaluu, wkwk.
Btw udh lama bgt ni cerita ngga ku lanjutin. Maap bgt, ga ada iden dan kesulitan membuat kata-kata yang pas buat ditulis. Biar ngerti n nyambung juga :")Juga, selamat menunaikan ibadah puasa bagi umat Islam dan mohon maaf lahir dan batin yahh🙏🏻🙏🏻.
Jan lupa vote klo suka, ya.
Share jg klo bisa.
Maaf klo gaje. (Biasa, halu:')
SekianEnjoy the story.
See u next time.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jujutsu Kaisen : Cursed human ░ Chara JJK × OC/Reader
Fanfiction"Kau sudah dikutuk oleh dunia ini. Kau tak lagi dibutuhkan. Tak ada tempat yang mau menerimamu lagi.." ujar seseorang dengan nada penekanan, tapi juga seperti sedih. "Sudah takdirmu seperti itu. Tak ada yang berubah." lanjutnya seraya membalikkan b...