kembalilah bersamaku

9 3 0
                                    

Hai "Namaku Alea Alexandra. Biasa dipanggil Alea." Gadis itu mengenalkan diri di depan teman-teman barunya. Hari ini adalah hari pertama dirinya masuk, tetapi Ia sama sekali tidak menunjukkan rasa antusias.
"Alea ini pindahan dari sekolah di amerika. Karena pekerjaan, ayahnya harus kembali ke Jakarta. Makanya Alea kembali ke Indonesia." J-jelas Pak Joko, tampak murid-muridnya di depan sana tercengang heran. Di pikiran mereka, walaupun sekolahan ini cukup bagus di Jakarta tapi baru kali ini ada anak pindahan dari luar negeri.

Pak Joko menoleh ke arah Alea yang ada di sebelahnya, lalu mengatakan, "Sekarang kamu boleh duduk Alea. Ada bangku kosong di pojok belakang dekat jendela. Kamu bisa duduk di sana." Telunjuk laki-laki paruh baya itu menunjukkan arah yang Ia maksud.
"I-iya, Pak. Terimakasih." Jawab Alea dengan gugup. Kemudian Ia segera menuju ke bangku kosong itu. Saat Ia berjalan melewati bangku teman-temannya, Ia mendengar mereka berbisik bisik.

"Haduhhh.. Dia belum tahu tuh.. Kasian."
"Cuma itu satu-satunya bangku kosong di sini!"
"Kalau jadi dia aku bener-bener nggak mau duduk di sana."

Alea berusaha tidak menghiraukan bisikan-bisikan itu. Entah apa maksud perkataan mereka, Ia tidak terlalu mempedulikannya. Alea tiba dibangkunya lalu segera duduk sambil menaruh tasnya di pinggiran kursi. Kemudian Ia juga baru menyadari jika semua pandangan tertuju padanya, termasuk guru berkepala botak di depan sana. Dan Pak Joko terlihat salah tingkah begitu bertatapan dengan dirinya, pria tua itu langsung berdeham, sehingga semua murid kembali teralihkan padanya.

"Sekarang keluarkan buku tulis kalian, kita akan mulai mencatat!" Kata Pak Joko semangat, disusul suara protes anak-anak.

Alea mengeluarkan buku tulisnya, dan menaruhnya di atas meja. Sedetik kemudian alea terpana, Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri meja di depannya bergoyang-goyang ringan, seperti sedang terjadi gempa bumi. Kalaupun benar terjadi gempa bumi, kenapa teman-temannya yang lain tidak bereaksi apa-apa, mereka biasa saja seperti tidak terjadi sesuatu. Sesaat berlalu dan meja itu diam kembali. Apakah hanya dirinya yang merasakan kejadian ini? Dan Ia baru menyadari bahwa tubuhnya merasakan aura berbeda ada di dekatnya, ada sesuatu. Insting indigonya berkata demikian.
___

Alea menneguk segelas air putih dan setelah habis gelas itu pun ditaruh di tempat piring-piring kotor di dapur. Ia sedang berjalan menuju tangga ke kamarnya ketika mendengar dentingan benda logam yang sepertinya berasal dari dapur. Keningnya mengernyit. Bukannya hanya dirinya yang baru saja dari tempat itu. Pasti bukan Mama ataupun Mbok inem karena saat ini tengah malam dan hanya Ia yang masih yang terbangun.

"Maa?" Tanya Alea memastikan. Tapi tidak ada jawaban. Ia kembali berderap menaiki tangga dengan perasaan heran.

Begitu membuka pintu kamar, di dalam kamarnya yang remang remang, pandangannya langsung tertuju pada satu sosok yang berdiri di kaca yg dekat dengan tempat tidur di kamarnha dengan posisi membelakangi dirinya. Sekujur tubuhnya merasakan hal aneh dan berbeda pada makhluk itu. Ia tidak takut tapi memang sosok itu asing di rumah ini. Ia sudah melihat beberapa sosok yang tinggal di rumah ini tetapi tidak dengan makhluk yang satu ini. Mata Alea menyipit, memandangi makhluk itu sambil melangkah perlahan ke tombol lampu di dinding berada untuk menyalakan lampu kamar. Sosok itu terlihat seperti perempuan, dan.. Bahkan dia ternyata memakai seragam SMP putih biru. Ia akhirnya menemukan tombol itu, tetapi Ia mengurungkan niat untuk segera menyalakan lampu. Ia merasa penasaran. Karena sosok itu sedikit berbeda dengan yang pernah ditemuinya, aura yang dimiliki sosok itu bukan seperti hantu-hantu lain. Benar-benar aneh. Makhluk apakah dia? Tanya Alea dalam hati.

Alea sedikit ragu, kemudian bertanya, "Siapa kamu? Kenapa ada di sini? Dan kamu dari mana asalnya?."

Sosok jangkung itu bergeming dan menoleh ke arahnya. Menatap dirinya dengan mata hitam yang menakutkan! Astagfirullah.. Tangan Alea dengan sangat cepat menekan tombol lampu. Seketika kamarnya jadi terang benderang. Dan beruntung.. Sosok itu akhirnya menghilang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

-KEMBALILAH BERSAMAKU-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang