Siapa Dia?

57 1 0
                                    

"Mata yang indah," gumam Anggara kala netranya terpaku, pada satu potret terbingkai pigura berwarna keemasan.

Jemari tangan kanan Anggara lembut menghapus debu, yang menyelimuti permukaan kaca yang menutup potret itu. Kini, keindahan makin terpampang nyata. Wajah bulat telur itu menampilkan satu bukti kemahiran Sang Pencipta.

Hidung yang terukir indah. Alis bak semut beriring. Bibir melengkung indah. Pipi ranum bak mangga yang akan matang pohon. Penutup semua keindahan itu adalah sepasang manik mata yang menghiasi mata bulat pemiliknya. Mata yang membuat Anggara takmampu menghalau pesona sejak pandangannya tertancap pada potret itu.

"Siapa dia? Mengapa wajahnya terasa sangat familier bagiku?" Anggara bermonolog pelan.

Mata lelaki jangkung berusia awal tiga puluh tahunan itu takberalih dari karya adiluhung Sang Pemilik Semesta. Otak Anggara bekerja cepat, berusaha memasukkan potongan demi potongan ingatan untuk mengenali wajah itu. Hingga pada satu titik, bak menemukan dian dalam kegelapan. Rahang Anggara menegang saat mulai mengenali wajah berbalut kerudung peach di depannya.

Aku yakin ini orang yang sama, batin lelaki berjaket hitam itu.

Sigap tangan Anggara mengeluarkan gawai dari balik saku jaket kulit yang telah menemani tubuh tegapnya, dua tahun ini. Ibu jarinya mengetikkan beberapa angka sebelum layar gawai itu terbuka. Jempol lelaki itu terus bergerak. Membuka galeri yang menyimpan foto-foto dalam gawai pintar miliknya. Tulang wajah Anggara makin  tercetak nyata ketika manik mata coklat itu tertumbuk pada foto yang dia cari.

Inikah jawaban untuk pertanyaanku selama ini?

Netra Anggara memindai potongan informasi di layar gawai itu.

"Perempuan Tanpa Identitas Diduga Menjadi Korban Pembunuhan Berantai"

Foto-foto wajah korban yang Anggara dapatkan dari kantor tempatnya bertugas, dibandingkannya dengan potret yang masih menggantung itu. Tenggorokan lelaki itu mendadak terasa kering. Anggara tercekat kala semua ingatan kembali. Sinar mentari yang susah payah menyelusup ke dalam ruangan itu membuat bulu kuduk Anggara mendadak meremang.

"Dia yang selalu datang meminta tolong dalam mimpiku."

***

#challengemenulis
#fikmin300kata
#AZNaCreativeWriter
#Najmubooks
#dyahdydymenulis

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 22, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Fiksi MiniWhere stories live. Discover now