Untuk kekasihku tercinta | Lim Suho
Hari itu, aku tahu jika tidak seharusnya aku datang.
Tapi kamu adalah malaikatku. Oleh karenanya aku mensyukuri hari itu berkali-kali. Juga mensyukuri rasa nyeri di sekujur tubuhku untuk pertama kali.
"Lim Sa Ra. Kamu harus kuat."
Aku masih ingat saat itu. Kali pertama aku membuka mata setelah pingsan.
"Mau ketemu sama aku lagi 'kan?"
Aku memandang wajah kamu yang kupikir hanya sekedar khayalanku saja. Tapi, genggaman tangan itu terasa nyata.
"Ini Suho. Lim Suho."
Aku mengangguk, lalu mencoba berbicara meski tenggorokanku kering dan sakit. "Sepanjang tidurku, aku bertemu kegelapan. Lalu sekarang aku melihat kamu. Suho, kamu adalah mimpi yang indah. Jadi bolehkah aku tidak bangun selamanya? Tolong temani aku dalam tidur."
"Aniyo... Ini aku, nyata. Maka dari itu bangunlah, tetaplah bertahan untuk hari-hari selanjutnya bersamaku."
Lalu aku menoleh ke sisi kanan, menemukan Ayah, Bunda, dan Kak Sa Hyang sedang menangis tersedu-sedu. Tanganku masih terhubung dengan banyak selang, sementara hidungku dibantu alat pernapasan.
"Suho, maaf aku tidak memiliki rambut panjang. Aku selalu menangis melihat rambut itu lepas dari kepalaku. Jadi aku memangkasnya tinggi-tinggi."
Tidak apa-apa. Itu yang kamu bilang. Kamu selalu memberi dukungan dan juga menjengukku di hari-hari berikutnya. Memberi aku photocard limited edition dengan cara gratis. Menemani aku jalan-jalan. Dan, pada akhirnya aku harus minta maaf jika aku tidak kuat.
Aku pergi, Suho. Aku ingin pergi.
Terimakasih telah lahir di dunia ini.
Terimakasih telah menemaniku tumbuh sejak masa remajaku.
Terimakasih telah menjadi laki-laki baik dan hebat untuk banyak manusia.
Dan, terimakasih telah hadir di sisa-sisa umurku.
Atas semua kebaikan yang kamu lakukan, aku berharap jika Tuhan membalas semua kebaikan kamu dengan cinta yang lebih sempurna.
Semuanya sakit, Suho. Aku ingin bertahan tapi penyakit ini terlalu jahat. Oleh karena itu, aku harus pergi supaya penyakit ini sembuh.
Tolong, hiduplah lebih bahagia. Hiduplah dengan orang yang kamu cintai sebab itu membahagiakan untuk menghabiskan sisa umurmu nanti. Jika reinkarnasi itu benar adanya, mari kita bertemu lagi. Sebagai Lim Sa Ra dan Lim Suho, yang bisa menghabiskan sisa umurnya hingga kakek--nenek.
Wo Ai Ni.
Lim Sa Ra..
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears in Heaven
FanfictionKamu bilang, kamu menangis karena aku hadir. Tapi kubilang, aku menangis karena kamu pergi. Kamu bilang, kamu beruntung memilikiku yang selalu menguatkanmu. Tapi kubilang, tanpa kamu aku bukan apa-apa. Jadi, Wendy... Tolong beritahu aku, bagaimana c...