Hari pertama sekolah

53 5 24
                                    

BAB 1

Terlihat seorang pemuda tengah bermain bola basket bersama dengan anak anak lainnya.  Pemuda itu memiliki paras yang manis, namun juga tampan.  Dia memiliki tubuh yang tegap dan tinggi dengan mata berwarna merah darah.  Dia memiliki kulit berwarna putih pucat tanpa sedikitpun cacat di tubuhnya. 

Pemuda itu bergerak dengan lincah, dan keringat menetes di setiap helai rambutnya.  Membuatnya tampak begitu menawan ketika mata tajamnya fokus pada permainan. Merebut bola sebelum melemparkannya ke ring dan mencetak sekor untuk timnya. 

"XIUHAANN!!  AYO XIUHAANNNN!!  KAU BISAA!!"

"AAAAAA....  senior mo sangat keren!! MO GEGE!!  SEMANGATT!!!"

"XIUUUUUHAAANNNN!!!!"

"HANXUEEEEE GEGE KAU JUGA PASTI BISA!!!'

Suara teriakan para gadis mengema memenuhi area lapangan basket itu.  Tidak peduli meskipun jam istirahat sudah hampir berakhir dan jam pelajaran selanjutnya akan segera dimulai. 

Sementara itu di sisi lain lapangan bola basket.  Terlihat seorang pemuda dengan wajah kusam berkacamata besar tengah berjalan di pinggir lapangan bola basket dengan susu kotak dan sebuah buku di tangannya. 

Wen Xiang tidak tahu, apakah ini adalah hari kesialannya atau tidak.  Yang pertama adalah dia bangun kesiangan dan tidak sempat untuk membeli sarapan.  Lalu saat dia ke kantin dia lupa membawa dompetnya dan bersukur dia bisa menemukan uang sisa kemarin di sakunya untuk membeli sekotak susu.

"AWAS!"

Sebelum dia sempat merenungi kesialan apalagi yang akan menghampirinya, sebuah teriakan mengagetkannya. Namun itu sudah terlambat untuk menghindar. Sebuah bola basket terlempar ke arahnya dan mengenai kepalanya dengan suara 'Dug' keras.

"Akh...  Sial!  Siapa yang melempar bola sembarangan?!"

Wen Xiang mengelus kepalanya yang sakit karena terkena bola dan melihat seorang pemuda dengan seragam sekolah yang sedikit berantakan berlari kearahnya. 

"Apakah kau tidak bisa melihat dengan baik?!  Ini lapangan basket!  Bagaimana kau bisa lewat begitu saja?! Dasar..."

Wen Xiang menatap pemuda yang berdiri di depannya dan mengomel sambil mengambil bola basket miliknya dan ikut kesal.  Kau melemparkan bola padaku dan sekarang masih memiliki wajah mengomel padaku?

Menatapnya tajam, "Apa kau tidak punya mata? Ini pingir lapangan! Kau yang bersalah namun kau masih berani menuduhku?!"

"Wow...  Lihat itu siapa yang datang.  Anak kutu buku dari kelas sebelah hahahaha"

"Ahahahaha anak teladan yang memarahi anak baru.  Dia cukup berani kepada tuan muda mo!"

"Sepertinya dia bosan hidup!"

"Hahahaha..  Kau benar siapa yang mau hidup sepertinya?  Jelek dan miskin!"

Wen Xiang memejamkan matanya.  Berusaha untuk mengabaikan semua hinaan di sekitarnya.  Dia terbiasa dengan ini, tidak masalah.  Wen Xiang menunduk, berusaha untuk mengambil buku miliknya yang terjatuh lalu segera pergi dari sini sebelum sebuah kaki menendangnya menjauh. 

"........."

"Kutu buku... enyah sana!  Kau benar benar merusak hariku dengan melihat wajah kumalmu itu!"

Mo Xiuhan tersenyum miring ketika melihat pria di depannya yang menunduk dengan semua orang menertawakannya.  Dia tidak suka ditentang, dan sekarang seorang anak cupu berani menentangnya.

"Astaga.. tuan muda Mo, jangan merusak suasana hati mu dengan meladeni penghuni perpustakaan seperti dirinya"

"Tuan muda Mo.. mari makan siang bersama ku, masakan ibuku sangat enak!"

You Are My FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang