02 'L:YD

182 16 1
                                    

.
.
Semoga terjadi juga padamu
.
.














Semoga terjadi juga padamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersantai di cafe setelah acara kantor memang sangat baik saat suasana hati yang kurang baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersantai di cafe setelah acara kantor memang sangat baik saat suasana hati yang kurang baik. Melihat reaksi wajah sahabat yang kurang baik itu, Minhee berinisiatif untuk mengajaknya pergi ke cafe yang ada di depan kantor mereka.

Sekitar 10 menit setelah mereka datang hingga minuman berada di atas meja mereka, mereka hanya diam tanpa berbicara satu sama lainnya. Bukan karena canggung ataupun sedang bertengkar tetapi, karena Sunghoon yang sedari awal hanya menelungkupkan kepalanya pada meja tanpa ada niatan untuk berbicara sedikit pun.

"Kita akan berdiam saja hingga cafe ini tutup?" sepertinya, lelaki tinggi ini sudah tidak tahan lagi dengan keheningan di meja mereka.

Sunghoon hanya mendongakkan kepalanya sebentar untuk melihat sang sahabat, tanpa berbicara... Lagi.

"Hey aku tidak tahan. Berbicaralah"

"Kamu bisa berbicara sendiri tanpa bantuan ku" ucap Sunghoon dengan posisi yang masih sama

"Padahal aku ingin bercerita bagaimana pekerjaan ku" ucap Minhee dengan nada sedih yang di buat-buat

"Hmm aku masih memiliki telinga, jadi ceritalah. Aku masih bisa mendengar"

"Tapi, sangat tidak nyaman dan tidak sopan jika sedang bersama atau berbicara dengan orang lain tanpa melihat mata atau wajahnya"

"Kamu bukan orang lain"

"Sunghoon, kamu sangat kejam"

"Ya ya ya baiklah... Aku menatap mu."

.....

"Apa???"

"Hahaha kamu lucu seperti tadi"

Lucu apanya pikir Sunghoon. Ia hanya sedikit membungkuk, tangannya yang ia letakkan di atas meja secara bertumpu, dan kepala yang mendongak dengan mata menatap pada Minhee. [Aku setuju dengan Minhee]. 

"Cepat ceritakan pekerjaan mu"

"Haha iya iya nih aku cerita..." Sunghoon hanya memutar matanya,malas

"Kamu kan tahu, aku di sekolah itu menjadi wali kelas, kelas yang di tempati anak jendral... Setelah beberapa bulan aku bekerja di sana, aku jadi yakin jika jendral hanya memanfaatkan ku... Ia hanya ingin berbagi kewajibannya sebagai ayah, kepada ku"

Baik, Sunghoon kini mulai menikmati cerita (kesengsaraan?) sahabatnya itu. Haha.

"Lalu? Memangnya kenapa dengan anak itu? Kau tidak pernah menceritakannya kepada ku"

"Ya begitu. Tugas ku di sini untuk melindungi anak itu dari musuh... Tapi, jika di pikir-pikir lagi, apa kau yakin jendral memiliki musuh?"

"Tidak tahu"

"Ck! Tapi, aku yakin! Musuh yang di maksud adalah musuh anak itu sendiri."

"Apa yang di lakukannya, sehingga memiliki musuh? Membunuh seseorang?"

"Yak! Tidak separah itu!"

"Ya lalu bagaimana?? Yang jelas dong!! ish"

"salah lagi... Jadi, dia itu berandal, suka mengganggu siswa lain, memalak, bertengkar, bolos hampir semua pelajaran, bahkan hingga balap liar. Jika ia anak ku, mungkin aku akan mati muda"

"Jika dia anak ku, sebelum ia melihat matahari langsung, sudah ku bunuh"

"HEH!"

Sunghoon hanya mengangkat bahunya dan meminum kembali minumannya, tanpa peduli pada Minhee.

"Ku doakan, kau juga seperti ku. Bahkan lebih parah."

"Hmm"





~tbc~

Ayen Chan👽

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayen Chan👽

23mei2022

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LIE: YOUNG DREAM || JAKEHOON ft MINIHOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang