S1: Marriage (Yexuan/Silan)

44 8 0
                                    

For All Time
Fanfiction

Dad!Yexuan x reader x Silan
Happy reading!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Berjalan di tengah gereja sambil mengenakan gaun putih seperti putri. Momen seperti itu tidak pernah [y/n] bayangkan sebelumnya. Semua mata tertuju kepada si gadis berparas elok tersebut seiring langkahnya, seolah tengah menyamakannya dengan pawai ratu yang melewat.

[Y/n] tidak dapat menyembunyikan kegugupannya. Namun ketika sepasang netra [eyes color]nya menyorot seorang pria berkacamata dan berambut biru menunggu di atas altar--Silan--segala kegelisahan dan gugupknya mendadak lenyap.

Apakah ia penyihir? Apakah ia merapalkan mantra kepadaku? Gadis tersebut tidak henti bertanya-tanya dalam hati. Namun tentu saja tak bisa ia ungkapkan.

Alih-alih cemas, kini ia merasa tidak sabar ingin menggenggam tangan sang mempelai pria. Dia yang berdiri dengan tenang sambil tersenyum lembut itu. Berbalut setelan sewarna dengan gaun yang [y/n] kenakan, menyadarkan diri ini bahwa mereka sebentar lagi akan mengucap janji suci.

Pastor tersenyum ketika [y/n] tiba di sebelah Silan. Ia membuka berlembarhlembar buku kitab yang telah ia siapkan, mencari halaman penuntun upacara suci mereka. Semua orang di ruangan tersebut pun menjadi sangat sunyi, termasuk para pemain organ di sudut ruangan.

Hingga tiba-tiba pintu terbuka, menampakkan seorang pria berambut silver panjang dengan pakaian dan wajah berantakan.

"TIDAK SAH!" pekiknya menggelegar seisi ruangan.

[Y/n] dan Silan sama-sama membelo terkejut dengan kedatangan dramatis tersebut. Profesor Yexuan? Mengapa ada di sini? Keduanya pun kebingungan. Apalagi Silan yang sudah merutuk di dalam hati, 'Sial, tetangkap basah!'

Profesor Yexuan bergegas dengan langkah besar-besar menyiratkan amarahnya. Aeoma alkohol yang kuat tercium ketika ia melewat, menghebohkan para tamu yang hadir.

Situasi menjadi tegang dan kemudian--

"--Tunggu, tunggu, tunggu! Yexuan tidak akan bertingkah seperti itu!" protes [y/n] setelah mendengar narasi dari Chen Zhihan. Seniornya yang sedang mencoba merangkai adegan drama dengan meminjam namanya dan sang Student President, Silan.

"Dan apa pula yang kurutuki di dalam hati?" tegur Silan ikut-ikutan berkomentar.

Untung saja ruangan Student Council sedang kosong saat ini. Jika tidak, mau ditaruh di mana wajahnya? Ya, meski yang rekannya ceritakan hanya fiksi belaka.

"Aku tidak akan mengizinkan cerita seperti itu muncul di buletin," tegas Silan lagi, membuay Zhihan merengek.

"Eeeh? Kenapa, sih, kalian? Kan, aku cuma pinjam nama sajaaa!"

"Tapi itu pencorengan citra profesor namanya!" balasmu.

"Nanti juga aku ubah namanya!"

"Maksudku, benar-benar saat ini."

"[Y/n], kau, ya!"

Perdebatan tersebut hanya membuat kepala Silan sakit. Untunglah dia terselamatkan oleh suata ketukan pintu. Semuanya terdiam, menanti seseorang di balik pintu menampakan wajahnya. Dan betapa terkejutnya Zhihan mengetahui bahwa seseorang tersebut adalah Yexuan.

"Maaf mengganggu kalian," sapa Yexuan, "apakah sudah selesai? Sebentar lagi malam dan--"

"AMPUN, BAPAK!" Zhihan mendadak melompat dari kursi dan bersujud di hadapan Yexuan.

"Barusan cuma bercanda saja! Namanya pasti aku ganti!" jelasnya terang-terangan.

Seisi ruangan hening memproses aksi spontan Zhihan. Silan yang pening, [y/n] menepuk wajahnya, dan Yexuan dengan ketidaktahuannya akan apa yang terjadi.

Namun sebelum semua semakin kacau, [y/n] bergegas mendorong Yexuan pergi bersamanya. Meski Zhihan sering bertingkah, tetapi tentu [y/n] tidak bisa membiarkannya jatuh ke dalam bahaya, kan? Apalagi amukan Yexuan. Biar bagaimanapun mereka adalah teman.

"Kalian membicarakan apa, sih, barusan? Kenapa Chen Zhihan?" tanya Yexuan makin curiga dengan gelagat anak asuhnya--setidaknya begitulah kira-kira.

"Aku mendengar soal ... Kau, Silan, dan altar barusan. Kau ... Tidak berniat kawin lari dengannya, kan?"

Seketika [y/n] terpaku. Apakah Yexuan sedang menggodanya dengan wajah serius itu? Dia sendiri tidak yakin. Namun saat ini kedua pipinya menyemburatkan warna merah muda. Lama kelamaan merahnya semakin mirip dengan tomat.

[Y/n] pun memprotes, "D-duh! Itu cuma fiksi! Yexuan jangan ikut-ikutan jugaaa!"

--The End--

With love,

Hanhami

Alternate Universe [For All Time Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang