Cat Emergency

112 21 2
                                    

Abaikan typo.

Enjoy.














+

"Nih. Buat ngelap darahnya,"

Lelaki manis dengan rambut coklat menerima sebungkus tissue yang disodorkan oleh cowok berambut hitam depannya.

Watanabe Haruto, lelaki yang menyodorkan tissue kemudian duduk di samping si lelaki manis, dan membuka sebotol air minum yang ia kemudian minum hingga tandas, membonceng seseorang dengan jarak hampir 1 kilometer tentu saja menguras tenaganya, kakinya bahkan terasa kebas.

Lelaki manis bernama-tag Kim Junkyu mengusap air matanya sebentar, kemudian mengeluarkan beberapa lembar tissue dan mengelap noda darah yang mengotori lengan dan juga seragamnya, dirinya masih saja terisak karna kejadian yang menimpanya beberapa jam yang lalu.

"Udah jangan nangis, kucingnya juga selamat, berkat kamu," hibur Haruto.

Jujur saja, Haruto merasa takjub dengan apa yang baru saja menimpanya.

Selepas pulang kelas tambahan sore tadi, secara tiba-tiba seorang lelaki menyetop Haruto yang baru saja keluar dari parkiran sepeda, lelaki itu menangis terisak dengan seekor kucing kecil berlumuran darah yang ada dalam pelukannya.

"T-tholong-- anther... Kuc-hing...sakit..." pintanya dengan mata basah, tetesan air mata mengalir di pipinya yang chubby.

Haruto mengamati sesaat, dia merasa mengenal lelaki di depannya.

Ah, dia Junkyu, anak dari departemen sebelah.

Haruto memang mengenal Junkyu, karna lelaki itu salah satu siswa yang paling populer di sekolah, Haruto juga yakin Junkyu mengenal dirinya, karna Haruto juga seorang siswa populer, mereka pasti mengetahui satu sama lain meskipun berada di departemen yang berbeda.

Pada akhirnya, Haruto setuju dan membonceng Junkyu di depan, karna sepeda Haruto adalah sepeda gunung, jadi tidak ada boncengannya, Junkyu duduk di besi depan sembari melindungi kucing sekarat yang ada di pelukannya, darah kucing yang mengenai seragamnya tidak Junkyu pedulikan, si manis juga mati-matian menahan supaya darah kucing itu tidak mengotori sepeda Haruto.

"Pegangan," Haruto mengambil nafas, kemudian ngebut menuju vet untuk menyelamatkan anak kucing tersebut.

"Aku bakal cari pelakunya," ujar Junkyu, dirinya sudah jauh lebih tenang sekarang, ia merasa dendam pada pelaku yang melarikan diri setelah menabrak kucing tidak berdosa.

Haruto geleng-geleng kepala, merasa ada yang lucu dengan tingkah Junkyu.

"Yang penting kucingnya selamat, gausah dicari pelakunya, gak akan ketemu juga," sahut Haruto.

Dia menyodorkan sebotol air putih untuk Junkyu, tanpa basa-basi, Junkyu langsung menerima air itu dan meminumnya dengan rakus, dia haus karna terlalu banyak menangis.

"Dasar gak punya hati, bisa-bisanya kabur dengan tenang abis nabrak kucing kecil, kalo gak ketahuan sama aku gimana jadinya coba? Ah, dia udah mati kayaknya, aku sumpahin--"

"Gak boleh nyumpahin orang," potong Haruto.

Junkyu cemberut.

Junkyu melirik sekilas pada seragam Haruto yang terdapat cipratan darah kucing, seketika ia merasa bersalah akan hal tersebut.

"Maaf ya, seragam kamu jadi ada darahnya," sesal Junkyu, dia merasa tidak enak melihat bercak darah yang tidak sedikit menempel di sudut seragam Haruto, lelaki itu tidak memakai vest ataupun jas seragamnya, jadi hanya seragam dalam putihnya saja, Junkyu merasa bersalah karna noda itu pasti akan sulit dibersihkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CAT EMERGENCY | HARUKYU ONESHOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang