Makan Malam

1.2K 115 4
                                    

Untuk menyambut jevan selaku anak baru Diamond Kost, mereka akan mengadakan acara makan malam bersama. Hal ini sudah menjadi tradisi sejak lama. Dimana mereka akan saling berkenalan dan mengakrabkan diri.

Jihan adalah pelopor ide tersebut. Karena hal ini sangat penting baginya.

Pertama, Selaku orang yang dipercaya untuk mengatur Kost, Jihan harus mengenal semua penghuni. Kedua, agar setiap anak baru merasa nyaman dan betah. Ketiga, untuk membantu beradaptasi lebih cepat.

Ide Jihan terbukti tidak sia-sia. Dimana semua penghuni tampak akrab, nyaman dan saling membantu. 

" Jakaa , Iihh, Jangan di makan terus dong lauknya. Nanti habis duluan !" Omel Nana sembari memukul telak kepala Jaka.

" Allahuakbar ! Sakit na , Jangan di getok pake centong atuh " Protes Jaka.

" Mana bekas rendang lagi " lanjut jaka sembari mengelus kepalanya. " Kotor cahh ".

" Lanjutin Na, Nggak punya adab emang tuh anak, orang lagi sibuk masak dia malah ngerecokin " Ujar Malik yang tengah sibuk membuat Es Buah.

Malik, Mina, Cici dan Amel tengah sibuk memasak untuk makan malam mereka dengan di bantu oleh Nana. Jihan tidak ikut memasak karena Ia baru pulang saat adzan Maghrib berkumandang. Mereka tidak ingin mengganggu Jihan yang terlihat kelelahan setelah pulang dari rumah bibinya.

" Dari pada Lo ngerecokin, mending panggil Jihan buat turun. 30 menit lagi Mateng " Titah Cici.

" Iya, kan dia harus jadi tutor jevan malam ini sebelum makan " seru Melanie.

" Lah,, Belum ya ?" Tanya Jaka

" Belum. Tadi nggak ada yang mau tutorin Jevan. Mager semua. Lagian kata Yohan, Jihan yang bakal tutorin Jevan kalau urusannya dah kelar ". Jelas Malik.

Dugg

" AdauwwSakit Goblok !!" Misuh si Malik ketika kepalanya kejedot Pintu lemari makanan setelah mengambil susu kaleng l.

" Wkwkwk Mampusss " Ujar Jaka lalu berlari ke arah ruang tamu.

Disana semua penghuni sudah berkumpul, kecuali Jihan. Jaka menghela nafas melihat kelakuan teman-temannya. Bayangkan mereka semua tengah asik bermain game dengan dunia masing-masing. 

Rose, Lisa, Bima dan Juwita tengah asik bermain Ludo sambil goleran di lantai. Iya lantai, keramik tanpa tikar.

Jeffrey dan Arza yang bermain Ps4. Dika, yugi, Christ, dan Koko yang tengah Mabar. Minnie asik bernyanyi yang diiringi gitar Jacob. Serta Yohan, jevan yang asik menonton Jeff dan Arza bermain.

" Jahat banget kalian, gue nggak di ajak main " sontak yang ada di ruang tengah menoleh, namun sedetik kemudian mereka kembali fokus pada permainan masing-masing.

Merasa diabaikan, Jaka menjadi kesal. Tapi kali ini ia harus menahan kekesalannya. Ia ingat tujuan utamanya untuk memanggil Jihan. 

" JIAA , KELUAR , JANGAN KELAMAAN DZIKIRNYA, GUE NGGAK PUNYA TEMEN MAIN " teriakan Jaka membuat sebagian dari mereka reflek menutup telinga. Teriakan Jaka sangat menggelegar dan memekakkan telinga.

" JAKA , NGGAK USAH TERIAK " Teriak Cici dari dapur dan Rose diruang tengah secara bersamaan.

" ITU KALIAN JUGA TEREAAK " Balas Jaka lebih kencang.

" DIAMM JOKO !! MULUT LO YA " Sahut Lisa kesal.

" LO JUG..bfhh " teriakan Jaka terhenti saat mulutnya disumpal Tisu oleh Jihan yang tiba-tiba datang.

" Berisik banget Lo ka, itu di masjid orang lagi sholat Isya loh " seru Jihan yang menenteng 2 plastik berisi kerupuk.

" Tau tuh, marahin ji. Biar kapok nggak teriak-teriak lagi " Sahut Lisa

DIAMOND KOST ( 97L )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang