#10

9 0 0
                                    

Pada sebuah puisi ia bercerita, tentang bagaimana cinta dia dipecah-belah, diremukan tanpa, dibuatkan api-api panas dalam kecemburuannya, didandani darah dan air mata luka, lalu dibuat kembali utuh seperti semula.

Luka di dada, cucuran darah menetes dari pelupuk mata, menyemburkan kekesalan dalam tangisan keluh kesah.

Pada malam yang mulai menampakan kelamnya. Aku berteduh pada bisik angin yang berteriak, memulai dentuman halus pada hati yang telah halus, bercinta dengan patah hati, tersenyum saat luka menyayat hati.

11/07/2017

Masih Banyak Ikan Di LautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang