Ingredients:
▪︎ 400an kata
▪︎ sfw♡♡
Jeno berjongkok, merasa mual karena kapal yang terombang-ambing oleh air laut. Ia melirik Jaemin yang menghampirinya dari kejauhan. "Yang, pegangan yang!" teriak Jeno saat ia melihat langkah kaki Jaemin yang sedikit tidak seimbang.
"Lu mau lihat hasil jepretan gue gak sih?! Gue buang juga ini kamera ke laut!" judes Jaemin. Atas permintaan Jeno, Jaemin baru saja mengambil beberapa foto pacarnya itu dengan kameranya. Hasilnya bagus, tentu saja. Jika ia mengambilnya dengan asal-asalan pun hasilnya tetap akan bagus karena Jeno memang setampan itu.
"Makanya lu pegangan!" balas Jeno dengan sisa tenaganya. Karena Jaemin tidak juga berpegangan pada railing, Jeno lalu meremat celana jeans-nya Jaemin untuk memastikan pacarnya itu tidak tercebur ke laut.
Jaemin memutar matanya malas, tetapi sudut bibirnya tertarik sekilas ke atas melihat pacarnya yang tampak ketakutan banget. Wajahnya bahkan sudah hampir pucat pasi. Jadi, ia membiarkan saja Jeno meremat celananya, agar Jeno merasa sedikit lebih tenang.
"Mau liat gak?!" tanya Jaemin sambil ia sedikit berjongkok di hadapan Jeno agar Jeno yang sepenuhnya berjongkok dapat melihat layar kameranya.
Jeno menelan ludahnya kasar. Ia mengatur napasnya sebelum berujar, "Mana sih, mana? Gak gue lihat juga gua tau hasilnya pasti bagus."
"Bagus, kan?"
"Iya ba--"
Huek!
"Jeno bangsat! Lautnya ada di sebelah, kenapa gue yang lu muntahin?! Gue mau putus!" Jaemin pergi ke dalam kapal dan meninggalkan Jeno begitu saja.
"Yang! Jangan gitu dong!" seru Jeno dengan lemah. Ia mencoba berdiri dan menyusuli Jaemin, tetapi kakinya masih saja bergetar dan mual di perutnya belum hilang juga.
Jaemin berbalik dan memelototi Jeno yang melangkah sedikit demi sedikit, "Tunggu di sana! Lu mau muntahin berapa banyak orang lagi, hah?! Gue ganti baju dulu!"
--
"Maaf," gumam Jeno saat Jaemin sudah kembali di sebelahnya dengan setelan pakaian baru.
Jaemin hanya bergumam. Ia menuangkan banyak minyak angin ke punggung Jeno setelah Jeno puas mengeluarkan isi perutnya.
"Yang," panggil Jeno. Air di dalam botol minum yang dibawakan oleh Jaemin untuknya sudah habis ia teguk.
Jaemin mengernyit, "Geli gue ah! Lagian ngapain sih pake yang yangan segala!"
Jeno berbalik dan bersandar pada railing. Ia menatap Jaemin penuh harap, "Gak jadi putus, kan?"
Jaemin menutup botol minyak anginnya lalu bersedekap dada, "Next time kalo mau muntah, try to tell me in advance. Gue pikir lu pucat karena takut kecebur. Tau-taunya malah nahan mual.
"Lagian kalo lu punya sea sickness, kenapa gak bilang dari awal sih?! Kan kita bisa cari kegiatan lain!"
Jeno memberengut, "Lo-nya pengen snorkeling. Gue mana bisa nolak?"
Jaemin-- tanpa peringatan apapun-- mencium Jeno dengan kasar, "Gue bener-bener cinta sama lo."
"Sama-sama, sama-sama," gumam Jeno. Ia lalu menarik Jaemin dan memeluknya, "Next time kita coba paragliding, ya?"
"Gak mau. Gue gak berani," tolak Jaemin tanpa berbasa-basi.
"Gue pergi snorkeling demi lo."
"Fine!"
Jeno menyengir lebar. Ia mengecup pundak Jaemin dan memeluknya lebih erat lagi, "I love you!"
♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Shorts by aethrasthetic
FanfictionContains: ▪︎ boys love ▪︎ mostly fluffs ▪︎ daisies & rainbows ▪︎ mature content, preferably 21+ ▪︎ alternative universe (including m-preg) Pairing (from aeverse): ▪︎ nomin ▪︎ 2jae ▪︎ markmin ▪︎ johnjaem