"Haichal,tasbih mu jatuh" Ucap Wulan sahabat yang menemani Haichal dari kecil,hingga sekarang."Oh iya,terimakasih ya" Haichal laki laki berlesung pipi yang dalam,hingga senyumannya yang begitu manis.
"Yaudah yu kita jalan,kamu pegangan yang kenceng ya,aku mau ngebut Hehehe" Wulan yang melihat gelak tawa itu pun terpaku untuk yang kesekian kalinya "Ko bengong?!" Ucap Haichal sambil melambaikan tangan nya di depan wajah Wulan.
"Eh iya,yuk,tapi kamu jangan ngebut!,nanti kalau jatuh,trus pakaiannya kotor gimana,masa mau ibadah pakaiannya kotor" Omel Wulan kepada Haichal yang entah mengapa menurut Haichal itu sangat menggemaskan.
"Yaudah kamu naik,jangan lupa pegangan" Wulan pun naik sambil memakai helm yang tadi di berikan oleh Haichal.
~'~'~'~'
"Nanti ku tunggu di taman samping masjid ya." Haichal yang menerima sodoran helm dari Wulan pun langsung mencantelkan helm nya di cantelan motor.
"Itukan samping gereja juga!" Ucap Wulan sambil membenahi rambut nya yang tadi habis pakai helm.
"Hahaha iya,aku lupa" Ucap Haichal sambil mengusak rambut Wulan,yang tadi sudah tertata rapih "iih Ichal,rambutku berantakan lagi" Dan itu bukannya membuat Haichal takut justru malah membuat Haichal gemas.
"Iya iya maaf,yaudah aku ke masjid dulu ya" Ucap Haichal sambil melambaikan tangannya kepada Wulan dan di balas lambaian juga oleh sang empu.
~'~'~'~'~'
"Wulan aku disini..!" Teriak Haichal sambil melambaikan tangan saat melihat Wulan yang keluar dari gereja tempatnya beribadah, hari ini gadis itu menggunakan dres biru langit yang membuatnya sangat amat terlihat cantik.
"Ichal,kamu ga liat sesuatu yang baru gitu dari aku?!," Ucap Wulan sambil menarik turunkan alis nya.
"Apa ya?,Aku ga liat tuh." Ucap Haichal yang sebenarnya melihat sesuatu yang baru,yang gadis itu maksud "Iih Ichal ngeselin banget" Ucap Wulan sambil cemberut."Hahaha iya aku liat" Dan senyum pun langsung terpatri di wajah cantik gadis itu
"Yang ini lebih bagus,pasti bunda yang pilihin." Haichal langsung mengusak rambut Wulan yang begitu lucu di mata nya."Iya,soalnya kata bunda yang kemarin salib nya ga terlalu keliatan" Ucap Wulan dengan cengiran khas nya.
"Kamu tau Wulan,kita seperti sepasang sepatu yang aku dan kamu pakai,selalu bersama tapi ga akan pernah bisa menyatu" Ucap Haichal yang langsung mendapat tatapan tak suka dari Wulan "Kan aku udah pernah bilang jangan pernah bahas hal itu" memang gadis itu tak pernah suka jika membahasa hal seperti itu.
"Disana ada toko es krim baru kamu mau coba ga?" Haichal yang berusaha mengalihkan pembicaraan,dan Wulan pun yang paham hal itu langsung mengiyakan.
"Kaya biasa ya rasa taro" Wulan tersenyum sangat manis,kalau sudah menyangkut tentan taro gadis itu akan lupa dengan segala hal termasuk pembahasan mereka tadi "Apa enak nya si taro,rasanya kaya ubi busuk!" Ledek Haichal yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Wulan.
"Enak aja taro itu rasa yang paling enak,kamu tuh aneh gasuka taro" Protes Wulan kepada Haichal yang justru membuat laki laki itu gemas.
"Yaudah,aku ke toko itu dulu kamu jangan kemana mana" Anggukan pun Wulan tunjukan kepada Haichal yang langsung berjalan ke arah toko es krim tersebut.
"Ichal nanti ketika kita lulus aku mau ke Jogja sama kamu,kita akan menghabiskan waktu bersama disana,bercerita dibawah indahnya senja" Ucap Wulan kepada Haichal yang tengah menikmati es krim coklat yang berusan ia beli,namun bukannya jawaban yang ia dapat malah hanya senyuman tipis yang Haichal tunjukan untuk nya.
"Iya" Hanya satu kata itu yang dapat Haichal keluarkan dari mulut nya,"Kita bisa terus bareng kaya gini kan?,Kita ga akan terpisah kan?" Dan lagi hanya anggukan yang di dapat oleh gadis ber dres biru itu.
Langit sudah mulai sore namun,dua insan berbeda keyakinan itu masih tetap setia menikmati senja nya "Wulan kita harus pulang ini udah sore pasti bunda udah cariin kamu,tadi kan pamit nya cuma ke gereja,ibuku juga pasti cariin aku soalnya tadi aku pamitnya pergi ke masjid" Dan di jawab anggukan oleh sang empu.
*JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YA COEG*
KAMU SEDANG MEMBACA
HAICHAL
Romance"Haichal aku ingin terus bersama kamu,bercerita di bawah indah nya senja sampai menua bersama!" Ucap Wulan dengan suara lirih dan mata yang sudah berkaca kaca "Wulan,itu cita cita ku,tapi kita adalah dua insan yang saling mencintai namun terhalang t...