prolog

2.5K 134 1
                                    

"kamu mau kemana Gracia!" Terdengar teriakan tegas dari seorang paru baya dari dalam rumah yang cukup mewah

"Aku mau pergi dari rumah ini, jangan cari aku" jawab Gracia dengan nada datar nya dan mulai melanjutkan langkahnya untuk keluar dari rumah kediaman nya

Setelah sampai di pintu rumahnya Gracia berhenti sejenak dan mengeluarkan suaranya

"aku hanya butuh ketenangan, 16 tahun aku hidup, 16 tahun juga aku menderita, papa mama selalu saja berantem di depan aku, dari aku kecil sampai sekarang, aku gak pernah dapat perhatian dari kalian, kalian cuman pentingin kertas yang ada di meja kalian, aku capek pa, ma, mama papa boleh hubungi aku, tapi untuk bertemu aku belum siap, jadi biarin aku keluar dari rumah ini dan mencari ketenangan sendiri, aku pamit" ucap Gracia dan berlalu meninggalkan rumahnya

Sedangkan kedua orangtuanya hanya menatap kepergian putri semata wayang mereka, seperti mereka menganggap apa yang di katakan putri mereka hanya angin lalu, dan tidak menghiraukan kepergian Gadis kecil mereka

______

Gracia membawa mobilnya ke apartemen yang dulu diberikan oleh mendiang kakeknya saat ia berulang tahun, apartemen yang selalu ia jadikan tempat pelarian saat ia tidak tahan dengan keadaan rumahnya

"Kenapa gak dari dulu gw pindah kesini ya" gumam Gracia saat berjalan di lorong apartemen nya

Gracia yang fokus dengan handphonenya tidak sengaja bertabrakan dengan gadis yang terlihat buru - buru

"Kalau jalan pake mata" kesal gadis itu saat ia bertabrakan dengan Gracia

"Dimana - mana jalan tuh pake kaki mbak" santai Gracia

"Ngeselin banget sih, Untung aku buru-buru, bye"

"Dih, freak banget" tanpa menghiraukan gadis tadi Gracia melanjutkan langkahnya menuju unit apartemen nya

____

Sejak tadi Gracia di ikuti perempuan dan laki-laki di belakangnya, niat hati hanya mencari makan diluar, malah di ikuti dengan orang aneh entah apa maksudnya

Awalnya ia mengira itu suruhan papanya, tapi itu tidak mungkin, karena papanya baru akan mencari nya jika ia hilang berminggu-minggu

"Dek" teriak perempuan yang berada beberapa langkah di belakangnya

"Ya?" Datar Gracia

"Saya pebby dan ini teman saya Teddy" ucap perempuan itu memperkenalkan diri

"Saya Gracia, ada apa ya?" Tanya Gracia heran

"Dek, saya mau tawarin kamu ikut iklan minuman mau gak?" tawar perempuan yang bernama pebby tadi

"Iya dek, kita liat kamu cocok banget, ya coba aja casting dulu, kan siapa tau rejeki" sambung Teddy laki - laki yang bersama perempuan tadi

"Emangnya iklan minuman apa ya?" Ucap Gracia sedikit tertarik mungkin ini salah satu jalan agar ia tidak bergantung dengan orang tuanya

"Iklan minuman yang kamu pegang itu" ucap Tedy mengalihkan pandangannya ke arah tangan Gracia yang sedang memegang botol minuman kaleng

"Pocari?"

"Iya"

____

"Nomor urut 20" teriak seseorang dari dalam ruangan

Ya, disinilah Gracia sekarang di ruangan casting dengan perasaan gugup menyelimutinya, berulang kali ia merapalkan doa dalam hatinya agar audisinya lancar

"Nomor urut 34" teriak seseorang dari dalam ruangan,

Nomor urut Gracia sudah di sebutkan tapi Gracia tidak bergerak sama sekali dari tempatnya ia terlalu sibuk merapalkan doa dalam hatinya

"Nomor urut 34" ulang seseorang di dalam ruangan

Gadis yang disampingnya menyenggol tangan Gracia dan membuatnya menoleh kearah gadis itu

"Nomor urut kamu di sebut tuh" ujar gadis itu saat melihat raut wajah Gracia yang kebingungan

"Oh oke thanks"

____

Sudah terhitung 5 hari sejak Gracia mengikuti casting yang katanya untuk iklan minuman, tapi kenapa malah di suruh joget dan nyanyi? Ya Gracia tidak masalah untuk itu, mungkin casting nya memang begitu

Gracia sekarang berada di salah satu mall di Jakarta, ia memasuki lift untuk menuju ke lantai 4, sekarang ia sedang di selimuti kecemasan karena hari ini ia akan mendengar pengumuman casting yang ia ikuti kemarin

Gracia keluar dari ruangan pengumuman dengan wajah yang sangat bahagia, ia terpilih menjadi salah satu member idol grup di Indonesia, berawal dari ikut katanya casting iklan, padahal audisi member idol grup, tapi Gracia bersyukur menjadi salah satu orang yang beruntung dan bisa terpilih

______

Gracia menjalani hari - harinya sebagai member idol grup, sudah 2 tahun ia menjadi member, ia termasuk salah satu member yang berpotensi, tapi sayangnya ia member yang diam dan tertutup

Hari ini Gracia mengikuti latihan, ia datang 1 jam lebih cepat, seperti biasa ia memilih di pojok ruangan dengan airpods di telinganya ia bersandar dan menikmati lagu yang terputar

Akhir - akhir ini ia banyak fikiran mulai dari keluarga hingga orang - orang yang tidak suka dengan ada nya dia di idol grup ini, banyak nya DM hate yang masuk ke handphone nya mau tidak mau pasti terbaca

Terlebih tentang keluarganya, papa mama nya yang tetap masih bertengkar, bahkan mereka tidak merasa kehilangan Gracia

Papa Gracia tetap mengirimkan uang untuk Gracia, tapi tidak pernah ia menghubungi atau bahkan mengajak ketemu Gracia, Gracia selalu merasa sendiri, menurutnya hanya fans yang menerimanya apa adanya tapi tidak seutuhnya

Memikirkan itu tanpa sadar air matanya menetes, dengan cepat ia mengelapnya, yang ternyata itu tidak lepas dari penglihatan gadis lain di dekatnya

"Hai Gracia" sapa gadis itu

"Eh hai" kaget Gracia dan melihat gadis di dekatnya

"Aku ganggu ya?" Tanya gadis itu

"Nggak kok kak" jawab Gracia, gadis di depannya ini adalah gadis yang pernah ia tabrak saat pertama kali pindah ke apartemen nya yg ternyata seniornya di grup ini

"Kamu lagi ada masalah ya?" Tanya gadis itu hati - hati

"Nggak kok kak"

"Gapapa kok kalau nggak mau cerita, aku ga tau seberapa besar masalah kamu sekarang, tapi ingat, sedikit berbagi cerita itu akan sedikit mengurangi beban kamu" tutur gadis itu sembari tersenyum ke arah Gracia

"Makasih kak Shani" Shani hanya tersenyum dan mengangguk

"Yaudah yuk, udah mau mulai nih latihannya"

"Iya kak"
_____

Maaf telat dikit, smoga suka!
Btw enaknya double up atau besok aja ya?

Kaharsa Prasaja (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang