Dia.
Lelaki yang sedang duduk di kursi itu, sembari membaca buku.
Aku menyukainya.
Sekaligus cinta pertama ku.
Ingin rasanya aku mengutarakan semua rasa yang ku miliki, namun aku masih terhalang oleh gengsi.
Masa iya perempuan dulu yang menyatakan.
Kalau diterima, alhamdulillah.
Lah, kalau ditolak? Malunya sampai tujuh turunan.
Berawal dari tetanggaan, kok aku lama- lama jadi suka ya hehe.
Begitu aku mengetahui dia kuliah di universitas negeri ternama, rasa semangat ku menjadi menyeruak, aku jadi ingin masuk universitas itu, bersama dia.
Aku memang seumuran dengannya tapi soal kuliah, tahun lalu aku tidak lulus seleksi, jadinya aku gap year sekarang
Alhasil karena bertemu dengannya, aku jadi mengubah pilihan universitas ku, semoga saja aku bisa lulus, dan satu universitas dengannya.
Bagaimana aku tidak menyukainya, dari segi tampan begitu tampan, pintar ? Sudah pasti, satu sih yang kurang, gak peka-peka sama perasaan perempuan.
• Gap year : tahun jeda kuliah
Halo semuanya semoga kalian suka ya, pengen buat cerita dengan genre yang beda, bosen angst terus hehe.
30-Juni-2022
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
RandomDia. Lelaki yang sedang duduk di kursi itu, sembari membaca buku. Aku menyukainya.