Singkat dan Manis

17 4 2
                                    

Dia.

Lelaki yang sedang duduk di kursi itu, sembari membaca buku.

Aku menyukainya.

Sekaligus cinta pertama ku.

Ingin rasanya aku mengutarakan semua rasa yang ku miliki, namun aku masih terhalang oleh gengsi.

Masa iya perempuan dulu yang menyatakan.

Kalau diterima, alhamdulillah.

Lah, kalau ditolak? Malunya sampai tujuh turunan.

Berawal dari tetanggaan, kok aku lama- lama jadi suka ya hehe.

Begitu aku mengetahui dia kuliah di universitas negeri ternama, rasa semangat ku menjadi menyeruak, aku jadi ingin masuk universitas itu, bersama dia.

Aku memang seumuran dengannya tapi soal kuliah, tahun lalu aku tidak lulus seleksi, jadinya aku gap year sekarang

Alhasil karena bertemu dengannya, aku jadi mengubah pilihan universitas ku, semoga saja aku bisa lulus, dan satu universitas dengannya.

Bagaimana aku tidak menyukainya, dari segi tampan begitu tampan, pintar ? Sudah pasti, satu sih yang kurang, gak peka-peka sama perasaan perempuan.

Bagaimana aku tidak menyukainya, dari segi tampan begitu tampan, pintar ? Sudah pasti, satu sih yang kurang, gak peka-peka sama perasaan perempuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Gap year : tahun jeda kuliah


H

alo semuanya semoga kalian suka ya, pengen buat cerita dengan genre yang beda, bosen angst terus hehe.

30-Juni-2022


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang