"Setelah kau mengabaikanku di trotoar tadi, kini kau tetap tak mau bicara padaku? Kau akan membiarkanku ?"
Kata-kata itu terus berputar di kepala Steven Joe, bahkan sebelum Steve meneguk kopi terakhirnya, ia menghela nafas panjang. Steve tak merasa bersalah atas insiden tersebut, ia merasa tidak melakukan hal di luar batas terhadap Kareen. Setelah ia meninggalkan Kareen yang kepergok semalam di pub dan Steve tidak membantunya agar lolos dari kejaran polisi. Kareen memang sahabat kecil Steeve, namun kali ini Steve tak akan membantu Kareen untuk melewati permasalahan ini. Bukan salah Steve jika Kareen terancam masuk ke dalam sel penjara karna menjadi kaki tangan bandar narkoba di kawasan Hillswade. Ia tak sanggup lagi membantu Kareen yang telah berkali-kali mengingkari janjinya untuk keluar dari dunia gelapnya itu. Kali ini ia akan membiarkan Kareen dan semoga ini menjadi pembelajaran terakhir agar ia benar-benar menyesal dengan tindakannya.
Kareen willston, gadis berumur 20 tahun. Memiliki warna bola mata coklat muda, berambut pendek pirang sebahu, cantik, memiliki tubuh yang ideal dan memiliki raut wajah setengah asia. Kareen si gadis populer di kalangan sekitar, memiliki beberapa catatan kriminal yang membuat orang menggelengkan kepalanya. Mulai dari mabuk di tempat umum, balapan liar, pengguna narkoba, dan berbagai jenis serupa lainya. Meskipun Kareen memiliki banyak catatan buruk, Steve tetap menganggap Kareen sebagai teman baiknya. Karna hanya Kareen lah yang selama ini ada dan selalu menemani Steve ketika ia merasa dunia ini sedang tak akrab denganya, sedang tak adil denganya.
Kejadian 9 tahun lalu kembali berputar dalam ingatannya. Dimana Steve mulai memahami arti 'Sepi dan hilang' dalam hidupnya. Kebakaran di peginapan desa yang membabat habis sederetan rumah sepanjang 100m 9 tahun lalu, menjadi kisah bersejarah di Hillsmade sekaligus bagi Steven Joe. Steve yang waktu itu masih berumur 15 tahun, sedang menonton televisi di rumah bibi Aneta dan menonton berita kilat tentang kebakaran yang melahap korban kedua orang tua Steve disana.
"Ouch.."
Steve terkejut mendapati kopinya yang masih panas, ia merasa lidahnya terbakar. Memori masa lalu membuat Steve melamun cukup lama. Sehingga tak sadar meneguk kopi yang masih panas yang melewati bibir tipisnya. Kembali ia meletakkan cangkir kopi di atas meja. Ini merupakan gelas kelimanya, dan Steve mulai merasa bosan.
"Where's him? Good job Dean" guman Steve dalam hati.
Steve mulai mengecek ponsel genggamnya, terdapat satu pesan baru yang masuk sekitar satu jam lalu.
From : Dean Lowell
To : You
3.15pm
Sorry man, i'm gonna be late.
Ada masalah dengan mobilku.
Steve mengecek jam tangan yang menunjukan pukul 4.30pm, bodohnya ia tak mengecek ponsel sejak awal, lagi ia merasa kesal atas dirinya sendiri. Steve memutar kedua bola matanya, kemudian menyenderkan tubuhnya di bahu kursi yang ia duduki. Ia mulai menjelajah keadaan sekitar, sembari mencari wujud Dean yang tak kunjung datang.
-----
"Kareen Willston, ini terakhir kalinya aku bisa meloloskanmu, kau tau? Aku mulai lelah dengan masalah yang kau perbuat. Ini sudah ketiga kalinya kau berurusan denganku. Kalau saja ayahmu tidak terlalu baik terhadap keluargaku, aku akan membiarkanmu dengan vonis 5 tahun penjara itu" Wajah Santiago mengerut dalam, nada bicaranya sedikit tinggi. Kareen hanya terdiam mendengar omelan Santiago. Untung saja Santiago masih memberikanya kesempatan, dengan kata lain 'yes' the power of orang dalam.
Entah apa yang membuat Kareen begitu sembrono tak karuan, yang ia tau hanya pemikiran 'menantang'. Ia ingin mencoba dunia baru, dunia yang berbeda dari masa-masa sekolah menengah dasarnya. Namun Ia berada dalam lingkaran yang salah. Ini begitu gelap kau tau?
Masa-masa dunia sekolah Kareen, kurang lebih 7 tahun lalu sangatlah normal, aman, dan terkendali. Seperti kedaan remaja pada umumnya. Pertemanan yang sempurna, bahkan pacar pertama yang cukup sempurna mengelilingi hari-hari Kareen pada masanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe
RomanceHai, Kemudian jika sudah menjawab. Aku hanya menyampaikan beberapa 'kemungkinan' yang akan terjadi. Ini bukan kisah cinta yang selalu di harapkan. Bahkan aku tak akan membencinya jika kalian hanya menyapa. 'Mungkin' Merupakan sebuah kata yang memil...