Jam menunjukan pukul 22.00 alias 10 malam. Saat ini terlihat keberadaan seorang cewek duduk sendiri di sebuah sofa merah. Ia terlihat tidak minat bergabung dengan kakaknya yang sedang menari gembira diatas panggung.
"Dania!" panggil si kakak
Daniasha Adeeva. Adik dari Felisha Abeeva hanya terpaut 3 tahun dengan Dania.
Dania menolehkan kepalanya pada Felisha, ia hanya menaikkan dagunya seolah menjawab "apa?"
"Sini joget, gabung bareng temen gue. Duduk mulu lo kek orang lumpuh." ucap Felisha berteriak.
"Ogah." jawab Dania. Ia dengan melihat mereka saja sudah membuatnya bergidik geli apalagi ikut bergabung menari disana, bisa muntah dia.
"Yeu, di samperin om om baru tau rasa lo." balas Felisha lalu melanjutkan menari bersama teman-temannya."
"Mana ada yang minat sama modelan kek gue disini, gue aja cuma pake hoodie." ucap Dania membatin. Pasalnya Dania sengaja menggunakan hoodie di club malam ini supaya tidak ada yang mendekatinya karena tujuannya kesini hanya bosan dirumah dan berakhirnya ia disini.
Tak lama kemudian setelah Dania membatin seperti itu, datanglah seorang lelaki menuju Dania.
Dania yang merasakan hawa hawa tidak enak segera menggeser badannya menuju sofa paling ujung. Dan benar saja dugaannya, lelaki itu memang menuju kepada dirinya.
Dania menelan ludah panik. Dania mencari sesuatu untuk melindungi dirinya dari makhluk didepannya yang berjalan lambat sempoyongan itu. Ia melihat segelas jus strawberry didepannya yang tadi ia pesan. Dengan ide yang tiba tiba lewat di otaknya dan ditambah dengan rasa paniknya. Dania secepat mungkin mengambil minumannya dan "BYURRR"
"Wah apaan nih anjir." Kaget lelaki tersebut membersihkan jus yang ada di wajahnya.
Dania dengan cepat lari menuju pintu keluar club dan menuju mobil VW kodoknya.
Terlambat. Satu kata yang cocok untuk Dania saat ini. Lelaki itu sudah melihat jelas bagaimana wajahnya dan parahnya lelaki itu mengenal Dania.
"Woy Ardan!" Panggil Panji temannya.
Ardanio Abiroma. Cowok yang barusan menjadi korban siraman jus strawaberry milik Dania.
"Hahahaha muka lo anjirr" Tawa Panji saat melihat wajah Ardan penuh dengan cairan pink.
"Abis ngapain lo? Hahaha" Tanya Panji.
"Abis kecebur got." Jawab Ardan kesal dan pergi.
Moodnya hancur, yang tadi kesini hanya untuk bersenang-senang malah berujung mendapatkan moment mengesalkan. Padahal tadi ia hanya ingin bertanya apakah membawa charger atau tidak karena handphonenya mati dan ia harus menghubungi seseorang. Ingin menggunakan handphone Panji tapi ia tidak hafal dengan nomer teleponnya. Jangannya nomer telepon orang lain, nomer teleponnya sendiri saja ia tidak hafal.
"Gua duluan ji. Ada urusan." Pamit Ardan kepada Panji yang hanya ditanggapi dengan satu jempol.
Rumah sakit. Tempat yang ingin Ardan tuju saat ini.
Keesokan harinya
Seperti biasa Dania selalu berangkat sekolah menggunakan mobil kesayangannya, mobil kodok. Dania mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang karena ini masih menujukan pukul setengah 7.
"krrrtttt" bunyi gesekan dari mobilnya, iya betul Dania disrempet oleh sebuah motor. Dania dengan gesit melihat plat motor tersebut dan menghafalnya.
"B 0348 LP awas aja lo gue cari di sekolah sampai ketemu" Ucap Dania saat melihat bahwa pengendara tersebut menggunakan seragam yang sama dengan dirinya.
Dania jelas tahu bahwa pengendara tersebut dengan sengaja menyerempetnya.
Sedangkan Ardan tersenyum senang saat ia berhasil membuat Dania kesal dengan menyerempet mobilnya, dendamnya yang kemarin sudah terbalaskan.
Ardan duduk di sebelah pos satpam menunggu Dania memasuki gerbang sekolah. Dania memarkirkan mobilnya dan segera melihat beretan pada mobil kesayangannya.
Ardan bisa melihat raut sedih bercampur kesal pada wajah Dania. Tanpa sadar Ardan tersenyum gemas melihat Dania. Lalu Ardan pergi menuju kelasnya yaitu XI Bahasa 2 dan tentunya Dania juga pergi menuju kelasnya yaitu XI IPS 4.
Sesampainya Dania di bangkunya ia duduk dan melihat di lacinya ada 5 lembar uang berwarna merah dan sebuah kertas yang bertuliskan "Sorry, kalo kurang tambahin sendiri gausah minta lagi. Ngelunjak itu namanya. Btw itu juga karena lo udah nyiram gua kemaren"
"Hah, jadi dia satu sekolah sama gue?" Batin Dania.
YOU ARE READING
ARDANIA
RomanceArdanio Abiroma. Siswa biasa dari SMA Mandala. Ganteng? ngga. Jelek? juga ngga. Terkenal? apalagi ini. Tapi itu semua berubah saat ia mulai berurusan dengan salah satu siswi di sekolahnya yaitu.. Daniasha Adeeva. Waketos SMA Mandala. Meskipun hanya...