dating with me?

13 2 0
                                    

Keheningan Malam di Bali. Menjadi saksi jelas, untuk Taehyung dan Irene keduanya yang tengah berkunjung kesana untuk liburan. Mengapa hanya berdua? Karena ini keinginan Irene untuk berdua dengan Tae saja.

Gelora dentuman musik dj dan orang berdansa tidak lupa dengan minuman bir menjadi aset penting utama disana.

Menggandeng layak sepasang kekasih membuat Irene bahagia bersama Taehyung, merasakan kasih sayang dari sahabatnya karena hanya Tae yang menerima tawaran dari Irene ke Bali sejak awal. " aku beruntung punya kamu " ucap Irene.

Tae mengangguk paham, pria itu meledek Bae dengan kecupan pipi " benarkah? " tanya pria itu.

" Hum itu benar, Appa dan eomma mana mau aku ajak keluyuran malam seperti ini dan hanya kau yang mau Tae. "

" Baguslah. Bahagia dengan ku saja jika seperti itu Rene. "

Gadis itu mengangguk senang. " Tae, kita telah dewasa sekarang. Kau yakin tidak ingin melamar ku? " desak Rene pada Taehyung. Mengkode pada pria itu tetap saja gelengan sebagai jawaban.

" Tidak Rene, kau dan aku sudah seperti saudara. Aku juga tidak akan tega menikahi mu disaat yang lain menciptakan masa depan indah dan kau malah mengurusi anak. " tungkas Taehyung meringis geli. Tangan itu mencubit pipi Irene, gemas.

Bae gadis itu cemberut, kesal. " Kau hanya perlu melamarku saja. Anak? aish, aku tidak berfikir sejauh itu untuk memiliki secepatnya tuan Kim Taehyung! "

" Kau yakin? Tapi aku sungguh tidak yakin. Kau sangat tahu bukan dimana sepasang pengantin disaat telah selesai acara akan ap- "

" akan apa emangnya? Jangan berfikiran yang tidak Tae, kau ini. "

Wanita itu menggandeng lengan Taehyung " ayo makan aku sangat lapar "

Taehyung mengangguk setuju. " Benar, aku mendengar perut mu bergemuruh sedari tadi. " pekiknya tertawa.

Malu. Sungguh, Bae gadis itu memalingkan pandangan pada langit malam di Bali. Festival tokyi avnt Bali tidak jadi diselenggarakan. sebab sang pemilik acara tidak dapat hadir dikarenakan ada kendala mendadak.

***

Keluarga Cristoper dan Keluarga Choi tengah menggelar makan malam besar. Semua dilakukan demi kerjasama bisnis terjalin lancar nantinya. Pak Choi dan Cristoper sangat intelent dalam bisnis. Keduanya didampingi istri cantik dengan anak mereka yang telah tumbuh dewasa dan sempurna.

Siwon Choi dan Bina sang istri tengah memasuki ruangan cafe nuansa silver. Disana terlihat Sojun dan Minyong menyambut kedatangan mereka, disamping Suho anak mereka juga menyambut keduanya.

" Oh Minyong aa. " sapa Bina bahagia. Sungguh wanita itu seraya mimpi dapat bertemu sahabat Smp nya.

" Jinja kita bertemu Bina raehe. "  sapa minyong kembali.

Keduanya berbincang sebentar melepas rindu yang telah sekian lama tidak bertemu.

" dimana Rene? Apa tidak si cantik tidak hadir sekarang? " tanya Minyong penasaran.

" anak itu sibuk bersama temannya, sudah aku larang namun Rene tetap ingin pergi. "

Minyong mengangguk paham, " sama seperti anak bungsu ku Bin. Tae tidak bisa menghadiri sehingga Suho dan Hyura yang aku bawa " minyong meneguk minuman soju yang baru saja pelayan cafe itu suguhkan untuk keduanya.

" anak mu tampan, bagaimana jika kita jodohkan Rene pada Suho? "

Keduanya tertawa, bahwa dipikir kembali itu ide bagus yang tidak boleh dilewatkan. " Sungguh kau keren Bina. Setuju saja dengan idemu, tapi tunggu pak Cristoper bagaimana saran kedepan nya Bin. "

***

Deringan telphone pada ponsel Suho membuat pria itu sedikit risih, tertera nama Jisoo mengkagetkan pri itu. " Buat apa jalang itu menelphone ku? Sangat tidak penting cih. "

Hyura datang dari toilet, pagi tadi wanita itu itu makan boncabe level 8 satu bungkus dengan ayam geprek yang super pedas. Tidka disangka jika perut akan bekerja sama malam ini rupanya menyusahkan saja " ada apa dengan wajah mu? " tanya sang abang, Suho.

Hyura menggeleng " ah tidak, perut ku sakit. Lambung aku hanya sedang kambuh kak. "

" oh."

Drrttt..

Telephone itu!

" angkat kak itu ada yang telphone, tidak sopa jika dibiarkan tidak diangkat " pinta Hyura kembali duduk disamping Suho.

Abangnya itu terlihat tidak nyaman, apa karena kahadiran Hyura disini?

Ddrrttt.

" Bang, angkat! Kau budek? "

Pria itu mendengus kesal " cih, jalan menyusahkan. " rutuknya kesal.

Terlihat dari Hyura duduk, abang nya itu sungguh tengah membunyikan sesuai, dringg.

Pesan masuk dari hanphond Hyura tertera nama Bang Jinhyu Disana

Bang Jinhyu

Malam dek, sedang apa?

.....

Hyura simalakama

Malam bang, ini sedang dicafe dan lagi duduk saja.

Bang Jinhyu

Cantik, kangen.

Skip.

Hyura geli, membaca pesan Jin hyung yang dianggap nya kelebihan. Kakak kelas nya itu sering sekali menanyakan Hyura dari hal kecil.

" Mau abang laporkan ke eomma kau senyum-senyum ga jelas ra? " sosor Suho tidak senag.

Hyura menggeleng " ih apasih, urusi noh hubungan abang. Hyura kan lagi dimabuk cinta ini" jawab hyura jujur.

" masa si? "

" masa boonk! "

" Oke. Yang nikah duluan hamil y Ra.! "
Suho berucap tanpa pikiran.

" Hah? Kau kan cowok bodoh! " pekik Hyura sewot.

Suho tertawa " istri gue. Yakali gue hamil , gila lu Ra. "

Gadis itu tak mau bermasalah kembali dengan Suho dan beralih kepada Minyong eomma nya. Eh bukan eomma angkatnya. " ohayo eomma, tante " Sapa Hyura tersenyum pada Bina.

Bina mengangguk " hai cantik, ini Hyura kan ya? " tanya tante itu pada Hyura.

" iyah, aku Hyura ante " gadis itu duduk disamping Minyong dan ikut berbincang disana.

***

" Yak Jalang! Omong kosong apa iyu?! Itu bukan anak ku " - Suho.

" Hiks, bayi ini anak mu Suho ya!!! " - JisooYa

" Rene  tidak dirumah sejak pagi tadi, bisa saja sedang
" Eh suho, sini deh kamu. " panggil Minyong pada anak tertuanya.

Jisooya sang anak ta

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang