Chapter 0 Prologue

4 2 0
                                    


Ada yang tahu apa itu cinta?

Mungkin kalian punya jawaban masing-masing untuk pertanyaan itu atau mungkin sebenarnya pertanyaan itu tidak pernah memiliki jawaban yang pasti. Menurut penelitian ilmiah cinta itu dapat timbul karena aktivitas otak yang kaya dengan kadar dopamin meningkat. Hal itu sama saja dengan rasa bahagia yang timbul setelah seseorang mengkonsumsi kokain. Lalu kenapa jantung kita berdebar hebat saat jatuh cinta? Karena otak mampu menjalin komunikasi yang sangat baik dengan jantung. Tak hanya saat kita bertatap muka dengan ancaman, tapi juga saat kita jatuh cinta.

Jadi apa menurut kalian cinta itu ada?

Jawaban itu masih menjadi sebuah misteri. Apakah perasaan seseorang itu benar-benar rasa cinta atau sekedar rasa obsesi saja. Tidak ada yang tahu pasti kapan cinta itu akan datang dan kapan cinta itu akan pergi. Semua masih menjadi tanda tanya besar hingga sekarang bahkan sebagian orang masih mempertanyakan hal ini.

Berapa lama rasa cinta itu akan bertahan?

Tidak ada yang tahu berapa lama cinta itu akan bertahan. Satu menit. Dua jam. Tiga hari. Empat bulan. Lima bulan. Satu tahun. Sepuluh tahun. Seumur hidup. Tidak ada yang dapat memastikan berapa lama rasa cinta itu akan tetap bertahan. Mungkin setiap orang punya jawaban mereka masing-masing.

Lalu kapan rasa cinta itu dapat dirasakan?

Tidak tahu. Orang bilang saat kau merasakan debaran yang tidak biasa di jantungmu saat kau melihat seseorang yang kau suka. Ada juga yang bilang kalau cinta dapat dirasakan saat kepalamu dipenuhi oleh bayangan seseorang. Ada juga yang bilang cinta dapat dirasakan saat kamu sudah kehilangan. Entah karena dia pergi meninggalkanmu atau karena Tuhan yang memisahkan. Jadi kesimpulannya adalah tidak ada yang tahu kapan seseorang akan merasakan perasaan cinta.

Apa yang membuat rasa cinta itu ada?

Diberi sesuatu yang diinginkan? Atau melakukan sesuatu untuk pertama kali dengan seseorang yang spesial? Mendengar kata-kata manis untuk pertama kali? Atau hanya terlalu naif? Banyak sekali pertanyaan yang tidak bisa dijawab dengan sebuah jawaban karena pertanyaan itu justru menimbulkan pertanyaan yang baru.

Jadi bagaimana kisah kedua insan manusia ini jika mereka mempertanyakan hal yang sama? Apa yang akan terjadi pada keduanya? Apa mereka akhirnya mendapatkan jawaban atas semua pertanyaan mereka selama ini? Apa pertemuan mereka ini benar-benar sebuah takdir atau hanya tipuan belaka yang sengaja direkayasa? Apa takdir itu benar-benar ada? Lantas bagaimana kita tahu kalau itu adalah takdir?

"Kamu benar-benar akan pergi?" Tanya seorang wanita.

"Iya." Jawab pria itu setelah terdiam beberapa saat.

"Kapan kanu kembali lagi kesini?" Tanya wanita itu sambil menatap pria itu dengan tatapan sendunya.

"Aku tidak tahu, mungkin tidak dalam beberapa tahun kedepan." Jawab pria itu setelah memperbaiki letak ransel dipunggungnya.

"Keadaan kota ini akan berbeda tanpa kamu disini. Udara tidak akan sesejuk biasanya dan cuaca tidak akan secerah kemarin." Ucap wanita itu setelah menghela napasnya.

"Aku benar-benar akan merindukanmu." Ucap wanita itu lagi saat pria itu hanya terkekeh pelan.

"Aku yakin kau bisa hidup lebih baik tanpa aku." Ucap pria itu dengan yakin.

"Tidak bisakah kamu tetap disini? Aku berharap kamu tidak pergi." Ucap wanita itu dengan sedih

Pria itu hanya tersenyum tipis sambil menggelengkan kepalanya dengan pelan. Setelah itu mereka berdua hanya terdiam sambil menatap satu sama lain. Dari kedua mata mereka tersirat banyak pesan yang tidak bisa mereka ungkapkan begitu saja. Ada begitu banyak sekali ungkapan demi ungkapan yang seharusnya mereka ucapkan, tapi selalu tertahan diujung bibir. Alhasil mereka hanya bisa menatap satu sama lain dengan tatapan penuh misteri. Baik pria dan wanita itu, mereka saling menyimpan rahasia yang tidak bisa mereka ceritakan dengan leluasa.

TACENDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang