"Cepet anjing!"
"Sabar bangsat!"
"Lo lama goblok!"
Jengah dengan kelakuan teman-temannya. Si ketua kelompok pemberontak itu berteriak, "Sialan maraneh! Kampret pisan pokokna mah! Nyesel aing mawa maraneh. Komo deui maneh, Tari!" Jari tengahnya ia layangkan pada sosok yang paling terbelakang.
Mentari namanya. Pernah dengar istilah, "Orang jahat adalah orang baik yang tersakiti?" Itulah Mentari, si anak rumahan yang dulunya pendiam dan lugu, berubah menjadi pemberontak karena terlalu banyaknya tekanan yang ia dapatkan.
Mentari terdiam. Pikirannya kalut. Di satu sisi ada kebebasan di depan mata, tapi hal itu membawa banyak kecewa. Di sisi lain, ada beban kehidupan yang terasa berat namun itu untuk kebaikannya juga.
Jalan mana yang harus ia pilih? Ikut kabur atau mundur.
_________________
Gatau but, karena sekarang aku jadi anak ponpes ya pasti ceritanya nggak jauh-jauh dari kejadian-kejadian di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rebellions
Teen FictionSaat Mentari yang terbiasa dengan zona nyaman ala anak rumahan dintuntut memasuki zona asrama yang penuh tekanan.